Pemilu 2019

Bawaslu Bontang Ungkap Modus Baru Politik Uang, Bagi-bagi Kupon Tukar Uang, 1 Kupon Rp 40 Ribu

Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Bontang menciduk dugaan praktik politik uang (money politics) yang dilakukan oleh oknum tim pemenangan

Editor: Sumarsono
TRIBUN KALTIM / ICHWAL SETIAWAN
Bawaslu Bontang menggelar jumpa pers di Kantor Bawaslu atas temuan dugaan praktik money politics yang dilakukan oleh salah satu oknum tim pemenangan Caleg DPR RI. 

TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Bontang menciduk dugaan praktik politik uang (money politics) yang dilakukan oleh oknum tim pemenangan calon anggota legislatif (Caleg) DPR RI Dapil Kaltim, Selasa (16/4).

Praktik ini terungkap setelah petugas mendapati sejumlah oknum tim membagikan kupon tukar uang. Dari pengakuan terduga pelaku, sebanyak 5 ribu kupon telah tersebar.

Bawaslu Bontang kepada wartawan di Bontang menjelaskan, modus pelaku dengan membagikan kupon yang kemudian ditukarkan uang senilai Rp 40 ribu. Kupon ini baru bisa dicairkan setelah proses pemungutan suara selesai.

Antisipasi Mobilisasi Massa saat Pencoblosan, Panwascam Libatkan TNI Awasi Warga Masuk Sebatik

Warga Perbatasan Sebatik Ikut Mencoblos, Lebih Kenal Capres daripada Caleg di Daerah

Mencoblos di TPS 29, Gubernur Kaltara Irianto Akui Berbeda Pilihan dengan Istri dan Anak

Ketua Bawaslu Kota Bontang Nasrullah mengungkapkan kronologi kejadian kepada wartawan. Mulanya petugas curiga dengan aktivitas di salah satu posko pemenangan di Kelurahan Tanjung Laut, Kecamatan Bontang Selatan.

Petugas kemudian meneruskan informasi ini ke Bawaslu Kota Bontang. Petugas lalu menelusuri informasi ke lapangan. Tak ayal, di dalam rumah petugas mendapati praktik bagi-bagi kupon.

Bengkel Demokrasi atau TPS 31 yang mempunyai konsep yang unik. Semua petugasnya mengenakan pakaian bengkel atau wearpack. Lokasinya di RT 31 Kelurahan Tanah Merah, Kecamatan Samarinda Utara
Bengkel Demokrasi atau TPS 31 yang mempunyai konsep yang unik. Semua petugasnya mengenakan pakaian bengkel atau wearpack. Lokasinya di RT 31 Kelurahan Tanah Merah, Kecamatan Samarinda Utara (Tribunkaltim.co/ Arif Fadillah)

Kupon berwarna kuning ini tertera stempel nama salah satu caleg DPR RI. Tertulis kupon anggota saksi pemantau lengkap dengan nomor urut tertulis 10.823.

"Aktivitas cukup aneh karena masa tenang kok banyak orang hilir mudik ke rumah posko itu,"ujarnya.

Dari pengakuan pihak yang terciduk, kupon ini ia terima dari salah satu koordinator anggota tim yang beranggotakam 17 orang. Tim 17 ini masing-masing mengkooridinir 500 orang. Mereka juga disebut-sebut sebagai penyumbang dana kepada anggota mereka.

Lebih 2 Ribu Surat Suara untuk Berau Tertinggal, Bupati Sebut Ikut Angkut Karung Logistik 

Ini Ritual Pagi yang Dilakukan Cawapres Maruf Amin Sebelum Mencoblos di TPS 051

Tak sampai di situ, petugas kemudian mengkonfirmasi ke salah satu anggota tim 17. Mereka membantah disebut sebagai donatur, bahkan pengakuan anggota tersebut justru dirinya yang menerima uang sebesar Rp 1,4 juta untuk dibagikan kepada 14 orang.

Artinya, uang Rp 100 ribu diminta untuk dibagi-bagikan kepada 14 orang. "Kami tidak bisa berasumsi, tapi faktanya begitu. Ini kami masih telusuri lagi," ujarnya.

Komisioner Bawaslu Agus Susanto menambahkam pihaknya dalam sepekan ini menindaklanjuti temuan kasus ini. Beberapa pihak akan dipanggil termasuk tim 17 dan beberapa yang terlibat.

Sejumlah warga bertanda tangan di kain putih yang disiapkan Bawaslu Kukar sebagai bentuk dukungan menolak dan melaporkan politik uang. Acara digalar di Area CFD Tenggarong, Minggu (7/4/2019).
Sejumlah warga bertanda tangan di kain putih yang disiapkan Bawaslu Kukar sebagai bentuk dukungan menolak dan melaporkan politik uang. Acara digalar di Area CFD Tenggarong, Minggu (7/4/2019). (TRIBUN KALTIM/RAHMAD TAUFIK)

8.500 Anggota
Kasus ini menjadi temuan pertama Bawaslu atas dugaan pelanggaran pemilu karena diduga menjanjikam material lain supaya dipilih pada Pemilu 2019.

Komisioner Bawaslu, Agus Susanto menjelaskan, jaringan tim pemenangan caleg DPR RI ini diklaim beranggotakan 8.500 orang. Mereka dikoordinir oleh 17 kelompok, tiap kelompok diisi sebanyak 500 pemilih.

"Pengakuannya mereka sudah bagi-bagi ke seluruh pemilih yang tersebar di seluruh TPS se-Kota Bontang," ujar Agus Susanto kepada wartawan, Selasa (16/4).

Bilik Suara Sempit dan Kertas Suara Tanpa Gambar Perlambat Pencoblosan, Sri Sultan Perlu 10 Menit

Modus dari praktik bagi-bagi kupon ditukar uang ini menjadi modus baru dalam praktik politik uang.

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved