Berita Samarinda Terkini
Fender Jembatan Mahakam Samarinda Belum Diperbaiki, Ketua DPRD Kaltim Ungkap Potensi Bencana
Fender Jembatan Mahakam Samarinda belum diperbaiki, Ketua DPRD Kaltim ungkap potensi timbulkan bencana nasional, Sabtu (22/11/2025).
Penulis: Mohammad Fairoussaniy | Editor: Rita Noor Shobah
Ringkasan Berita:
- DPRD Kaltim mendesak percepatan perbaikan fender Jembatan Mahakam yang rusak akibat tabrakan kapal pada 2025
- Kerusakan fender dinilai mengancam keselamatan struktur jembatan
- RDP dijadwalkan untuk memastikan komitmen semua pihak
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - DPRD Kalimantan Timur (Kaltim) mendesak percepatan perbaikan fender Jembatan Mahakam I Samarinda yang hingga kini belum menunjukkan progres jelas.
Fender pada jembatan adalah struktur pelindung yang dipasang di sekitar pilar atau tiang jembatan untuk menyerap energi benturan kapal/tongkang sehingga tidak langsung merusak konstruksi utama jembatan.
Fender biasanya terbuat dari karet atau beton baja yang dipasang di sekitar pilar jembatan. Tujuannya agar menjaga keamanan struktur jembatan agar tidak rusak saat terjadi tabrakan.
Keselamatan jembatan yang menjadi jalur vital transportasi di Samarinda disebut berada dalam kondisi mengkhawatirkan.
Ketua DPRD Kaltim, Hasanuddin Masud (Hamas), menegaskan bahwa kerusakan parah pada fender berpotensi mengancam struktur Jembatan Mahakam I dan memicu kembali insiden tabrakan kapal.
“Berdasarkan laporan Komisi II DPRD Kaltim, pengerjaan perbaikan fender seharusnya sudah rampung pada September atau paling lambat November 2025. Namun sampai sekarang tidak ada kejelasan status pekerjaan,” ujar Hamas, Sabtu (22/11/2025).
Jembatan Mahakam I terletak di Kota Samarinda, Kalimantan Timur, membentang di atas Sungai Mahakam untuk menghubungkan pusat kota Samarinda dengan wilayah Kecamatan Samarinda Seberang.
Jembatan ini merupakan jalur vital untuk keluar masuk kendaraan dari dan menuju luar kota.
Baca juga: Perbaikan Fender Jembatan Mahakam Molor dari Target, DPRD Kaltim Akan Panggil Pemenang Tender
Ancaman Keselamatan
Hamas mempertanyakan akuntabilitas pihak pelaksana maupun perusahaan pemilik kapal tongkang yang menabrak jembatan.
Ia pun mempertanyakan akuntabilitas pihak pelaksana atau pihak penabrak fender jembatan yang minim transparansi.
“Sampai sekarang kita belum tahu juga, itu sudah jadi atau belum. Kalau sudah atau belum, berapa persen?,” sebut politisi Golkar ini.
Menurutnya, keterlambatan perbaikan sangat berisiko karena fender berfungsi sebagai pelindung utama tiang jembatan dari benturan kapal.
“Fender itu penahan utama kalau ada kapal lepas kendali. Kalau tiang utama yang ditabrak, saya yakin itu paling tidak miring. Dan kalau sudah miring, itu bencana nasional,” tegasnya.
Rapat Dengar Pendapat dan Mitigasi
Komisi II DPRD Kaltim telah menjadwalkan Rapat Dengar Pendapat (RDP) pada 26 November 2025 dengan menghadirkan regulator dan operator terkait, termasuk KSOP, Pelindo, Perusda MBS, Kepolisian, dan Kejaksaan.
Kehadiran aparat penegak hukum menunjukkan keseriusan DPRD dalam mengawal masalah ini.
Sebelumnya, DPRD Kaltim mengusulkan langkah mitigasi berupa pembatasan sementara operasional kapal di atas 500 Gross Register Tonnage (GRT) selama proses perbaikan.
Baca juga: Keamanan Jembatan Mahakam Terancam, Perbaikan Fender Molor, DPRD Kaltim Akan Panggil Pemenang Tender
Namun, kebijakan ini dinilai belum dijalankan maksimal oleh pihak berwenang.
“KSOP sebagai regulator dan Pelindo sebagai operator mestinya bisa menghentikan aktivitas satu atau dua hari untuk memastikan fender sudah layak. Ini malah terus jalan,” tandas Hamas.
Latar Belakang Insiden
Kerusakan fender Jembatan Mahakam terjadi akibat dua insiden tabrakan kapal pada 2025:
- 16 Februari 2025: kapal tongkang bermuatan kayu menabrak pilar jembatan, menyebabkan penutupan sementara untuk audit.
- 26 April 2025: tongkang bermuatan batu bara kembali menabrak jembatan, mengakibatkan fender rusak parah dan hilang.
DPRD Kaltim menuntut pertanggungjawaban dari perusahaan pemilik kapal tongkang yang terlibat agar segera melakukan perbaikan.
Perbaikan Baru Selesai Sebagian
Diberitakan sebelumnya, Ketua Komisi II DPRD Kaltim, Sabaruddin Panrecalle menjelaskan, dari dua fender yang rusak, baru satu yang diperbaiki.
Sementara fender kedua yang rusak pada insiden April 2025 hingga kini belum tersentuh.
“Sayangnya, untuk fender kedua yang baru ditabrak, perbaikan baru akan dilakukan,” ujarnya, Selasa (18/11/2025).
Politikus Gerindra ini mengakui bahwa keterlambatan perbaikan dinilai cukup molor dari tenggat waktu yang sebelumnya diminta DPRD.
Baca juga: Hadapi Masalah Rumah Tanggga, Seorang Pria Diamankan saat Akan Lompat di Jembatan Mahakam Kukar
Faktor cuaca buruk dan rumitnya proses lelang disebut sebagai penyebab utama, namun DPRD tetap menagih komitmen dari Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) dan pihak perusahaan pemilik tongkang.
Kontraktor Sudah Disiapkan
Menurut informasi yang diterima DPRD, kontraktor dari pihak pemilik tongkang sudah ditunjuk untuk mengerjakan perbaikan fender kedua.
“Dua minggu lalu, kita mendapatkan kabar bahwa sudah ada calon pekerja. Nantinya pengecekan pancang dan mobilisasi peralatan akan menjadi target selanjutnya,” jelas Sabaruddin.
Komisi II DPRD Kaltim juga berencana berkoordinasi dengan komisi lain untuk memanggil pihak pemenang tender.
Tujuannya adalah memastikan rencana perbaikan dipaparkan secara detail dan prosesnya diawasi ketat. (*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltim/foto/bank/originals/20250510_Jembatan-Mahakam-di-Samarinda.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.