Tragedi Tumpahan Minyak di Balikpapan
Ini Dugaan Sumber Tumpahan Minyak di Teluk Balikpapan Versi Tim Gakkum KLHK
Dari penyelidikan sementara, terdapat 3 titik api dan tumpahan di sekitaran Kampung Baru, Pelabuhan Semayang, dan kampung air atas.
Laporan Wartawan Tribunkaltim.co, Nalendro Priambodo
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Tim Penegakan Hukum (Gakkum) Kementrian Lingkungan Hidup (KLHK) Wilayah Kalimantan, turun langsung menginvestigasi tumpahan minyak yang mengakibatkan kebakaran hebat di Teluk Balikpapan.
Dari informasi awal yang mereka peroleh, diduga, sumber tumpahan berasal dari kebocoran pipa pengiriman minyak, tak jauh dari lokasi kejadian, beberapa ratus meter dari bibir pantai tempat refinery unit/unit pengilangan 5 PT Pertamina berdiri.
"Indikasi berupa dugaan kebocoran pipa jaringan minyak dari Pertamina, dari Balikpapan ke Penajam Paser Utara, (Lawe-lawe),"ujar Annurrahim, Kepala Seksi II Gakkum KLHK Wilayah Kalimantan, dihubungi Minggu (1/4/2018) sore.
Informasi dugaan awal tersebut, ia peroleh langsung dari pihak PT Pertamina beberapa saat setelah kebocoran dan kebakaran di areal perusahan energi itu.
Baca juga:
Lionel Messi dan Mohamed Salah Bersaing Ketat dalam Perebutan Sepatu Emas
3 Orang Belum Ditemukan, Tim SAR Gabungan Bangun Posko
Gagal Lelang SOA Penumpang, Tommy Harun: Ini Kemunduran Pemkab Nunukan
Lalai Jalankan Tugas, Enam Petugas Pencatat Meteran PDAM Diberhentikan
Diketahui, kebocoran itu berlangsung Sabtu (31/4/2018) dini hari sekitar pukul, 02.30 Wita dan diketahui oleh pihak security perusahaan tadi.
Hingga kini, pihaknya belum bisa memastikan penyebab pasti dugaan kebocoran pipa tersebut.
Diduga, akibat kejadian ini, beberapa titik seperti kampung atas air, Balikpapan Barat, sepanjang pantai dari lokasi kejadian, hingga pantai Monpera ikut terkena dampak cemaran minyak.
Bahkan, diduga, dampak minyak yang lepas di perairan teluk Balikpapan itu, mencapai perairan seberang Balikpapan, Minggu (1/4/2018), persisnya Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU).
Akibatnya, ribuan warga di delapan RT di Kecamatan Penajam merasakan mual, bahkan beberapa diantaranya harus di rawat di Puskesmas terdekat.
Pengamatan lapangan di pagi hari usai tumpahan minyak kemarin, pihak Pertamina dibantu relawan nampak membersihkan sisa-sisa cemaran minyak secara manual, persis dekat permukiman kampung atas air, yang letaknya hanya dipisahkan pepohonan mangrove.
Belum lagi usai pembersihan, peristiwa kedua datang, sekitar pukul 11.00 Wita, terjadi ledakan, disertai api dan asap hitam membumbung beberapa ratus meter dari bibir pantai.
Kebetulan, tak jauh dari lokasi kebakaran, terdapat sekitar 6 kapal tanker, tongkang batu bara berbendera Panama berisi 20 ABK, Ever Judger, dan kapal nelayan yang lalu lalang.
Ceceran minyak itulah yang diduga menjadi bahan bakar kebakaran hebat kemarin.
Hingga saat ini, Annurrahim mengatakan pihaknya masih menginvestigasi dugaan awal sumber percikan api berasal.
"Mungkin kan dia ada aktifitas kapal tongkang, saya dapat rekaman dari HSE Pertamina itu, dari kebocoran itu, kapal ada aktivitas bagian belakang, (terbakarnya) dimulai dari bagian buritan,"ujarnya.
"Ada percikan gitu, informasi dari Pertamina,"ujarnya.
