Berita Kaltim Terkini

POPULER KALTIM: Siswa SR Terpaksa Mandi di Masjid hingga Balikpapan Jadi Rebutan Dunia

Berikut daftar berita populer Kaltim dari pembangunan SPBU di Samarinda, hingga siswa mandi di masjid karena tidak ada air, Senin (17/11/2025).

Penulis: Tribun Kaltim | Editor: Rita Noor Shobah
POPULER KALTIM: Siswa SR Terpaksa Mandi di Masjid hingga Balikpapan Jadi Rebutan Dunia - 20251116-pembangunan-SPBU.jpg
TRIBUNKALTIM.CO/SINTYA ALFATIKA SARI
PEMBANGUNAN SPBU - Pembangunan SPBU baru di kawasan Simpang Tiga Gerilya–Damanhuri Samarinda yang berada di lingkungan padat penduduk dan dekat persimpangan jalan, Sabtu (15/11/2025). Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Samarinda memastikan bahwa kemacetan tersebut tidak akan terulang lagi. (TRIBUNKALTIM.CO/SINTYA ALFATIKA SARI)
POPULER KALTIM: Siswa SR Terpaksa Mandi di Masjid hingga Balikpapan Jadi Rebutan Dunia - 20251116_SR-58-Samarinda.jpg
Tribun Kaltim
SR 58 SAMARINDA - Sekolah Rakyat 58 Samarinda kekurangan air, siswa terpaksa mandi ke masjid; sekolah beli tandon 5.000 liter sambil tunggu sumur..(Tribun Kaltim)
POPULER KALTIM: Siswa SR Terpaksa Mandi di Masjid hingga Balikpapan Jadi Rebutan Dunia - 20251116_Sejarahwan-di-Unmul-Samarinda.jpg
HO/Sainal
SEJARAH BALIKPAPAN - Akademisi Sekaligus Dosen Program Studi Sejarah Universitas Mulawarman (Unmul) Samarinda, Sainal A. Balikpapan bukan hanya pintu minyak, melainkan juga pintu strategi pertahanan yang terhubung dalam rute perang. HO/Sainal)

Simak berita selengkapnya: 

  • Pembangunan SPBU di Simpang Tiga Gerilya–Damanhuri, Dishub Samarinda Pastikan Minim Risiko Macet >>>

2.  Siswa Terpaksa Mandi ke Masjid, Sekolah Rakyat 58 Samarinda Kesulitan Air Bersih

Kendala keterbatasan air bersih menjadi hal yang dikeluhkan oleh para pengajar di Sekolah Rakyat Terintegrasi 58 yang terletak di kawasan SMAN 16 Samarinda.

Salsa Bila Maharani, Wakil Kepala Sekolah Rakyat Terintegrasi 58, menceritakan bahwa pasokan air sempat mati hingga sekitar dua minggu, membuat pengajar dan siswa kesulitan untuk mandi dan mencuci pakaian.

Air dari PDAM memang harus mengalir hingga ke lantai dua gedung, namun air tidak dapat naik hingga tempat penampungan air (tandon).

"Anak-anak sama gurunya kesusahan nggak ada air, jadi anak-anak sampai ke masjid terdekat sini," ucapnya kepada Tribunkaltim.co, Sabtu (15/11/2025).

Mereka datang ke masjid untuk mengambil air dan mandi.

Baca juga: POPULER KALTIM: Penyesalan Suami yang Bakar Istri di Kutim, Sidang Kasus Penembakan di THM Samarinda

Keterbatasan air yang berlangsung sekitar dua pekan ini membuat siswa sering datang ke masjid terdekat. 

Namun, karena terlalu sering datang ke masjid, pihak masjid menegur mereka untuk tidak lagi menggunakan masjid sebagai tempat mandi. 

"Mungkin karena namanya anak-anak, jadi kayak masjidnya kotor entar mereka main air. Jadi ditegurlah sama pihak masjid, jadi nggak boleh lagi ke sana," ungkap Salsa. 

Melihat kondisi tersebut, Kepala Sekolah mengambil langkah untuk membeli air guna mengatasi keterbatasan air di sekolah rakyat. 

Tidak adanya air menjadi permasalahan krusial yang dihadapi oleh para siswa dan guru, terlebih bagi para siswa yang masih berada di jenjang sekolah dasar. 

Kebutuhan air untuk para siswa sekolah dasar menjadi hal yang paling penting, sebab para siswa tidak terlalu paham mengenai kendala yang dihadapi. 

"Itu permasalahan banget, apalagi bagi anak SD. Kalau anak SD kan nggak bisa nahan buang air besar, jadi langsung buang air besar aja di celana atau di kamar mandi. Karena nggak ada air, jadi didiamin aja, nggak disiram," jelas Salsa.

Para siswa SD ini terdiri dari anak-anak berusia enam tahun atau bahkan kurang. 

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved