Rakerda Gerindra Kaltim
Rekam Jejak dan Karier Politik Aulia Rahman Basri, Bupati Kukar yang Resmi Gabung Gerindra
Berikut rekam jejak dan karier politik Aulia Rahman Basri, Bupati Kukar yang kini resmi gabung Gerindra.
Penulis: Tribun Kaltim | Editor: Amalia Husnul A
Ia pernah menjabat sebagai Direktur RS Dayaku Raja Kota Bangun.
Aulia Rahman Basri membawa berbagai inovasi di bidang kesehatan yang diusung inklusif dan terintegrasi dengan fasilitas kesehatan (Faskes) Puskesmas.
Seperti rumah sakit tanpa telapak pertama di Indonesia, menerapkan konsep tanpa layanan kelas, serta pengadaan rumah singgah bagi pasien yang berasal dari wilayah terpencil seperti Muara Muntai dan wilayah hulu lainnya.
Dalam riwayat pendidikan, Aulia Rahman Basri mulai menempuh sekolah di SD 003 Kota Bangun, kemudian melanjutkan ke SMPN 1 Kota Bangun dan SMUN 8 Samarinda Kalimantan Timur (Kaltim).
Aulia Rahman Basri turut menyelesaikan pendidikan sarjana untuk meraih gelar dokter.
Setelah lulus, dirinya melanjutkan pendidikan pascasarjana di bidang Magister Administrasi Rumah Sakit di Fakultas Kesehatan Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar, Sulawesi Selatan.
Selain menekuni di dunia kesehatan, Aulia Rahman Basri juga berkecimpung dalam dunia usaha.
Pengalaman itu lantas mengantarnya untuk menduduki jabatan sebagai Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kukar.
Sebagai putra asli daerah Kukar, ia merasa memiliki tanggung jawab moral untuk mengembangkan daerahnya. Supaya cita-cita pembangunan Kukar tetap sejalan dengan harapan masyarakat.
"Saya besar di sini, darah Kutai mengalir dalam diri saya.
Saya menempuh pendidikan hingga ke luar pulau tepatnya di Universitas Hasanudin, bukan sekadar mencari ilmu, tetapi untuk kembali dan membangun daerah yang saya cintai ini," katanya.
Dukungan Anggaran dan Program
Pengamat politik yang juga akademisi dari Universitas Mulawarman (Unmul), Saipul Bahtiar menilai dinamika politik nasional dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir menunjukkan keselarasan kebijakan lintas pemerintahan hingga ke daerah.
Praktik politik modern tidak lagi sepenuhnya ditentukan garis ideologi partai, tetapi efektivitas koordinasi antara pejabat publik dan pusat kekuasaan.
“Perpindahan ke partai penguasa tentu memiliki keuntungan dari segi dukungan anggaran hingga programnya, di kabupaten tentu bisa diamankan, khususnya janji kampanye-nya, yang notabene membutuhkan dukungan partai berkuasa, dalam segi anggaran dan komunikasi politik jadi linear ini antara Gubernur dan Wakil Gubernur,” jelasnya, Minggu (23/11/2025) malam.
Tentu dari sisi dalam pemerintahan, hal ini menguntungkan Aulia Basri dengan bergabung ke Partai Gerindra.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltim/foto/bank/originals/20251124_Aulia-Rahman-Basri_Bupati-Kukar_Gerindra_mantan-wakil-ketua-DPC-PDIP-Kukar.jpg)