Viral Lokal

Viral! Warga Samarinda Keluhkan Gatal-gatal Usai Kunjungi Taman Bebaya, Diduga Karena Ulat Bulu

Viral warga Samarinda yang mengeluhkan gatal-gatal dan panas di tubuh usai mengunjungi Taman Bebaya, diduga kuat karena kehadiran ulat bulu.

Penulis: Tribun Kaltim | Editor: Christnina Maharani
Instagram/@kabarsamarinda_official
ULAT BULU - Tangkapan layar dari akun Instagram @kabarsamarinda_official pada Senin (17/11/2025). Viral warga Samarinda yang mengeluhkan gatal-gatal dan panas di tubuh usai mengunjungi Taman Bebaya, diduga kuat karena kehadiran ulat bulu. (Instagram/@kabarsamarinda_official) 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Baru-baru ini, tepatnya pada Minggu (16/11/2025), seorang warganet membagikan pengalaman kurang menyenangkan usai mengunjungi Taman Bebaya Samarinda.

Melalui akun Instagram @kabarsamarinda_official, ia mengaku mengalami gatal-gatal dan panas yang diduga berasal dari ulat bulu.

"Min inpo kan, taman babaya bertaburan ulat buluu. Kami kena gatal2 dan panas. Padahal cuma duduk aja di pinggiran situ, sekitar jam 6 tadii. Pas mau pulang kami gatal2 panas," tulis warganet tersebut.

Dalam unggahan tersebut, ia turut melampirkan sejumlah foto yang memperlihatkan kondisi tangan dan area sekitar wajah yang mengalami gatal dan panas.

Peristiwa ini sontak mendapatkan respons beragam dari warganet lain yang ramai-ramai memenuhi kolom komentar. Ada yang turut prihatin dan ada pula yang membagikan cerita serupa.

Baca juga: DLH Samarinda Pertahankan Pohon Rambai Padi di Taman Bebaya Meski Dianggap Sarang Ulat Bulu

"2 minggu yg lalu jg kena pas joging d sna pagi2 . Muka tangan bentolan langsng," kata seorang warganet.

"bener, wktu bulan lalu jln' kstu juga plng' gatal" sebadan," timpal yang lainnya.

Munculnya Koloni Ulat Bulu di Taman Bebaya

Seperti yang telah diberitakan sebelumnya, fenomena munculnya koloni ulat bulu di sekitar kawasan Taman Bebaya menarik perhatian publik karena keberadaan pepohonan rambai padi yang dianggap menjadi tempat berkembang biaknya ulat bulu saat musim hujan.

Beberapa warga juga sempat mengusulkan agar pohon-pohon tersebut sebaiknya ditebang untuk mencegah ulat bulu bersarang.

Namun, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Samarinda menolak usulan tersebut karena pihak mereka memiliki pertimbangan ekologis dan edukatif dalam mempertahankan pohon rambai padi di taman kota.

Kepala Bidang Tata Lingkungan dan Pertamanan DLH Samarinda, Basuni menjelaskan bahwa rambai padi memiliki fungsi penting bagi keseimbangan tata kota dan bukan hanya bernilai estetika.

Baca juga: 6 Fakta Serangan Ulat Bulu di Taman Bebaya Samarinda, Daftar Areal yang Sebaiknya Dihindari

“Jadi memang tidak semudah ketika ada ulat bulu lalu langsung ditebang,” ucapnya saat dikonfirmasi oleh TribunKaltim.co, Kamis (30/10/2025).

Meskipun begitu, dirinya tidak menampik bahwa faktor cuaca turut memengaruhi cepatnya proses pertumbuhan dan penyebaran ulat bulu.

Hujan yang kerap mengguyur Samarinda beberapa waktu terakhir membuat perkembangan ulat bulu menjadi lebih pesat dibandingkan biasanya.

“Dari tanda-tanda yang kami deteksi, memang musim hujan membuat perkembangannya jauh lebih cepat,” ungkap Basuni.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved