Bayi Membeku dalam Freezer
Kontroversi! Setelah Disumpahi, Sekarang Begini Perlakuan Warganet terhadap Ibu Bayi dalam Freezer
Apalagi jasad sang bayi dibiarkan membeku selama tiga bulan dalam freezer, bercampur dengan daging ayam, dan bahan makanan lainnya.
Penulis: Syaiful Syafar | Editor: Syaiful Syafar
TRIBUNKALTIM.CO - Kasus bayi yang dibuang dalam freezer benar-benar menyita perhatian publik.
Tidak hanya warga di Kota Tarakan, Kalimantan Utara, tapi dunia maya juga heboh sampai kasus ini menjadi viral di sosial media.
Perbuatan SA (24), ibu sang bayi, kini menjadi pro kontra di kalangan warganet.
Awalnya netizen ramai-ramai menghujat perbuatan ibu muda ini yang tega membuang bayinya di dalam freezer.
Apalagi jasad sang bayi dibiarkan membeku selama tiga bulan dalam freezer, bercampur dengan daging ayam, dan bahan makanan lainnya.
"Tolong lh ibu nya di masukin juga dalam prezer biar dia juga rasa gi mna si ade waktu di masukin dalam prezer. dasar orNg tua set*n.. pengen rasanya ku tusuk p*kinya tuh bh... a*j*ng betul2 itu perempuan".
Begitulah umpatan salah seorang netizen di media sosial beberapa hari lalu.
Baca: Ribuan Satwa Beragam Jenis Seperti Ular, Burung Beo dan Ayam Ditemukan Mati
Namun setelah SA ditahan dan memberikan pengakuan pada Polisi, komentar netizen mulai berbalik arah.
Tidak sedikit warganet yang justru iba melihat kondisi ibu muda tersebut.
Komentar-komentar itu dituangkan dalam grup Facebook Bubuhan Samarinda, Sabtu (5/7/2017) sore.
Baca: Dua Turis Tewas Setelah Jatuh ke Jurang Wisata Amboli Ghat Sedalam 600 Meter
Netizen iba terhadap kondisi SA yang berstatus istri siri sampai harus melahirkan sendirian tanpa bantuan siapapun.
Apalagi diduga proses melahirkan itu di dalam air yang membuat si ibu lemas sehingga bayinya tak terselamatkan.
Berikut komentar netizen:
Puji Mulia: Kasian jg mba nih..
Novita Sari: Kebijakan dan kondisi yg membuat seseorang berbuat nekat diluar nalar manusia
Ria: Jangan di jugde lagi kasian kalau kita diposisi dia juga belum tentu bisa berbuat lebih baik anaknya juga sudah duluan meninggal bukan ibunya yang bunuh, doakan saja semoga jalan hidupnya lebih baik
Tiffany Evelyna Arta: Jd karna apa mba meninggal nya ...saya gk baca itu mba
AV Hutagalung: Sepertiny klmaan di dlm air mba..krna si ibu sempat lemas
AV Hutagalung: Dia melahirkan di air..panduannya yutub..tanpa bantuan siapapun
May May: itulah akibatnya ga berpikir panjang ketika mw dinikahi secara siri. makanya di dlam islam sebenarnya nilah siri itu haram krn bnyak ruginya bagi pihak perempuan. hanya saja org"awam sperti kita" ini ditipu dgn ajaran yg agak sesat klo nikah siri itu halal. pdhal haram krn lbih bnyak ruginya. liat z hasilnya dri nikah siri.
Nia Alif Baim: Nikah siri itu halal bu... beda nya..ga terdaftar di negara tapi sah secara islam... asal syarat2 nikah lengkap.. wali .. saksi.. akad..
Cuman msalahx disini... ga semua berjalan lancar... karna tidak terdaftar di negara... banyak rugi di perempuan.. tidak bs menuntut apabila suamix berbuat macam2... ujung2x stres.. dan salah satux kejadian seperti di atas.. kalo bs legalkan oleh negara lebih baik..
Maaf kalo ada kata yg menyinggung
Nonaa Maniizz: Kasian jg ya sang ibu
AV Hutagalung: Enak di laki..nyesek sampe ke bathin si ibu..semoga bertaubat y bu..sedih juga bca kisah mu..mudh2n klo bebas nti bisa mnikah secara hukum..
Felisitas Ping Kilah: Intinya menghilangkan nyawa manusia, semoga diadili seadil adilnya, bayi nya ga berdosa dan ga minta dilahirin.
Terungkap Cara SA Melahirkan Anaknya Sendirian
Seorang psikolog di Kota Tarakan, Fanny Sumajaow melakukan pemeriksaan kejiwaan terhadap SA di ruangan Perlindungan Perempuan Anak (PPA), Kantor Polres Tarakan.
Dari pemeriksaan itu terungkap bahwa SA melahirkan bayinya pada 28 Mei 2017 pukul 06.00 Wita.
SA melahirkan di kamar mandi dengan cara water birth atau melahirkan di dalam air.
SA mengetahui cara ini dengan melihat video water birth melalui YouTube.
Baca: Ditukar Saat Baru Dilahirkan, Pria China Gugat Rumah Sakit Rp 2,5 Miliar
Bermodalkan video di YouTube, SA mencoba seorang diri melahirkan tanpa dibantu siapapun, termasuk ibu dan keluarganya.
Saat perutnya mulas hendak melahirkan, ia mengambil baskom bayi milik anak pertamanya berusia 2,5 tahun berinisial BC.
Baskom itu ia isi air.
Ketika merasakan kesakitan luar biasa, akhirnya ia berusaha melahirkan sendiri.
“Saat bayinya keluar, SA melihat bayinya bergerak. Namun waktu mau diangkat ternyata bayinya sudah tidak bergerak. Mungkin sudah lama di dalam air, karena waktu itu SA mengaku lemas usai melahirkan. Bahkan bayinya sempat di taruh di lantai dan SA mengambil gunting untuk memotong tali pusarnya,” ujar Fanny, Sabtu (5/8/2017).
Menurut Fanny, usai melahirkan dan melihat bayinya tidak bergerak, pikiran SA kalut dan akhirnya mengambil plastik hitam lalu membungkus bayinya.
Bayi tersebut dimasukkan ke dalam freezer kulkas yang ada di rumahnya.
“Menurutnya kalau dikuburkan takut ketahuan, jadi disimpan di freezer,” ujar Fanny.
Baca: Sebelum Pulang, Mieke Amalia Peluk Tora Sudiro dan Bisikkan Kata-kata Ini
Dua hari kemudian tepatnya 30 Mei 2017, SA berinisiatif memindahkan bayinya ke dalam freezer di tempat pencucian mobil milik suaminya di Jalan Pulau Bunyu, RT 11, Kelurahan Kampung Satu, Kota Tarakan.
“Saya melihat SA ini tidak mengalami gangguan kejiwaan. Apa yang dilakukan SA dalam keadaan sadar, hanya saja ada tekanan pikiran. Apalagi waktu saya suruh gambar, ternyata SA menggambarkan orang dengan bentuk lidi. Ini menandakan kalau SA pola pikirnya masih anak-anak. Jadi kalau punya mainan rusak, yah dibuang,” kata Fanny.
Kisah Cinta SA
Kisah cinta SA hingga melahirkan bayi tersebut mulai terkuak.
Saat dilakukan pemeriksaan kejiwaan oleh psikolog, SA menceritakan awal mula dirinya bertemu dengan DO, lelaki yang kemudan menikahinya secara siri.
Kala itu SA masih bekerja sebagai sales marketing di sebuah perusahan leasing di Jalan Mulawarman, Kota Tarakan.
Ia lalu berjumpa dengan DO yang datang membeli sebuah sepeda motor untuk anaknya.
Di mata SA, DO yang berusia 54 tahun ini sebagai sosok pria penyayang dan baik hati.
Bahkan saat itu, SA pernah dibelikan sebuah motor oleh DO.
Melihat kebaikan DO, akhirnya SA merasa senang dan bersedia menikah dengan DO meskipun hanya berstatus istri siri.
Pasalnya saat itu juga SA sedang terhimpit dengan kebutuhan ekonomi di keluarganya.
Baca: Mantap Nih! Perjalanan dari Balikpapan ke Penajam Sekarang Sebentar Banget. . .
Sebagai sales marketing, SA hanya memiliki gaji antara Rp 1.800.000 sampai Rp 2.000.000.
Uang itu tidak cukup untuk membiaya kehidupan sehari-hari, apalagi ia tinggal bersama ibu dan seorang adiknya.
Ayahnya sudah lama tiada.
Alasan ekonomi inilah yang membuat SA menerima pinangan DO menjadi istri keempat, karena istri pertama dan kedua telah bercerai dan menjadi madu istri ketiga.
Tiga tahun berumah tangga, SA merasakan segala kebutuhan perekonomiannya dipenuhi sang suami.
Mulai dari rumah, mobil, bahkan dibuatkan usaha seperti butik dan pencucian mobil dan motor.
Namun semua materi yang dimiliknya atas nama DO, suami sirinya.
Meski begitu, SA tak pernah mempersoalkannya. Sampai akhirnya April 2017, anak pertamanya berinisial BC usia 2,5 tahun hendak masuk sekolah.
Ia mendaftarkan anaknya di salah satu PAUD di Kota Tarakan.
Ternyata salah satu syarat daftar anak sekolah harus memiliki akte kelahiran.
“Anaknya ditolak masuk sekolah, karena tidak ada akte kelahiran. Hal ini membuat SA menangis, padahal waktu itu SA sedang hamil, sehingga ini membuatnya stres," tutur Fanny.
Akhirnya SA berbicara dengan DO agar BC dibuatkan akte kelahiran.
Saat itu, suaminya berkata gampang dan bisa diatur.
Namun, ditunggu-tunggu akte kelahiran juga belum ada.
Hal ini membuat SA semakin stres.
"Jadi menurut SA, DO ini hanya menjanjikan saja,” ungkap psikolog, Fanny, Sabtu (5/8/2017).
Baca: Caisar Kembali Joget, Istrinya Jatuh Sakit? Yang Sebenarnya Terjadi Bikin Syok
Lantaran stres itulah, SA langsung berpikir bagaimana nanti nasib anak keduanya.
Khawatir nasibnya akan sama dengan anak pertama, akhirnya SA memutuskan untuk melahirkan seorang diri tanpa dibantu siapapun, termasuk ibunya.
“Dari hasil tes psikotesnya, SA ini memiliki kepribadian introvert atau tertutup. Jadi setiap masalah yang dihadapinya tidak pernah mau diceritakan kepada orang dan dipendam sendiri oleh SA," kata Fanny lagi.
SA semakin tertekan sampai akhirnya melakukan perbuatan keji secara sadar. (*)