Arapaima Gigas Termasuk Ikan Pemangsa Berbahaya, Jangan Sampai Dilepas di Perairan Bebas

Ternyata sudah begitu banyak ditemukan arapaima gigas, ikan pemangsa yang berbahaya bagi lingkungan sungai Brantas.

Jam 16.00 wib, tim menuju rumah H. Gopur yang berada di perumahan Citra Harmoni Trosobo untuk kroscek lapangan terhadap sisa ikan yang masih ada yang berjumlah 30 ekor dengan ukuran rata rata sama dengan yang di lepas di sungai Brantas.

Sampai tgl 26 Juni 2018 pukul 18.00,  total sementara ikan yang di temukan warga sebanyak 7 (tujuh) ekor.
Tgl 28 juni 2018 jam 08.30, tim Ecoton investigasi lapangan ke desa Mergobener, Tarik, Sidoarjo dan Prambon mendapatkan informasi di dam Ngagrok, dam Pulosari dan dam Jabon ditemukan ikan araipama.

1. Dam Jabon jam 06.00 pagi ketemu 1 sudah mati, dapat info warga jabon kalau di desa desa lain Bowiro juga ditemukan ikan yang sama.

2. Desa Gedangrowo, kecamatan,  Sulamin (70)  jam 13.00 siang tgl 27 juli mendapatkan 1 (satu) ekor ikan arapaima ada sekitar 15 org yg membantu menangkapnya tersebut.

3. Jumain (55) di dam Nggayu,  hari Selasa 26 juli, jam 12.30 wib, menemukan seekor ikan araipama.

4. Dam Pulosari jam 6 pagi, Selasa 26 juli, Karsinin menemukan seekor araipama yg sempat hidup dan ditaruh di masjid Ngogrek sebelum kemudian dikonsumsi.

Jam 11.00 wib kemudian tim kordinasi bersama  kades Mliriprowo dan didapatkan informasi, kades memberi informasi bahwa:

Tanggal 26 juni 2018
1. Kanal 3 ekor
2. Brantas 5 ekor

26 Juli 2018
Pukul  11.20 wib, tim mendapatkan informasi kalau jam 08.00 pagi  seekor ikan ditemukan di kali Porong rolak bawah dam. Kondisi masih hidup jam 08.00 pagi oleh Alikin nelayan setempat.

28 Juni 2018  sore, total jumlah ikan yg sudah ditemukan sebanyak 13 ekor ikan araipama. (pr/ps)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved