Buntut Aksi WO saat Pidato Anies di Kolese Kanisius, Tagar Uninstall Traveloka Jadi Trending Topic
Panggung media sosial diriuhkan tagar #UninstallTraveloka — buntut kontroversi di Perayaan 90 tahun Kolese Kanisius
TRIBUNKALTIM.CO - Panggung media sosial diriuhkan tagar #UninstallTraveloka — buntut kontroversi di Perayaan 90 tahun Kolese Kanisius.
Bos Traveloka, Derianto Kusuma, dituding warganet 'mendukung walkout Ananda Sukarlan' dan 'menyalami Ananda'.
Pihak Traveloka melalui, Busyra Oryza, membantah sebab menurutnya Derianto tidak hadir menerima penghargaan pada acara tersebut.
Baca: Yang Kaya Makin Kaya, Ternyata Segelintir Orang Ini Kuasai Lebih 50 Persen Total Kekayaan Dunia
Baca: Santer Rumor soal Pernikahannya dengan Umi Pipik, Ini Jawaban Slow tapi Makjleb dari Sunu
Baca: Nikah 2 Minggu, Istri Minta Cerai, Nggak Tahan karena Suaminya Ketagihan Lakukan Hal Ini. . .
Pianis Ananda Sukarlan ke luar meninggalkan tempat acara saat Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyampaikan pidatonya pada peringatan 90 tahun Kolese Kanisius, Sabtu (11/11/2017).
''Kami bangga salah satu pendiri kami menerima penghargaan dari Alumni Kanisius.
Akan tetapi beliau berhalangan hadir karena sedang melakukan perjalanan dinas,'' ungkap Busyra kepada BBC Indonesia lewat jawaban tertulis.
Baca: Kalau Saja Kuda Ini Bisa Bicara, Mungkin Dia Akan Protes Dijebloskan ke Penjara Gegara Tendang Mobil
Baca: Akbar Tanjung Sedih Lihat Partai Golkar Bakal Kiamat Gegara Kasus Setya Novanto
Baca: Gadis Indonesia Jadi Miss Internasional 2017, Ini 12 Fakta Kevin Liliana, No 12 Mengejutkan
Dia tidak berkomentar lebih jauh soal dampak tagar tersebut terhadap bisnis Traveloka.
Namun, tagar yang bersandar pada informasi hoax tersebut tetap bersirkulasi dan duduk pada topik utama pembicaraan Twitter.
Sepanjang, Selasa siang (14/11/2017) tagar yang intinya mengajak warganet mencopot aplikasi Traveloka digaungkan dan sejauh ini lebih dari 3 ribu pengguna Twitter yang memakai tagar #UnisntallTraveloka dalam kicauan mereka.
Baca: Ditanya Soal Kasus Suaminya, Istri Setya Novanto Tersenyum, Lalu Begini Katanya
Baca: Begini Sifat Asli Rina Nose yang Dibeber Saudara Kembarnya, Soal Hati dan Jiwa
Baca: Gegara Soal Novanto, Fahri Meradang: Hati-hati Pak Jokowi, Anda Bisa Masuk ke Pasal Impeachment
Yang ramai berbincang dengan tagar tersebut kebanyakan adalah pengguna yang membela Anies dan sejumlah pengguna yang menilai walkout Ananda Sukarlan sebagai simbol protes 'wajar'.
Ada segelintir pengguna Traveloka yang bersikap netral dan membela supaya situs tersebut dipertahankan.
Derianto dan Ananda Sukarlan merupakan alumni Kanisius yang dalam acara itu menerima penghargaan bersama dengan Franz Magnis Suseno, Irwan Ismaun Soenggono, dan Boenjamin Setiawan.
Baca: Hebatnya Srikandi Brimob Polda Kaltim, Patahkan Besi hingga Kepala Dipukul Godam
Baca: Terungkap Fakta, Mau Gampang Ngurus Sertifikat Tanah Bisa Lewat Calo Tarif Rp 1 Juta
Baca: Besuk Tahanan di Polres Balikpapan Seperti di Bandara, Ini Kata Wakapolres Yolanda
Sebelumnya Ananda Sukarlan dalam wawancara dengan BBC Indonesia sudah menjelaskan bahwa tindakannya didasari keputusan pribadi dan penerima penghargaan lain tidak terpengaruh.
Dia menyebutkan bahwa penghargaan Derianto diwakili oleh ibunya, Franz Magnis pulang lebih awal karena tidak enak badan, dan 2 lainnya 'santai-santai saja'.
Yang membela:
Perang ejekan 'kaum intoleran'
Akun @ekowBoy yang memakai tagar #UninstallTraveloka mengritik aksi walkout dengan pernyataan 'tidak sudi ngasih makan kaum intoleran'.
Dalam Pilkada Jakarta, sebutan 'kaum intoleran' lebih sering ditempelkan ke kubu Anies sejak dia menemui Front Pembela Islam - yang dinilai radikal dan intoleran - di markas FPI di Petamburan.
Dalam kasus ini, pembela Anies balas menempelkan sebutan tersebut kepada Ananda Sukarlan dan para warganet yang membela aksinya pada media sosial.
Pengguna lainnya, @AzzamIzzulhaq berkicau dengan tagar yang sama, ''Lu WO, gua boikot! Impas! #BoykotTraveloka #DeleteTraveloka #UninstallTraveloka.''
Baca: Tim Penasehat Hukum Abun Mengaku Tak Pernah Dapat Surat Perpanjangan Penahanan
Baca: Astaga. . . 2 Penganiaya dan Pengarak Pasangan yang Dituduh Mesum Ternyata Ketua RW dan RT!
Baca: VIDEO – Kebakaran di Jalan Pemuda Samarinda Hanguskan 6 Bangunan
Ada lagi netizen lain yang menyamakan tagar yang menyerang Traveloka ini dengan kasus Sari Roti tahun 2016.
Saat itu berlangsung aksi 212 dan beredar viral foto pedagang Sari Roti membagi-bagikan roti gratis kepada para demonstran.
Pihak Sari Roti membantah mendukung aksi tersebut, akibatnya sejumlah warganet membuat viral boikot terhadap Sari Roti. Berharap bisnis roti tersebut terpuruk.
Walau sempat menjadi topik utama Twitter, nyatanya boikot di panggung media sosial tersebut tidak terlalu berpengaruh.
Pasca-keriuhan, sebagian saham Sari Roti justru dibeli oleh kelompok investor dari Amerika Serikat.(*)
Berita ini sebelumnya ditayangkan pada BBC Indonesia berjudul #UninstallTraveloka, tagar balasan walkout Ananda Sukarlan?