Polsek Sungai Pinang Samarinda Operasi Cipta Kondisi di Dua Kampung Narkoba, Begini Hasilnya

Namun, kali ini personel Polsek Sungai Pinang tidak mendapati pengguna, maupun pengedar termasuk narkoba. Setelah itu, operasi cipta kondisi dilanjut.

Penulis: Christoper Desmawangga | Editor: Budi Susilo
TribunKaltim.Co/Christoper D
CIPTA KONDISI - Personel Polsek Sungai Pinang, Kota Samarinda, Kalimantan Timur beserta unsur relawan melakukan operasi di Jalan Hasan Basri dan Gang Pulau Indah, Sabtu (21/9/2019) malam. 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Polsek Sungai Pinang Kota Samarinda, Kalimantan Timur, menggelar operasi cipta kondisi disejumlah kawasan rawan terhadap peredaran narkotika narkoba.

Ada operasi cipta kondisi itu dilakukan usai apel bersama Polresta Samarinda dengan Polsek jajaran di taman Samarendah, Sabtu (21/9) malam kemarin.

Terdapat dua lokasi yang disambangi oleh personel Polsek Sungai Pinang, yakni Jalan Hasan Basri (Merak), Gang 1.

Kawasan ini dikenal sebagai tempat pelarian pengedar yang kerap beroperasi di pasar Segiri.

Pasar Segiri yang saat ini dipantau 24 jam non stop oleh aparat gabungan, membuat para pengedar eksodus ke kawasan ini.

Dalam beberapa kesempatan pengungkapan, BNNK Samarinda dan Polsek Samarinda Ulu telah melakukan penangkapan terhadap pengedar dan mengamankan sejumlah barang bukti narkoba di kawasan tersebut.

Namun, kali ini personel Polsek Sungai Pinang tidak mendapati pengguna, maupun pengedar termasuk narkoba.

Setelah itu, operasi cipta kondisi dilanjutkan ke Gang Pulau Indah, Jalan DI Panjaitan, yang kerap disebut dengan pulau narkoba, maupun kampung narkoba.

Pemeriksaan kepada sejumlah warga dilakukan, namun tidak didapatkan adanya narkoba.

"Nihil, tidak ada kita temukan pengedar, pengguna, maupun narkoba," ucap Kapolsek Sungai Pinang, AKP Ramadhanil, Minggu (22/9/2019).

"Setiap lokasi yang kita datangi, kita lakukan pemeriksaan terhadap sejumlah warga yang ada di kawasan tersebut, termasuk kita cek identitasnya," sambungnya.

Pihaknya pun tetap akan melakukan operasi cipta kondisi ke sejumlah yang dicuragai sebagai tempat peredaran narkotika.

"Ini memang rutin kita lakukan, kedepan kita lakukan dengan waktu dan jam yang berbeda," pungkasnya.

Pada operasi cipta kondisi itu, Polsek juga dibantu oleh sejumlah unsur relawan, diantaranya Sandi Bhayangkara, dan FKPM dan unsur lainnya. 

Beberapa hari sebelumnya.

Tangis Ike Siringge (23) pecah sesaat setelah berada di ruang jenazah RSUD AW Syahranie.

Menggunakan pakaian tahanan warna biru khas Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Kaltim, dengan borgol masih melingkar di pergelangan tangannya, Ike pun tampak lemas saat melihat jenazah suaminya telah terbungkus kain kafan.

Ike merupakan wanita asal Sangatta, Kutai Timur yang telah menikah dengan Irwan alias Wawan (35) kurang lebih setahunan lebih.

Ike tidak pernah menyangka, suaminya meninggal ditangan aparat akibat tertembus timah panas.

Ditemui disela mengatar jenazah berangkat ke Sangatta, tidak banyak yang dapat dikatakan oleh Ike.

Kondisinya masih shock, membuatnya sangat hemat bicara.

 Buntut Kejar-kejaran dengan BNN, Terduga Pelaku Peredaran Narkoba Tewas Usai Tertembak di Kepala

Namun demikian, Ike tetap mau menjawab pertanyaan dari awak media yang menemuinya di ruang tunggu kamar jenazah RSUD AW Syahranie.

