Polemik Transportasi Online
Waspada! Puluhan Satgas Driver Go-Jek Matikan Aplikasi, Ini Alasannya
Kembali terjadinya ketegangan antara driver angkutan online dan konvensional di Balikpapan.
Penulis: Muhammad Fachri Ramadhani |
Laporan Wartawan Tribunkaltim.co, Muhammad Fachri Ramadhani
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Kembali terjadinya ketegangan antara driver angkutan online dan konvensional di Balikpapan, membuat Satgas Go-Jek memutuskan tak mengaktifkan aplikasi mereka.
Hal itu dikemukan salah satu penasehat Satgas Go-Jek kepada Tribunkaltim.co, Rabu (1/11/2017).
"Kami (Satgas) sepakat menon-aktifkan aplikasi hari ini, untuk mengawasi kondisi di lapangan. Apabila driver mengalami intimidasi dari rekan-rekan konvensional," kata Penasehat Satgas Gojek yang enggan namanya dipublikasikan.
Untuk diketahui, Satgas tersebut terbentuk baru sekitar 2 pekan.
Baca: Driver Go-Jek dengan Angkot Nyaris Bentrok, Ini Kata Polisi
Baca: Menggetarkan Hati, Pria Ini Wafat dengan Kondisi Tersenyum, Ternyata Begini Semasa Hidupnya
Baca: Tanpa Wakil, Jokowi Akan Nikahkan Sendiri Kahiyang dengan Bobby
Keberadaan Satgas tersebut di luar dari struktur manajemen aplikasi Go-Jek.
"Terbentuk dari kesadaran para driver, lantaran menyangkut keamanan mereka beroperasi. Ada ketua, sekretaris dan bendaharanya. Juga beberapa Penasehat, yang merupakan driver senior," urainya.
Satgas tersebut beranggotakan lebih dari 50 driver, sementara jajaran Penasehat sekitar 30 orang.
Dari hasil musyawarah, mereka sepakat mematikan aplikasi hingga beberapa hari ke depan untuk memantau keamanan driver Go-Jek.
Baca: Gara-gara Atribut, Driver Ojek Online Resah
Baca: Bukan 8 Gelas Per Hari, Ternyata Ini Aturan Minum Setiap Orang
Baca: 4 Kiat Jitu agar Konsumen yang Beli Properti Tak Tertipu Pengembang
"Dibilang rugi gak narik, ya rugi. Tapi kembali ke tujuan kita untuk mempersatukan driver online, dan sementara menjamin keamanan mereka yang beroperasi di jalan," tuturnya.
Satgas dalam beberapa hari ke depan fokus memantau driver lainnya yang beroperasi, apabila ada terjadi intimidasi maka mereka bertanggung jawab mengamankan yang bersangkutan.
"Kami punya channel, seperti grup WA. Ada kejadian langsung dikabarkan, tujuannya bukan membalas tapi mengamankan, saya tekankan," tegasnya.
Baca: BREAKING NEWS - Pekerja Kapal Kocar-kacir, Tugboat Tiba-tiba Terbakar
Baca: Duh, Dua Sahabat Masuk Bui Gara-gara Tikam Teman Pakai Badik, Plus Tebas Kepala Pakai Parang
Baca: Wow, Mahasiswa Asal Balikpapan Sulap Rumput Teki Jadi Bahan Bakar Alternatif, Dapat Medali Emas Lho
Untuk diketahui, di Balikpapan saja driver online yang terdaftar mencapai angka 7 ribu.
Namun tak semua aktif beroperasi, katanya yang melakoni profesi sebagai driver Go-Jek selama 2 tahun di Balikpapan.
Baca: Pangeran Arab Ganteng Cucu Raja Salman Ini Bikin Gagal Fokus, Lihat Baju yang Dipakainya
Baca: 12 Manfaat Bawang Putih, Nomor 9 Bikin Wajahmu Mulus Seketika!
Baca: Galau saat Lihat Hidup Orang Lain Lebih Baik di Facebook? Ternyata Ini Fakta Sesungguhnya
"Untuk satgas di setiap wilayah oangkalan kami ambil maksimal 2 orang untuk masuk ke Satgas. Harapannya driver online semakin solid, bila ada masalah kita pasti turun," ujarnya. (*)