Kompol Fahrizal yang Tembak Adik Iparnya hingga Tewas, Masuk Rumah Sakit Jiwa, Begini Kondisinya
Berdasarkan pengamatan Tribun, perwira menengah polisi yang menembak adik iparnya, Kompol Fahrizal berada di ruang kelas-1.
TRIBUNKALTIM.CO - Direktorat Reserse Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Sumut mengirim Kompol Fahrizal, ke Rumah Sakit Jiwa Prof.Dr. M Ildrem Jalan Tali Air, Medan Tuntungan, Senin (16/4/2018) malam.
Berdasarkan pengamatan Tribun Medan/Tribun-Medan.com, perwira menengah polisi yang menembak adik iparnya, Kompol Fahrizal berada di ruang kelas-1.
Setiap ruang kelas-1 dilengkapi dua bangsal (tempat tidur) serta satu kamar mandi.
Pada umumnya, kamar kelas-1 dibagi dua.
Untuk perempuan bernama Anggrek. Sedangkan laki-laki bernama Sibayak.
Baca: Selamat Maria Simorangkir Jadi Juara Indonesia Idol 2018, Ini Bedanya dengan Hasil Polling Medsos
Baca: Laga Leg I Liverpool vs Roma, Van Dijk: Awas Bola Mati!
Ihwalnya, Tribun Medan/Tribun-Medan.com berkeliling di ruang Sibayak tapi enggak bertemu Kompol Fahrizal.
Sedangkan istrinya, tampak menemani, duduk di bangsal di sebelahnya.
Mereka menutup satu jendela dan satu unit kipas angin berputar dari luar.
Kemudian, satu bangku panjang tepat di depan kamar.
Pintu kamar ditutup dari dalam. Biasanya pintu kamar pasien di tutup dari luar.
Baca: Dua Hari Lagi Bakal Debat, Ini Larangan untuk Para Paslon
Baca: Pengusaha Hotel Minta Retribusi Genset Hotel Dihapus, Ini yang Dikeluhkan
Kamar Kompol Fahrizal tepat di belakang ruang perawat serta di depan kantin.
Sehingga penjagaan sangat ketat dan tidak mudah menemui secara bersembunyi.
Hanya beberapa menit melihat Kompol Fahrizal, satu orang pegawai rumah sakit langsung memanggil. Mereka meminta Tribun Medan/Tribun-Medan.com tidak mengambil gambar karena dilarang oleh petugas kepolisian.
Selanjutnya, Tribun-Medan/Tribun-Medan.com disarankan menemui dua petugas yang gunakan pakaian preman.
Dua polisi itu duduk di kantin sambil memantau aktivitas Kompol Fahrizal dari kejauhan.

Sekitar tiga jam Tribun Medan/Tribun-Medan.com duduk di kantin melihat aktivitas dari kejauhan tiba-tiba, Kompol Fahrizal bangkit dari bangsal.
Tidak lama kemudian, istrinya gunakan terudung.
Berselang beberapa menit, mereka berdua keluar dari kamar.
Kompol Fahrizal ditemani istrinya duduk di kantin tepat di depan Tribun Medan/Tribun-Medan.com.
Satu personel polisi langsung mendekati Tribun sembari meminta handphone tidak boleh diarahkan ke Kompol Fahrizal.
Baca: Pengusaha Elektronik Mulai Mengeluh, Waduh Dollar Tembus Rp 14.000
Baca: Remaja Putri Bakar Rumah demi Tantangan, Fenomena Blue Whale Meresahkan Eropa
Seorang pelayan perempuan datang.
Selanjutnya, Kompol Fahrizal memesan kopi panas.
Sesekali ia bicara dengan nada tinggi.
Tapi, terkadang nada suaranya lirih. Istrinya tidak mengeluarkan satu kata pun.
Setiba kopi datang, ia terlihat tersenyum-senyum.
Baca: Sembuh dari Tifus, Eko Yuli Irawan Siap Hadapi Asian Games 2018
Baca: Kisah Derita dari Tradisi Unik Bacha Poshi di Afghanistan, Perempuan jadi Laki!
Terkadang kepalanya agak menggeleng seperti mendengar musik.
Tapi, handset yang dipakainya hanya disambungkan dengan handphone merek Nokia jadul.
Tidak lama kemudian, ia memanggil seorang pria yang memakai batik.
Pria itu bernama Ganda dan meminta dibelikan gorengan untuk cemilan.
Sedangkan, Kompol Fahrizal kembali cengar-cengir.
"Ganda sini, belikan dulu gorengan di luar. Enggak ada pula di sini. Dek (memanggil istrinya) kasih duitnya," ujar Kompol Fahrizal.
Ganda meminjam sepeda motor seorang petugas kepolisian. Ia bergegas membeli gorengan.
Baca: Polisi Buru Tersangka Lain Pencurian Kabel Bernilai Miliaran Rupiah
Baca: Aksi Pencuri Nekat Naik Anjungan Sumur Lepas Pantai demi Kabel Harganya Miliaran
Tapi begitu gorengan datang dan disiapkan di piring, Kompol Fahrizal ke kasir untuk membayar minuman.
Sedangkan istrinya terlebih dahulu menuju kamar.
Seorang petugas kepolisian bertanya kepada Kompol Fahrizal tentang gorengan itu. Tapi Kompol Fahrizal mengarahkan ke dalam kamar.
"Bawa gorengan ke kamar ya," katanya sembari menuju keluar kantin.
Tapi, begitu di depan pintu ia berhenti dan menyalami Tribun Medan.
"Gimana kabarnya, kok di sini sampean," ujarnya sembari tersenyum.
Baca: Polisi Malaysia Rilis Skesta Wajah Penembak Dosen
Baca: Kisah Nasib Pasien, Luka Kepala kok Kaki yang Dioperasi
Namun Tribun Medan hanya terdiam dan tangan Kompol Fahrizal terasa dingin.
Lebih lanjut, tepat di depan kamar, seorang personel kepolisian memberikan gorengan.
Tapi, ia menolak dengan memperlihatkan kedua tangannya ke atas. Tapi, dia mengambil satu cabai rawit.
Sekitar pukul 16.00 WIB pihak kepolisian meminta Tribun Medan untuk keluar dari rumah sakit.
Mereka beralasan pihak Polda Sumut akan datang jengguk Kompol Fahrizal. (tim)
Artikel ini telah tayang di Tribun Style dengan judul: Setelah Tembak Mati Adik Iparnya, Kompol Fahrizal Masuk Rumah Sakit Jiwa & Gini Kondisnya Saat Ini
Sumber artikel Klik disini Polisi Berpakaian Preman Kawal Kompol Fahrizal, Istri Setia Menemani di Rumah Sakit Jiwa