Sekolah Rakyat di Samarinda
Siswa Terpaksa Mandi ke Masjid, Sekolah Rakyat 58 Samarinda Kesulitan Air Bersih
Sekolah Rakyat 58 Samarinda kekurangan air, siswa terpaksa mandi ke masjid, sekolah beli tandon 5.000 liter sambil tunggu sumur.
Menurut Asli, pemerintah pusat menekankan percepatan proyek sekaligus penyelesaian aspek administratif, khususnya sertifikasi lahan.
Pemkot Samarinda telah mengajukan sertifikat tanah ke ATR/BPN dan berharap proses tersebut bisa dipercepat.
Baca juga: Alasan Sekolah Rakyat 58 di Samarinda Dibuat Kelas Mini, Khawatir Cepat Merasa Bosan
Ia juga menegaskan pentingnya koordinasi lintas instansi agar sarana pendukung sekolah siap sejak awal pembangunan.
PLN, Diskominfo, dan PDAM disebut berperan penting dalam penyediaan jaringan listrik, internet fiber optic, pipa air, hingga debit air untuk ratusan penghuni asrama.
Fasilitas Lengkap Berstandar Tinggi
Sekolah Rakyat Palaran dirancang sebagai fasilitas pendidikan terintegrasi dengan konsep asrama modern.
Asli menyebut sekolah ini akan dilengkapi dapur umum, keran air panas-dingin, serta laptop untuk siswa.
“Sekolah ini betul-betul hebat, diurus dan modalnya besar. Istilahnya memanusiakan manusia. Supaya anak-anak bisa menikmati sekolah yang berstandar,” ujarnya.
Saat ini kegiatan belajar sementara masih dilakukan di tiga lokasi: BPMP Kaltim, BPVP Samarinda, dan SMAN 16 Samarinda, sambil menunggu pembangunan gedung utama di Palaran yang berdiri di atas lahan hibah seluas 7 hektare.
Asli mengakui bahwa pendaftaran Sekolah Rakyat masih mengikuti jadwal MPLS nasional, namun Samarinda sempat tertinggal dalam sosialisasi.
Ia menduga sebagian masyarakat belum yakin karena bangunan fisik sekolah belum terlihat.
“Mungkin masih belum percaya karena belum ada bangunannya. Bayangkan, Rp38 juta per anak per tahun dijamin semua. Tapi kita dorong agar sosialisasi dilakukan lebih cepat,” ujarnya.
Sekolah Rakyat Terintegrasi merupakan program prioritas pemerintah pusat melalui Kementerian Sosial, bekerja sama dengan Kementerian PUPR dalam pembangunan fisik, serta Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah untuk pengelolaan kurikulum.
Jika proyek berjalan sesuai rencana, Samarinda akan menjadi salah satu kota yang paling siap mendukung model pendidikan baru berbasis asrama dan pemberdayaan sosial yang tengah dikembangkan pemerintah.
Baca juga: Teras Samarinda Tahap II, Andi Harun Pastikan Area Bebas Parkir, Siapkan Halte Bus Terintegrasi
Cerita Pengajar Sekolah Rakyat: Dari Kota Metropolitan Jakarta ke Bumi Etam
Salsa Bila Maharani, Wakil Kepala Sekolah Rakyat Terintegrasi 58 Samarinda, merasakan pengalaman luar biasa saat pertama kali tiba di Samarinda pada 24 September lalu.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltim/foto/bank/originals/20251116_SR-58-Samarinda.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.