Saat Susun Kabinet Kerja, Baru Terungkap Ternyata Begini Dialog Jokowi dan Megawati
Megawati lalu berkata dengan jelas kepada Jokowi, bahwa republik ini dibangun dengan perjuangan, tetesan keringat, darah, dan air mata.
Baca: VIDEO – Saat Ditanya Soal Uang Bantuan Jawaban Ibu Ini Bikin Jokowi Tertawa
Baca: Wahdiat Algazali Jadi Direktur Perusda Migas Migas Benuo Taka
Pada 1926, didirikanlah Nahdatul Ulama. Pada1927, didirikan Partai Nasional Indonesia.
Dan pada 1945, Bung Karno membangun Tentara Nasional Indonesia.
Megawati lalu menekankan kepada Jokowi, bahwa kalau keempat kekuatan ini bersatu, maka Indonesia yang adil dan makmur akan terwujud dengan baik.
Selanjutnya, kata Hasto, Megawati juga mengingatkan Jokowi, bahwa Islam yang masuk ke Indonesia adalah Islam yang membangun peradaban.
Islam yang masuk dengan tradisi perdagangan.
Baca: Ikuti Penyembelihan Hewan Kurban, Ini Gaya 5 Selebrita Tanah Air dari yang Seru hingga Asyik
Baca: Jelang Laga Persahabatan Indonesia vs Fiji, Pemain Fiji Kepanasan
Baca: VIDEO - Divonis Menderita Kanker Otak, Anak Berusia 12 Tahun Ini Terbaring Lemah di ICU
"Karena itulah perkuat ekonomi rakyat, libatkanlah umat Islam dalam kegiatan ekonomi itu. Karena inilah subjek sejati Islam yang ada di Indonesia," kata Hasto mengutip pernyataan Megawati.
Hasto secara pribadi mengatakan, sikap demikian berbeda dengan tradisi di Orde Baru, di mana Islam dijauhkan dari perdagangan.
Dilanjutkan dia, oleh karena itulah Presiden Jokowi, bersama Nahdatul Ulama dan Ketua Majelis Ulama Indonesia KH Mar'uf Amin, membangun ekonomi untuk Ummat.
"Itulah prinsip ketuhanan yang menyatu dengan tradisi kemanusiaan yang adil dan beradab.
Tanpa ketuhanan yang bicara soal keadilan dan beradab, tak ada artinya," kata Hasto, seperti dikutip dari keterangannya kepada Tribunnews.com, Jumat (1/9/2017).
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltim/foto/bank/originals/joko-widodo-bersama-ketua-umum-pdi-perjuangan-megawati-soekarnoputri_20161121_182112.jpg)