Berita Kaltim Terkini

POPULER KALTIM: Mimpi Buruh yang Tolong Bocah Tenggelam di Balikpapan, Prostitusi Loa Hui Marak

Daftar berita populer Kaltim hari ini, mimpi buruh yang selamatkan bocah-bocah yang tenggelam di Balikpapan Utara hingga prostitusi Loa Hui marak

Penulis: Tribun Kaltim | Editor: Amalia Husnul A
POPULER KALTIM: Mimpi Buruh yang Tolong Bocah Tenggelam di Balikpapan, Prostitusi Loa Hui Marak - 20251121_Buruh-Harian-Penyelamat-Bocah-Tenggelam-di-Kubangan-KM-8.jpg
TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO
SELAMATKAN ANAK TENGGELAM - Isur Hanafsan (34), buruh harian lepas warga RT 37 Kelurahan Graha Indah, Balikpapan Utara, menjadi salah satu saksi sekaligus penolong pertama dalam tragedi tenggelamnya enam bocah di kubangan bekas galian di Km 8, Graha Indah, Senin (17/11/2025). (TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO)
POPULER KALTIM: Mimpi Buruh yang Tolong Bocah Tenggelam di Balikpapan, Prostitusi Loa Hui Marak - 20251121_Polres-PPU-Tersangka-Pengedar-Sabu-Polsek-Babulu.jpg
HO/POLRES PPU
TANGKAP PENGEDAR SABU - AR (32) ditangkap polisi saat hendak melakukan transaksi narkotika disebuah parkiran hotel di PPU, Jumat (21/11/2025). (HO/POLRES PPU)
POPULER KALTIM: Mimpi Buruh yang Tolong Bocah Tenggelam di Balikpapan, Prostitusi Loa Hui Marak - lokalisasi-loa-hui_20160531_154531.jpg
tribunkaltim.co/Nevrianto Hardi Prasetyo
LOKALISASI LOA HUI - Penutupan lokalisasi Loa Hui tahun 2017 lalu.

‎Kedalaman kolam itu diperkirakan mencapai lebih dari empat meter dengan dasar berselimut lumpur tebal dan membentuk palung. Kondisi itu membuat upaya penyelamatan sangat berat.

‎Isur berusaha mengumpulkan keempat tubuh kecil itu dalam pelukan.

‎“Aku mau naik ke permukaan tapi berat… tidak bisa. Akhirnya satu anak kupeluk kuat-kuat, baru berhasil kuangkat,” ujarnya.

‎Di permukaan sudah banyak anak-anak dan warga yang menunggu. Anak yang pertama ia angkat dalam kondisi masih hangat namun tubuhnya sudah membiru dan berbusa.

‎Isur tak sempat mengetahui siapa yang menyambut jenazah itu di pinggir kolam.

‎Tak berhenti, ia kembali menyelam untuk mencoba mengangkat tiga anak lainnya.

‎Namun kondisi mereka di dasar kolam semakin sulit dijangkau.

‎“Anak-anak itu berpegangan satu sama lain. Berat sekali. Aku sudah pegang, tapi nggak bisa naik,” kata Isur.

‎Karena situasi semakin gelap dan dasar kolam bergeser, ia kemudian meminta warga mencari bambu untuk menandai titik lokasi tubuh para korban agar Tim Basarnas bisa menemukan posisi tepat tanpa harus menyisir seluruh kolam.

‎Isur mengaku berkali-kali menyelam hingga tak terhitung. Lumpur pekat membuat tubuhnya sulit bergerak. Udara dingin dan kelelahan amat sangat membuat ia nyaris kehabisan tenaga.

‎Hingga hari ini, ia masih merasakan dampaknya.

“Kalau berdahak, warnanya agak merah. Kondisi badan juga lemas. Mungkin karena kemarin terlalu lama di dasar lumpur,” katanya.

‎Kisah itu belum selesai bagi Isur. Sejak kejadian, ia mengaku kerap bermimpi.

‎ “Jam lima subuh aku terbangun. Dalam mimpi itu anak yang kuangkat ke permukaan bilang, ‘Om… kurang satu om…’,” ucapnya pelan.

‎Ia mengaku sangat terpukul karena hanya mampu menyelamatkan satu tubuh ke permukaan, sementara yang lain berada di luar batas kemampuannya.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved