Terinspirasi Raffles Bangun Singapura, Kota Baru Mandiri Mulai Dibangun 2020 Luasannya 11 Ribu Ha

Berawal dari inspirasi dari Thomas Stamford Raffles, yang membuat Gubernur Kaltara Irianto Lambie juga ingin membangun KBM Tanjung Selor

Penulis: Mir |
TribunKaltim.CO/HO
Masterplan Kota Baru Mandiri Tanjung Selor 

Hal tersebut tertuang dalam Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2018 tentang Percepatan Pembangunan Kota Baru Mandiri Tanjung Selor. 

Untuk diketahui, ada enam tahap usulan pembiayaan KBM Tjsel. Tahap I Rp 1.641.585.000.000, Tahap II Rp 2.347.635.000.000, Tahap III Rp 3.871.824.000.000, Tahap IV Rp 3.961.980.000.000, Tahap V Rp 9.904.230.000.000, Tahap VI Rp 9.711.815.000.000.

 Arti Logo Tjsel

Kawasan Kota Baru Mandiri (KBM) Tanjung Selor memiliki penamaan yang unik, yakni Tjsel. Tjsel dilengkapi jargon 'City of Diversity' yang berarti kota yang majemuk/beranekaragam.

Tjsel telah memiliki logo yang didominasi warna Tosca. Tulisan Tjsel City of Diversity didampingi tugu Cinta Damai yang notabene landmark Tanjung Selor yang biasa dijumpai di pertigaan Jalan Sengkawit, Jalan Katamso, dan Jalan Sabanar Lama.

Melansir Youtube Channel 'Humas Kaltara', logo ini memaknai Tanjung Selor sebagai kota baru yang memiliki visi ke depan beriring dengan semangat kreativitas yang kuat. Ini juga menandakan, sebuah kota yang bersatu padu dalam perbedaan tanpa memandang perbedaan.

Logo Kota Baru Tjsel.
Logo Kota Baru Tjsel. (TribunKaltim.Co/HO/Humas Kaltara)

Pada logo Burung Enggang di atas Tugu Cinta Damai sebagai simbol pemersatu masyarakat Tanjung Selor sebagai ibukota Provinsi Kalimantan Utara.

Dalam sejarah Kesultanan Bulungan, Tanjung Selor didirikan bertujuan sebagai bandar dagang internasional.

"Dari awal pembentukan itu, mulailah pedagang bermukim di sekitaran Tanjung Selor yang dimulai pedagang Arab, Tionghoa, dan suku bangsa nasional lainnya.

Para pedagang dari berbagai suku bangsa yang singgah, kemudian bermukim di sekitar Tanjung Selor. Ini membuktikan Tanjung Selor menjunjung tinggi perbedaan," sebut ulasan narasi 'Humas Kaltara'.

Warna Tosca, yang notabene gabungan antara warna hijau dan biru dipilih mewakili aura segar, baru, alias muda. Perpaduan dua warna tersebut mewakili dimensi hutan dan sungai.

"Sedangkan warna hitam pada tulisan City of Diversity sebagai penegas bahwa Tanjung Selor sangat mencintai perbedaan," ujarnya.

Secara umum, Tjsel merupakan singkatan Tanjung Selor, yang diharapkan bisa mengikonkan penamaan kota baru tersebut. Sebagaimana kota-kota dunia yang memiliki singkatan seperti KL (Kuala Lumpur), NY (Ney York), KK (Kinabalu).

Ikon Tjsel telah diluncurkan di Jakarta pada 27 Maret bersamaan dengan penandatanganan Rencana Aksi 12 Kementerian dan 2 Kepala Daerah sebagai tindaklanjut Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2018 tentang Percepatan Kota Baru Mandiri Tanjung Selor. (tribunkaltim.co/samir paturusi)

Baca Juga

Jadi Pintu Penyelundupan Narkoba, BNNP Kaltara Berupaya Berantas Namun Terkendala Anggaran

Peraih Rekor MURI Renang, Ibrahim Kembali Beraksi Tepat di Hari Kemerdekaan RI di Kaltara

Demi Kaltara, BNN Upayakan Dapatkan Tambahan Anggaran di APBN-P Maupun APBN 2020

Ini Jalur-jalur Penyelundupan Narkotika dari Malaysia Masuk ke Kaltara, Ada 1.400 Jalur Tikus

Tips Cegah Terorisme Ala Gubernur Kaltara: Jika Informasi di Medosis Tak Beres, Blokir dan Laporkan

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved