Berita Kaltim Terkini

POPULER KALTIM: Firasat Ibu Korban 'Mama Tolong Aku Tenggelam', Kronologi, dan Siapa Pemilik Lahan

Berikut daftar berita populer Kaltim hari ini, firasat ibu korban anak tenggelam, kronologi, hingga siapa pemilik lahan, Rabu (19/11/2025).

Penulis: Tribun Kaltim | Editor: Rita Noor Shobah
POPULER KALTIM: Firasat Ibu Korban 'Mama Tolong Aku Tenggelam', Kronologi, dan Siapa Pemilik Lahan - 20251118_cekungan_kubangan_lokasi-6-anak-tewas-tenggelam-di-Balikpapan-Utara_.jpg
TribunKaltim.co/Djohan Nur
6 ANAK TENGGELAM - Penampakan cekungan dalam di Jalan Pipa PDAM RT 37, Kelurahan Graha Indah, Kecamatan Balikpapan Utara, Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) yang menjadi lokasi tenggelam 6 anak. (TribunKaltim.co/Djohan Nur)
POPULER KALTIM: Firasat Ibu Korban 'Mama Tolong Aku Tenggelam', Kronologi, dan Siapa Pemilik Lahan - 20251118_Jenazah-dishalatkan.jpg
TRIBUNKALTIM.CO/DJOHAN NUR/DWI ARDIANTO
PEMAKAMAN KORBAN TENGGELAM - Suasana prosesi pemakaman 6 anak, korban tenggelam di kubangan kawasan Kilometer (Km) 8 Balikpapan Utara, Balikpapan, Kalimantan Timur, Selasa (18/11/2025). Momen dipotret dimulai dari rumah duka, jenazah dishalatkan, hingga penguburan. Semua jenazah korban dimakamkan di TPU Km 8 Balikpapan Utara. Lima jenazah dimakamkan dalam satu liang, dan satu jenazah terpisah. (TRIBUNKALTIM.CO/DJOHAN NUR/DWI ARDIANTO)
POPULER KALTIM: Firasat Ibu Korban 'Mama Tolong Aku Tenggelam', Kronologi, dan Siapa Pemilik Lahan - 20251118_Pemakaman-2.jpg
TRIBUNKALTIM.CO/DJOHAN NUR/DWI ARDIANTO
PEMAKAMAN KORBAN TENGGELAM - Suasana prosesi pemakaman 6 anak, korban tenggelam di kubangan kawasan Kilometer (Km) 8 Balikpapan Utara, Balikpapan, Kalimantan Timur, Selasa (18/11/2025). Momen dipotret dimulai dari rumah duka, jenazah dishalatkan, hingga penguburan. Semua jenazah korban dimakamkan di TPU Km 8 Balikpapan Utara. Lima jenazah dimakamkan dalam satu liang, dan satu jenazah terpisah. (TRIBUNKALTIM.CO/DJOHAN NUR/DWI ARDIANTO)

‎‎Nia menegaskan bahwa sang anak bukan tipe yang suka bermain jauh dari rumah, apalagi ke area kubangan atau danau.

‎‎“Dia enggak pernah main ke situ. Enggak pernah mandi di situ. Kalau main layangan pun sama bapaknya, bukan sendiri,” tuturnya.

‎‎Menurutnya, tak ada tanda-tanda aneh atau perubahan tingkah laku anaknya sebelum kejadian. Hari itu berlangsung seperti biasa.

‎‎Ada satu hal yang hingga kini membuat Nia terus teringat. Sebuah firasat kuat yang muncul ketika ia sedang mengantar pesanan dagangan jengkol ke kawasan Sepinggan.

‎‎“Pas lewat danau, airnya tenang. Tapi saya tiba-tiba kebayang anak saya ada di dalam air, kayak minta tolong, ‘Mama, tolong aku, aku tenggelam’,” tutur Nia sambil menahan tangis.

‎‎Ia mengaku merinding, namun mencoba mengabaikan firasat itu.

Ia tak pernah membayangkan bahwa bayangan yang muncul di pikirannya akan menjadi kenyataan pahit.

‎‎Setelah pencarian, Rifai menjadi korban terakhir yang ditemukan. Menurut informasi dari keluarga, posisi tubuhnya berada di bagian paling bawah.

‎‎“Hancur rasanya. Anak saya yang ditemukan terakhir,” kata Nia lirih.

‎‎Rifai adalah anak pertama dari dua bersaudara. Adiknya yang berusia 6 tahun belum sepenuhnya memahami bahwa kakaknya telah pergi untuk selamanya.

‎‎Nia menggambarkan, putranya sebagai sosok yang ceria, humoris, dan dekat dengan keluarga.

‎“Dia itu orangnya periang, gampang bercanda, enggak pilih-pilih makanan, pintar, ramah sama teman-temannya,” kenangnya.

‎‎Terkait lokasi tenggelamnya para korban, Nia menilai area kubangan Jalan PDAM Kilometer 8 bukan tempat yang aman untuk anak-anak.

‎‎“Enggak aman. Enggak ada tanda rambu-rambu larangan. Enggak ada sama sekali,” tegasnya.

‎‎Ia mengatakan, area itu sudah ada sejak sebelum pembangunan kawasan sekitar, namun kini kembali terbuka tanpa pengamanan.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved