Berita Kukar Terkini

Daya Beli Melemah, Nelayan Kukar Menjerit karena Sulit Jual Hasil Tangkapan dan Pendapatan Turun

Anggota DPRD Kutai Kartanegara (Kukar) dari Komisi II, Eko Wulandanu, menyoroti kondisi para nelayan dan kelompok tani turun pendapatan

TRIBUNKALTIM.CO/PATRICK VALLERY SIANTURI
DAYA BELI MENURUN - Anggota DPRD Kutai Kartanegara (Kukar) dari Komisi II, Eko Wulandanu, menyoroti kondisi para nelayan dan kelompok tani perikanan yang kini tengah menghadapi penurunan pendapatan akibat melemahnya daya beli masyarakat, Minggu (9/11/2025). Eko mengungkapkan, sejumlah kelompok tani dan nelayan telah menyampaikan keluhan mereka kepada DPRD. Banyak di antara mereka mengaku kesulitan memasarkan hasil tangkapan karena penurunan permintaan dari masyarakat. (TRIBUNKALTIM.CO/PATRICK VALLERY SIANTURI) 

Ringkasan Berita:
  • Menurunnya kemampuan masyarakat untuk membeli kebutuhan pokok, termasuk ikan dan hasil perikanan.
  • Turunnya realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) diduga memperlambat perputaran ekonomi daerah, yang berimbas pada konsumsi masyarakat.
  • Masyarakat beralih dari lauk pauk mahal ke pilihan yang lebih sederhana.

 

TRIBUNKALTIM.CO, TENGGARONG - Anggota DPRD Kutai Kartanegara (Kukar) dari Komisi II, Eko Wulandanu, menyoroti kondisi para nelayan dan kelompok tani perikanan yang kini tengah menghadapi penurunan pendapatan akibat melemahnya daya beli masyarakat Kutai Kartanegara.

Eko mengungkapkan, sejumlah kelompok tani dan nelayan telah menyampaikan keluhan mereka kepada DPRD Kukar.

Banyak di antara mereka mengaku kesulitan memasarkan hasil tangkapan karena penurunan permintaan dari masyarakat.

Beberapa kelompok tani nelayan di bidang perikanan melapor bahwa pendapatan mereka menurun dan hasil tangkapan sulit terjual.

Baca juga: Jalankan Program Nelayan Tangguh, DKP Kukar Salurkan Ribuan Bantuan

"Laporan ini juga sudah sampai ke Komisi II,” kata Eko, Minggu (9/11/2025) di Tenggarong, Kutai Kartanegara

Menurutnya, kondisi ini tidak terlepas dari menurunnya kemampuan masyarakat untuk membeli kebutuhan pokok, termasuk ikan dan hasil perikanan lainnya.

Masyarakat saat ini mengalami penurunan daya beli yang cukup signifikan.

"DPRD akan menelusuri lebih jauh penyebab pastinya dengan turun langsung ke lapangan,” ujarnya.

Turunnya Realisasi APBD

Eko menambahkan, turunnya realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) diduga turut memengaruhi lesunya ekonomi daerah, yang berimbas pada konsumsi masyarakat.

“Ketika realisasi APBD menurun, otomatis perputaran ekonomi di masyarakat ikut terhambat.

Baca juga: 20 Persen APBD Kukar untuk Belanja Pegawai, Bupati Edi Damansyah Ingatkan Kinerja PPPK

"Dampaknya, orang yang biasanya membeli ikan, ayam, atau daging, kini lebih memilih lauk sederhana seperti tahu, tempe, dan sayur,” tuturnya.

Ia menegaskan, persoalan ini menjadi perhatian serius bagi DPRD Kukar untuk segera mencari solusi agar para nelayan dan pelaku usaha perikanan dapat kembali stabil.

Tentu ini menjadi pekerjaan rumah bersama. DPRD akan terus berkoordinasi dan mencari langkah konkret.

"Agar kondisi ekonomi masyarakat, terutama nelayan, bisa pulih,” pungkasnya. (*)

 

 

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved