Berita Samarinda Terkini
Sesaknya SMPN 48 Samarinda, Berbagi Gedung dengan 2 SD, Pemkot Terkendala Lahan untuk Relokasi
Walikota Samarinda Andi Harun mengatakan terus mencari lokasi yang lebih ideal untuk relokasi SMPN 48, Rabu (19/11/2025).
Penulis: Sintya Alfatika Sari | Editor: Rita Noor Shobah
Secara jarak, lokasi itu dianggap ideal karena dekat dengan lingkungan tempat tinggal banyak siswa SMPN 48.
Namun dari sisi kondisi tanah, muncul kekhawatiran lain.
Bentuk lahan yang memanjang dan berada di area rendah menjadikannya rawan genangan.
Temuan tersebut akan dibawa ke rapat lanjutan untuk dianalisis lebih detail.
Baca juga: Respons Wagub Kaltim Seno Aji Soal Banjir Samarinda: Fokus Pengerukan DAS Karang Mumus dan Mahakam
“Daerah agak rendah, jadi potensi banjir itu memungkinkan,” jelasnya.
Di sisi lain, Pemkot sebenarnya memiliki satu lagi lahan di sekitar kawasan Jalan Proklamasi, yakni kawasan eks pemakaman Tionghoa.
Namun lahan ini juga tidak layak dipertimbangkan sebagai lokasi sekolah baru. Karena itu, opsi ini dipastikan tidak akan diambil.
“Eks kuburan Tionghoa itu kan kontur tanahnya tinggi, bukit. Ditambah saat ini lagi longsor-longsornya. Daripada kita bangun itu, tambah longsor, khawatirnya malah kerja dua kali,” kata Yusdiansyah.
Yusdiansyah menegaskan bahwa hingga kini belum ada keputusan final mengenai lokasi pasti relokasi SMPN 48.
Poin yang sudah disepakati hanyalah bahwa relokasi memang perlu dilakukan, mengingat sekolah tersebut berbagi kawasan dengan dua SD dan memiliki jumlah siswa yang besar.
“Belum ada keputusan yang final bahwa lokasi di mana. Tapi keputusan untuk memindah itu ada. Karena memang jumlah siswanya itu cukup lumayan. Kalau Disdikbud itu opsinya lebih memindahkan SMP-nya,” terangnya.
Tim Pemkot akan melakukan survei lanjutan untuk menilai sejumlah alternatif tambahan, termasuk opsi pembelian lahan lain yang tidak terlalu jauh dari lokasi asal.
“Artinya alternatif beli yang diusulkan oleh Disdikbud ini setelah survei akan kita berikan penyesuaian dari sisi plus minusnya. Kami nanti usulkan juga di objek yang tidak kalah jauhnya dari situ. Jadi kita tetap antisipasi mencari lagi,” tutupnya.
Jam Belajar yang Terbatas
SMPN 48 Samarinda yang berada di kawasan padat permukiman Jalan Proklamasi, Kecamatan Sungai Pinang, Kota Samarinda, Kalimantan Timur semakin menghadapi tekanan kapasitas dan keterbatasan ruang yang menghambat efektivitas pembelajaran.
Beroperasi di lokasi yang sama dengan SDN 016 dan SDN 004, sekolah menengah tersebut hanya memiliki kesempatan belajar pada jam siang hingga sore membuat sekolah ini tidak dapat menjalankan proses pendidikan secara optimal, di tengah jumlah murid yang terus meningkat setiap tahun.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltim/foto/bank/originals/20251119_Sekolah-Negeri-di-Samarinda.jpg)