Ike menuturkan, dirinya berangkat ke Samarinda bersama suami dan dua temannya, Mike Riski (20), serta seorang pria hanya untuk jalan-jalan saja.

Namun, dirinya tidak mengetahui ada maksud lain yang hendak dilakukan oleh suami dan seorang teman pria yang merupakan kekasih dari Mike Riski.

 Aksi Kejar-kejaran BNNP Kaltim dan Pelaku Peredaran Narkoba,Berikut Barang Bukti yang Diamankan

"Diajak ke Samarinda karena kan memang jarang ke sana. Jadi, saya ikut saja," ucapnya, Sabtu (21/9/2019).

Lanjut dirinya menjelaskan, sebelum berangkat ke Samarinda sekitar pukul 08.00 Wita, Jumat (20/9) kemarin, dirinya sempat diberitahukan keberangkatan ke Samarinda sekaligus mengambil paket di salahsatu ekspedisi.

Namun, ketika sampai di Samarinda, ada yang menelpon agar mengambil paketan tersebut ke kampus yang dirinya tidak ketahui alamatnya.

"Tidak jadi ke ekspedisi. Saat di perjalanan ada yang nelpon, nyuruh ke kampus. Alamat kampus itu saya tidak tahu, di sana agar mengambil paketan.

Setelah diambil dan dimasukan ke mobil, tidak lama kemudian yang ngejar kami pakai motor," tuturnya.

 Sembunyikan Sabu di Bra, Ibu Rumah Tangga di Pulau Narkoba Samarinda Diringkus Kepolisian

Ketakutan atas aksi kejar-kejaran tersebut, dirinya pun sempat sembunyi di bawah kursi tengah.

Dirinya pun tidak mengetahu secara detail mengenai kejadian yang berujung terhadap tewasnya suaminya itu.

"Saya sembunyi saja, tahu-tahu mobil sudah masuk parit. Siapa yang kejar, dan ada apa yang terjadi saya tidak tahu," jelasnya.

Namun, dirinya sempat mendengar teman pria suaminya itu menyuruh suaminya agar tidak berhenti dari kejaran tersebut.

"Dia (pria yang masih jadi dalam pencarian) nyuruh agar tidak berhenti," imbuhnya.

 Polda Kaltim Ungkap Jaringan Narkoba Internasional, Sabu 6 Kg Gagal Edar di Kaltim!

"Setelah itu, tiba-tiba mobil berhenti, masuk parit. Saya lihat dia (suaminya) sudah tidak sadarkan diri," sambungnya.

Ditanya mengenai kerjaan suaminya, dirinya mengaku mengetahui suaminya hanya kerja serabutan di Sangatta. Dirinya tidak mengetahui keterlibatan suaminya pada kasus peredaran narkoba.

"Yang itu saya tidak tahu," ucapnya.

 Narkoba Marak, BNNK Samarinda Sebut Jika Tahu Ada Peredaran Narkoba Tapi Tidak Melapor Bisa Dipidana

Sementara itu, kerabat Wawan sesama warga perantauan dari Sulawesi Selatan, Syahruddin (43) mengaku, beberapa kali perbincangannya dengan Wawan membahas tentang narkoba.

Dirinya pun sudah kerap memperingatkan Wawan agar berhati-hati dengan urusan tersebut.

"Sudah diperingatkan, hati-hati dengan ini, ada kalanya nanti tertangkap," jelasnya saat ditemui di ruang jenazah RSUD AW Syahranie.

Selama di Sangatta, Wawan diketahui bekerja di pasar berjualan ikan dan kelapa. Wawan telah menetap di Sangatta selama kurang lebih 1,5 tahun.

 BNNK Samarinda Beri Tiga Pilihan Bagi Pecandu Narkoba yang Tak Tuntaskan Program Rehabilitasi

"Pergaulannya bagus-bagus saja. Kalau keluarganya di Sulawesi belum tahu. Sesampainya di Sangatta baru kami cari keluarganya," tutupnya.

(Tribunkaltim.co)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved