Pilpres 2019
Benarkan Transaksi Rp150juta ke TSK Kerusuhan 22 Mei, Kuasa Hukum Ungkap 2 Sumber Uang Kivlan Zen
Penasihat hukum Kivlan Zen, angkat bicara soal uang senilai Rp 150 juta dalam dollar Singapura yang diberikan kliennya kepada tersangka kerusuhan
5 Hal Penangguhan Penahanan Soenarko, Luhut Ungkap Alasan Sebenarnya hingga Kivlan Zen Beda Nasib
Kivlan Zen Bersurat ke Menhan, Ryamizard Minta Polisi Pertimbangkan Penangguhan Penahanan Kivlan Zen
Tonin menyebutkan kliennya saat itu memang memberikan uang Rp 150 juta namun bukan untuk pembelian senjata yang dituduhkan.
"Jadi memang betul ada Rp 150 juta atau Dolar Singapura yang mengalir kepada Hendri Kurniawan ataupun yang namanya Iwan itu pada tanggal 7 Maret 2019," ungkap Tonin.
Namun ia menuturkan uang tersebut digunakan untuk acara Super Semar.
"Tujuannya untuk mengenang Super Semar tanggal 11 Maret," kata pengacara mantan Kepala Staf Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat Mayjen TNI (Purn) ini.
Dilanjutkannya, selain Iwan, memang Kivlan juga melakukan koodinasi dengan tersangka lain, TJ.
"Iwan menyatakan 'aku siap menyiapkan seribu orang'. Tidak jadi, tidak dapat orangnya sehingga akhirnya Pak Kivlan suruh cari yang namanya Tajudin (TJ) di suruh cari, Tajudin diberikan Rp 5 juta karena bisa menyiapkan orang untuk Bulan Mei," ujarnya.
Tonin lantas ditanyakan bagaimana hubungan Kivlan dengan empat tokoh yang disebutkan menjadi target pembunuhan dalam pernyataan tersangka kerusuhan 21-22 Mei.
Diketahui tokoh yang disebutkan menjadi target pembunuhan adalah Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman (Menko Maritim) Luhut Binsar Panjaitan, Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan, Staf Khusus Presiden Bidang Intelijen dan Keamanan Gories Mere, dan Direktur Eksekutif Charta Politika, Yunarto Wijaya.
Tonin lantas menjelaskan hubungan Kivlan dengan tokoh tersebut.
Baca juga :
Pelapor Bukan Orang Baru, Ini 7 Fakta Lain Mantan Kapolda Sofyan Jacob jadi Tersangka Dugaan Makar
Gatot Nurmantyo Ungkap Alasan Persamuhan Jenderal Purnawirawan di Istana Merdeka, Bahas Soal Makar
"Jadi kalau dengan Pak Gories Mere tidak ada hubungan, polisi kan, dengan Pak Budi Gunawan juga tidak ada hubungan karena polisi."