Defisit APBD
Balikpapan Bangkrut Walikota Diminta tak Mengeluh tapi Tingkatkan PAD!
Istilah bangkrut dalam sebuah perusahaan berarti sudah tidak bisa lagi menjalankan roda usaha karena mengalami kerugian besar.
Bukan Menyerah
Seperti diberitakan sebelumnya, di depan peserta Musrenbang, Walikota Rizal Effendi dalam sambutannya menyatakan tidak malu membeberkan kondisi keuangan yang dialami Balikpapan.
"Coba bayangkan keadaan kita saat ini, dalam tanda kutip kita ini kondisi bangkrut. Tidak ada uang. Bayangkan dana untuk belanja hanya Rp 260 miliar, usulan Musrembang mencapai Rp 7 triliun. Balikpapan Utara mencatat rekor, ingin adanya jembatan dari Kariangau ke Kampung Baru, DED-nya memang sudah ada, tapi uangnya tidak ada," kata Rizal.
Rizal meminta kepada seluruh SKPD yang hadir untuk tidak menyediakan makanan saat rapat.
"Sekarang ini saya minta, acara-acara dan rapat kalau bisa tidak perlu pakai konsumsi. SKPD ini sudah tidak karu-karuan, nanti bisa saja SKPD atau dinas yang tidak ada kegiatan. Saya mohon beribu maaf, kalau ada bantuan keuangan ke pemerintah daerah itu tidak bisa lagi," ujar Rizal lirih
Rizal selalu bingung menjawab setiap warga yang mengirim pesan kepada dirinya.
"Saya selalu bingung menjawab, kalau ada pesan pribadi ke ponsel saya. 'Pak wali tolong ada kegiatan di rumah dinas pak Wali, dengan catatan mohon di-cover makanannya, itu saya bingung.' Kalau boleh jujur utang kita di katering/penyedia makanan itu cukup besar," ungkap Rizal.
Menanggapi hal itu, Wakil Walikota Rahmad Mas'ud menilai pernyataan Walikota yang menyebut Pemkot Balikpapan 'bangkrut', bukanlah sebagai penyataan menyerah.
Hanya sebagai bentuk ekspresi spontan karena lagi banyak beban pikiran.
Ia berharap semua pihak bisa menerima situasi ini dengan lapang dada, tetapi juga tidak berarti menyerah malah harus semakin optimis menatap kedepan. (*)