Proyek Insinerator Samarinda

DLH Samarinda Percepat Pemasangan 10 Insinerator, Buka Lowongan untuk 80 Pekerja, Ini Syaratnya

DLH Samarinda percepat pemasangan 10 insinerator, buka lowongan untuk 80 pekerja lokal, Kamis (20/11/2025).

Penulis: Tribun Kaltim | Editor: Rita Noor Shobah
TribunKaltim.co/SINTYA ALFATIKA SARI
PENGELOLAAN SAMPAH - Tumpukan sampah yang masih menjadi persoalan utama di Samarinda, mendorong Pemkot mempercepat pembangunan insinerator sebagai solusi pengelolaan jangka menengah sebelum beroperasinya PLTSa. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Samarinda mempercepat pemasangan 10 insinerator dan membuka lowongan untuk 80 pekerja lokal, Kamis (20/11/2025).(TribunKaltim.co/SINTYA ALFATIKA SARI) 

TRIBUNKALTIM.CO,SAMARINDA – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Samarinda mempercepat pemasangan 10 insinerator dan membuka lowongan untuk 80 pekerja lokal, Kamis (20/11/2025).

Proyek insinerator untuk mengatasi masalah sampah di Kota Samarinda terus digeber.

Kini, 10 unit mesin insinerator yang rencananya ditempatkan di sepuluh lokasi di berbagai titik di kota Samarinda, ibukota Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) sudah tiba.

Untuk diketahui, insinerator adalah alat untuk membakar limbah padat dengan suhu tinggi guna mengurangi volume dan bahaya limbah.

DLH Samarinda mempercepat pun pemasangan 10 unit mesin insinerator pengelola sampah di beberapa titik strategis yang telah ditetapkan sebelumnya. 

Ditargetkan akhir tahun ini semua sudah terpasang dan siap diuji coba.

Baca juga: Pemkot Samarinda Pastikan Insinerator Gunakan Sistem Pembuangan Gas Buang Sesuai Standar

Plt Kepala DLH Samarinda, Suwarso, mengungkapkan bahwa salah satu unit di Folder Air Hitam, Kecamatan Samarinda Ulu, Kota Samarinda telah selesai dirakit dan dipersiapkan untuk mulai beroperasi pada akhir tahun ini.

Pemasangan insinerator dilakukan secara bertahap dan sangat berhati-hati.

"Kita perlu waktu. Karena kan tidak boleh ada kebocoran, perlu presisi gitu. Kita makanya hati-hati betul memasang ini untuk mencegah terjadinya kebocoran atau terjadinya kerusakan," jelasnya, Kamis (20/11/2025).

Selain di Folder Air Hitam, unit lainnya juga direncanakan akan dipasang, termasuk di Jalan Usman Ismail yang tengah diproses rakitan. 

Suwarso memastikan bahwa 10 unit insinerator sudah datang semua dan ditargetkan akhir tahun ini sudah terpasang serta mulai diuji coba.

Pihak DLH juga telah menyiapkan tim khusus untuk pengamanan di titik-titik pemasangan insinerator tersebut.

Buka Lowongan untuk Pekerja Lokal

Terkait operasional, DLH Samarinda saat ini sedang membuka rekrutmen untuk tenaga pengelola dan keamanan.

Proses rekrutmen dilakukan melalui dari Kecamatan setempat dengan memberdayakan pekerja lokal yang lokasinya dekat dengan tempat insinerator.

Bagi para pelamar diharapkan:

  • Memiliki pengalaman di pengolahan atau pemilahan sampah
  • Usia produktif
  • Diutamakan memiliki latar belakang atau pengalaman sebagai teknisi mesin atau kelistrikan bagi operator mesin.

"Kita memperdayakan pekerja lokal yang terdekat dengan Insinerator itu," ungkapnya. 

Suwarso mengatakan di setiap lokasi operasional insinerator akan membutuhkan lima orang tenaga operasional dan tiga orang petugas keamanan, dengan sistem kerja tiga shift.

Bila dikalikan 10 mesin insinerator itu maka dibutuhkan 80 tenaga kerja baru.

Baca juga: Penertiban di Lahan Insinerator di Kelurahan Baqa Selesai, DPRD Samarinda Pantau Perkembangannya

Pelatihan Khusus

Tidak direkrut begitu saja, para calon tenaga kerja juga akan dilakukan pelatihan khusus untuk pengetahuan dan keterampilan mengelola insinerator, termasuk prosedur keselamatan (safety). 

Pelatihan ini dilakukan penting mengingat risiko kerja dengan suhu tinggi dan penanganan bahan berbahaya yang terjadi di area mesin Insinerator.

"Perlu petugas untuk memilah jangan sampai benda-benda B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) ataupun barang-barang kaca segala macam masuk ke instalator itu kan perlu dilatih semuanya," tutupnya. 

Baca juga: Pemkot Samarinda Pastikan Insinerator Gunakan Sistem Pembuangan Gas Buang Sesuai Standar

Proyek insinerator ini dimaksudkan Pemkot Samarinda sebagai solusi menekan timbunan sampah di ibukota Provinsi Kaltim yang volume sampahnya mencapai lebih dari 600 ribu ton per hari.  

Keberadaan 10 unit insinerator di Samarinda menjadi langkah jangka pendek dan menengah untuk mengatasi laju timbunan sampah. 

Pemkot Samarinda menganggarkan kurang lebih Rp 10 miliar untuk proyek insinerator ini.

1. Berdayakan masyarakat di sekitar lokasi pembangunan

Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Samarinda memastikan proses rekrutmen dan pelatihan calon operator insinerator kini memasuki tahap awal, dengan fokus pada pemberdayaan masyarakat di sekitar lokasi pembangunan.

