Pilgub Kaltim 2018
VIDEO - Sikapi Pilgub Kaltim 2018, GP Ansor Ingatkan Ini untuk Pasangan Calon
Bagaimana bisa Kaltim akan maju, jika calon yang ingin majukan Kaltim, justru gunakan cara-cara primitif
Laporan wartawan Tribun Kaltim, Anjas Pratama
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Gerakan Pemuda Ansor Kaltim ikut angkat suara terkait proses Pilkada yang sebentar lagi akan jadi pesta demokrasi rakyat 2018.
Hal ini disampaikan Ketua GP Ansor Kaltim, M. Fajri Al Farobi, Kamis (11/1) di Seketariat NU Kaltim, Jalan Imam Bonjol Samarinda.
Penekanan penyampaian pada proses kampanye 4 pasangan calon yang nantinya maju.
Baca: Universitas Kaltara Sudah Cetak Hampir 1.000 Sarjana
Baca: RedDoorz Ekspansi Masuk Banyak Daerah
Baca: Belum Setahun Siring Sudah Ambruk Warga Nunukan Protes
Sebagai informasi, usai lakukan proses pendaftaran calon yang nantinya akan ditetapkan pada 12 Februari mendatang, paslon akan jalani masa kampanye mulai 15 Februari hingga 23 Juni 2018.
"Masyarakat Kaltim wajib bersyukur dengan munculnya kandidat-kandidat yang Insya Allah punya kualitas dan kredibilitas," ucapnya.
Kredibilitas dan kuantitas para pasangan calon Pilgub Kaltim 2018 inilah yang nantinya bakal diujui ketika masa kampanye dimulai pada 15 Februari mendatang.
Jangan sampai, isu SARA (suku, agama, ras dan antar golongan) timbul dalam masa kampanye.
"Saat ini, Kaltim sudah kondusif dengan beragamnya suku, ras, agama yang damai. Ini yang kami minta tetap harus ada.
Baca: Efisiensi Bank Meningkat Beralih Digital Banking
Baca: VIDEO - PNS Dinas PU Kaltim Ditemukan tak Bernyawa dengan Laptop Masih di Pangkuannya
Baca: UKM Bukalapak Bisa Tembus 8 Juta Pelapak
Jangan sampai, hanya karena perebutan kekuasaan, paslon kemudian gunakam beragam cara, termasuk gunakan kampanye-kampanye.
Kalau ada paslon yang demikian, ini berarti paslon masih gunakan politik primitif. Bagaimana bisa Kaltim akan maju, jika calon yang ingin majukan Kaltim, justru gunakan cara-cara primitif," ucapnya.
Meskipun tak ada perbedaan keyakinan untuk keempat pasangan calon di Kaltim saat ini, potensi adanya SARA, bisa saja timbul dengan adanya perbedaan suku para kandidat saat ini.
"Itu yang kami minta tak terjadi. Kandidat harus berikan contoh bahwa perbedaan yang ada, justru sama sekali tak berimplikasi negatif dalam kondusifitas Kaltim jelang Pilkada dan masa kampanye," katanya.
Baca: Gara-gara Urusan Tanah, Juliansyah Tikam Paha Kawannya
Baca: KKP Tingkatkan Tangkapan Ikan
Baca: Percaya Diri, Mobil Murah Suzuki dan Toyota Melambung Tinggi
Tak hanya meminta, Fajri Al Farobi juga akan kerahkan kader-kader GP Ansor yang saat ini tersebar di Kaltim. Jumlah kader sendiri mencapai 9 ribu orang lebih.
"Jumlah kader kami ada lebih 9 ribu orang. 70 persen dari itu, sudah kami hibahkan ke negara, dan kami berhentikan secafa hormat, karena menjadi panitia KPU, Panwaslu, PPK Kecamatan, dan lainnya.
Jumlah kader ini yang nantinya akan ikut awasi jika ada penyalahgunaan SARA oleh paslon. Sudah saya instruksikan seperti itu," katanya.
(*)