Saat ini, tim gabungan dari aparat keamanan, Pertamina, Pemda, instansi lingkungan hidup,termasuk Gakkum KLHK Wilayah Kalimantan melakukan investigasi lanjutan untuk mengetahui penyebab pasti kejadian ini.
Kapolres Balikpapan, AKBP Wiwin Firta Y.A.P ditemui kemarin di Klinik Lanal Balikpapan menyatakan, dugaan yang sama mengenai sumber tumpahan minyak
Dari penyelidikan sementara, terdapat 3 titik api dan tumpahan di sekitaran Kampung Baru, Pelabuhan Semayang, dan kampung air atas.
"Ini masih dalam proses penyelidikan. Yang jelas tumpahan minyak diduga akibat dari adanya kebocoran pipa Pertamina. Titik api berasal darimana, apa penyebab apinya itu, yang masih dalam proses penyelidikan,"ujarnya Sabtu (31/3/2018).
Akibat kejadian ini, diketahui 2 pemancing masing-masing bernama Wahyu Gusti Anggoro (27) Imam Nur Rahim (42) tewas.
Salah satu korban ditemukan dalam kondisi mengapung dengan pakaian tercabik, dengan bulu punggung habis terbakar.
Korban diprediksi bertambah, Kapolres ditemui di Tribunkaltim.co, siang tadi menyatakan masih ada 3 korban yang masih dalam pencarian
Sehari sebelumnya, General Manager RU V Pertamina Kalimantan Togar MP membantah adanya dugaan kebocoran pipa fasilitas Pertamina pada insiden terbakarnya laut di Teluk Balikpapan, Sabtu (31/3/2018).
"Bukan dari fasiltas Pertamina titik api itu. Pipa pertamina (Lawe‑lawe) dari Penajam ke Balikpapan, berada jauh di luar titik api. Dipastikan bukan dari Pertamina," ujarnya kepada Tribunkaltim.co.
Baca juga:
Kapal Tertahan di Teluk Balikpapan, DLH dan Pertamina Gelar Rapat; Pembersihan Berpola 'Keroyokan'
Tanggulangi dan Pulihkan Lingkungan yang Tercemar Minyak, Hasil Uji Laboratorium Jadi Kunci Penting
2 Korban Tewas Diduga Sempat Melawan Kobaran Api, Ini Hasil Analisa DVI Polda Kaltim
Pelatih Asal Spanyol Tak Sabar Ladeni Juru Taktik Anyar Borneo FC
Saat ditanya penyebab terjadinya api di atas permukaan air laut yang diklaim bukan di wilayah teritorial Pertamina, Togar enggan berkomentar banyak.
Pihaknya bersama aparat dan instansi terkait masih melakukan penyelidikan.
"Saya tak bisa (menjawab penyebab). Kapal kan di sana banyak. Lagipula itu di luar parameter Pertamina, 2 sampai 3 kilometer. Pertamina itu sampai batas jetty, 150 meter dari sana baru tanggung jawab kami," ungkapnya.
Kendati demikian, ia sempat menguraikan tentang segitiga api. Syarat terjadinya api tak lain, ada udara (oksigen), sumber minyak, dan sumber panas atau api.
Bila satu dari ketiga unsur tersebut tak ada, makan mustahil api bisa tercipta seperti yang terjadi di perairan Teluk Balikpapan.
"Walaupun ada ceceran minyak kalau nggak ada sumber api, gak bisa. Ada sumber api, ceceran (minyak) membantu sehingga merambat di air," katanya.
"Nah, kita belum tahun sumber panasnya, apakah ada kapal terbakar duluan, atau apa. Saya gak tahu. Karena tadi banyak kapal, sumber api dari mana, kami masih belum tahu," sambungnya.
Saat ditanya apakah ada pipa minyak selain milik Pertamina di lokasi kejadian.
"Sepanjang saya tahu, itu gak ada. Pastinya pipa kami bukan di area situ," tegasnya. (*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltim/foto/bank/originals/tumpahan-minyak_20180401_114814.jpg)