“Kami membahas pembagian tugas operator yang berjumlah lima orang per unit. 

Mulai dari memilah sampah, mengoperasikan mesin, hingga memeriksa kondisi fisik insinerator secara berkala, termasuk petugas keamanan atau sekuritinya,” terang Suwarso.

Ia menuturkan, total kebutuhan tenaga kerja mencapai delapan orang per unit, atau sekitar 80 personel untuk seluruh insinerator yang akan beroperasi.

Pihak kecamatan diminta mulai melakukan pendataan dan pendaftaran warga sekitar yang berminat untuk mengikuti proses seleksi yang akan difasilitasi DLH.

"Seleksinya tetap di DLH," katanya. 

2. Pentingnya pelatihan operator

Setelah seleksi, calon operator insinerator akan mendapatkan pelatihan khusus.

Pelatihan calon operator insinerator ini sangat penting dilakukan. 

“Setelah itu mereka akan mendapatkan pelatihan khusus, baik dalam aspek operasional, keselamatan kerja, maupun pemeliharaan alat,” katanya.

Baca juga: Penertiban di Lahan Insinerator di Kelurahan Baqa Selesai, DPRD Samarinda Pantau Perkembangannya

Menurut Suwarso, meskipun sistem pembakaran insinerator sudah dirancang aman dengan teknologi pengendali emisi, para operator tetap harus memahami prosedur keamanan agar tidak terjadi kebocoran atau paparan bahan berbahaya seperti dioksin. 

“Mereka diberikan pelatihan dulu supaya mempunyai basic.

Jadi pekerja ini karena di lingkungan reaktor, yang walaupun sangat kecil sebutannya, tapi dengan suhu tinggi maka harus dilindungi dari kesehatan maupun kejatuhan kerjaan,” jelasnya. 

3. Progres di lokasi

Lebih lanjut, Suwarso menyampaikan proyek pembangunan fisik insinerator di beberapa titik terus menunjukkan progres positif. 

Salah satunya di Kelurahan Baqa, Samarinda Seberang, yang kini mulai dimasuki alat berat.

“Artinya target penyelesaian di Baqa pada Desember kemungkinan besar tercapai,” ujarnya.

Penyesuaian lokasi juga dilakukan untuk memastikan keamanan dan efisiensi operasional.

Di Sungai Kunjang, misalnya, rencana pembangunan yang semula di direncanakan di kawasan tersebut dialihkan ke Jalan Nusyirwan Ismail, karena jaraknya terlalu dekat dengan lingkungan sekolah. 

Di lokasi baru ini, kata Suwarso, rancangan konstruksi bahkan disiapkan untuk dua unit insinerator sekaligus.

4. Tunggu pemasangan

Saat ini, 10 unit mesin insinerator yang telah tiba di Samarinda masih menunggu untuk pemasangan.

“Adapun seluruh 10 unit mesin insinerator disebut telah tiba di Samarinda dan saat ini berada di Folder Air Hitam.

Beberapa unit telah dirakit, sementara sisanya masih berada di dalam kontainer fuso menunggu pemasangan,” jelas Suwarso. 

5. Rencana pemanfaatan limbah

Selain pengelolaan sampah, DLH juga menyiapkan inovasi pemanfaatan limbah hasil pembakaran.

Suwarso menjelaskan, abu dari proses insinerasi akan diolah menjadi paving block atau ubin ramah lingkungan, meniru konsep daur ulang yang sudah diuji coba di kawasan Bantuas.

“Meskipun di Bantuas bukan insinerator tapi sistem pembakarannya sama, sudah dicoba, dan hasilnya bagus.

Kalau nanti volume produksinya meningkat, kita akan pertimbangkan untuk menambah tenaga kerja yang mengolah abu menjadi paving block,” jelasnya.

Ia berharap seluruh tahapan, mulai dari pembangunan, pelatihan, hingga uji coba operasional, dapat rampung sesuai target.

Dengan begitu, Samarinda dapat segera mengurangi ketergantungan pada TPA Sambutan yang selama ini menampung beban sampah terbesar di kota.

“Target kita jelas, agar persoalan sampah di Samarinda tidak lagi menjadi momok.

Semua pihak sudah bergerak, tinggal memastikan agar semuanya berjalan tepat waktu dan tepat sasaran,” kata Suwarso. 

Daftar Lokasi 10 Insinerator di Samarinda

Lokasi 10 titik pembangunan insinerator Samarinda tersebar di 6 kecamatan yakni:

Kecamatan Samarinda Ulu:

  • Jalan A.W. Syahranie (Folder Air Hitam), Kelurahan Air Hitam
  • Jalan Pangeran Suryanata (TPA Bukit Pinang), Kelurahan Bukit Pinang,

 Kecamatan Sungai Kunjang

  • Jalan Jakarta 2, Kelurahan Lok Bahu
  • Jalan Nusyirwan Ismail (Ring Road 2), Kelurahan Lok Bahu

Kecamatan Samarinda Utara:

  • Jalan Wanyi, Kelurahan Sempaja Utara
  • Jalan Lempake Jaya Gang Istiqomah, Kelurahan Lempake

Kecamatan Palaran:

  • Jalan Ampera (eks pasar), Kelurahan Bukuan
  • Jalan Stadion Utama Kaltim, Kelurahan Simpang Pasir

Kecamatan Loa Janan Ilir:

  • Jalan H.A.M.M. Rifaddin (samping Kantor Lurah Tani Aman), Kelurahan Tani Aman

Kecamatan Samarinda Seberang.

  • Jalan PDAM, Kelurahan Baqa (TribunKaltim.co/Gregorius Agung/Sintya Alfatika Sari)
Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved