Peristiwa November Balikpapan
Veteran Max Lumintang Ceritakan Jejak Perjuangan Rakyat Balikpapan di Tahun 1945
Max Lumintang, Ketua Cabang LVRI Kota Balikpapan dan veteran yang mengabdikan diri dalam Operasi Dwikora
Penulis: Zainul | Editor: Nur Pratama
Tokoh yang berpidato diturunkan paksa dari panggung dan ditahan untuk diperiksa. Bendera Merah Putih yang dikibarkan secara sembunyi-sembunyi oleh para pemuda direbut dan diturunkan oleh tentara kolonial.
“Yang ditahan itu bukan karena mereka salah, tapi karena Belanda ingin rakyat tetap tunduk. Namun banyak juga yang akhirnya dilepas karena rakyat Balikpapan kuat bergerilya,” tutur Max.
Peristiwa itu menjadi simbol kebangkitan perlawanan rakyat Balikpapan. Mereka tidak lagi sekadar mendengar kabar kemerdekaan, tetapi berani memperjuangkannya dengan risiko nyawa.
Sejarah Balikpapan juga tidak bisa dilepaskan dari kehadiran tentara Australia. Mereka adalah bagian dari pasukan Sekutu yang pada akhir Perang Dunia II merebut Balikpapan dari Jepang.
Setiap 23 April, veteran Indonesia termasuk Max Lumintang diundang oleh pemerintah Australia untuk mengenang pasukan mereka yang gugur di Balikpapan.
“Mereka banyak cerita tentang pertempuran di sini, tentang teman-teman mereka yang meninggal saat perang dunia,” ujar Max.
Jejak mereka masih hidup dalam monumen dan dokumen sejarah Balikpapan.
Meski bukan pejuang kemerdekaan 1945, Max Lumintang sendiri menjadi bagian dari babak penting sejarah Indonesia berikutnya yaitu Operasi Dwikora- Ganyang Malaysia (1963–1967).
“Dari Manado ada sekitar 79 orang yang berangkat. Kami ke Tarakan, lalu diterjunkan ke perbatasan Indonesia-Malaysia, bergabung dengan TNI dan RPKAD untuk bergerilya,” ungkapnya.
Pengalamannya ini menjadi salah satu warisan sejarah yang mempertegas bahwa semangat perjuangan di Balikpapan tidak berhenti pada generasi 1945 saja, tetapi diwariskan kepada generasi berikutnya.
Kini sebagai Ketua LVRI Balikpapan, Max Lumintang terus menjaga api sejarah tetap menyala. Melalui upacara, diskusi, hingga kegiatan kenangan di Tugu Perjuangan Pertamina, ia dan para veteran berusaha agar generasi muda tidak melupakan bahwa kemerdekaan Indonesia, khususnya di Balikpapan, diraih melalui perjuangan panjang dan penuh pengorbanan.
“Kita selalu mengenang perjuangan rakyat Balikpapan setiap tahun, supaya sejarah ini tidak hilang,” pungkasnya. (*)
| Dosen dari Unmul Samarinda Berikan Tips Melek Ilmu Sejarah Bagi Kaula Muda |
|
|---|
| Dosen Sejarah Unmul Sebut Balikpapan jadi Rebutan Dunia dalam Sejarah Nasional |
|
|---|
| Pemkot Balikpapan Dorong Penguatan Cagar Budaya, Rencana Akan Bangun Tugu Bersejarah |
|
|---|
| Sejarah Kaltim, Jejak Perlawanan Rakyat di Balikpapan, 3 Momen Penting di Bulan November |
|
|---|
| Pemberontakan 18 November 1945 di Balikpapan Gagal Total, Pimpinan KIM Menghilang tanpa Jejak |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltim/foto/bank/originals/20251117_Max-Lumintang-Ketua-Cabang-LVRI-kota-Balikpapan.jpg)