Butuh Waktu 10 Jam Padamkan Api di Pabrik Playwood, Sampai Bupati AGM Turun Pegang Selang
Bupati PPU Abdul Gafur Mas'ud (AGM) langsung mempertanyakan posisi kebakaran tersebut, apakah gudang atau tempat lain.
Penulis: Mir | Editor: Doan Pardede
Kebakaran yang melanda sebuah pabrik kayu lapis milik PT Balikpapan Forest Industry (BFI) yang berlokasi di Kelurahan Jenebora, Kecamatan Penajam, pada Selasa (30/7/2019) sekitar pukul 19.00, terjadi saat semua pegawai shift malam berada di dalam pabrik, namun sedang istirahat.
Baca juga :
Ini Kesaksian Pekerja soal Detik-detik Kebakaran Pabrik Tripleks di Jenebora
Ibukota Resmi Dipindah ke Kalimantan, Jusuf Kalla Singgung Kebakaran Lahan dan Lubang Tambang
Penuturan saksi mata, Salasiah yang merupakan salah satu karyawan pabrik menjelaskan, api menyambar dan menjilat ruangan yang mayoritas berisi kayu, saat seluruh pegawai tidak dalam keadaan bekerja.
"Kita tadi pas istirahat maghrib kan, tiba-tiba ada api, menyambar sampai ke atap pabrik. Setelah itu berasap sudah dimana-mana," tuturnya.
Pegawai yang melihat api, karena kaget, langsung berhamburan menyelamatkan diri.
Salasiah mengatakan, semua pegawai yang berada didalam pabrik langsung ke area bebas api.
"Sempat panik tidak karuan, soalnya mobil pemadam kebakaran perusahaan cuma 2, padahal pabrik luas dan isinya kayu yang mudah terbakar," katanya.
Salasiah tidak tahu dari mana penyebab api berasal, karena yang ia lihat, api sudah agak besar dan menyambar-nyambar atap bangunan.
"Kurang tahu penyebabnya, ada yang bilang gudang, ada yang bilang mesin, ada juga yang bilang korsleting listrik, saya tidak tahu," tambahnya.
Selain itu, Kapolres PPU, AKBP Sabil Umar melalui Kapolsek Penajam, Iptu Muhlis mengatakan, kondisi api saat berita ini diturunkan, belum kunjung padam.
Namun sudah ada tambahan 3 mobil pemadam lagi.
Saat ini total 5 mobil pemadam kebakaran diturunkan untuk memadamkan api yang berkobar sejak 2 jam lalu.
"Indikasi penyebab kebakaran belum bisa diselidiki, karena bangunan masih terbakar. Dugaan awal karena korsleting listrik, tapi masih butuh penyelidikan lebih lanjut untuk memastikan," terangnya.