Tak Terima Anaknya yang Punya 4 Istri Suka Sesama Jenis, Ibu Sewa 5 Aglojo untuk Habisi Sang Anak

Alasan DRH nekat dalangi pembunuhan sang putra adalah tak bisa menerima orientasi seksual sang putra yang berbeda.

Editor: Doan Pardede
Tribuncirebon.com/Handhika Rahman
Kapolres Indramayu, AKBP M Yoris MY Marzuki saat melakukan konferensi pers ibu bunuh anak kandung yang LGBT di Mapolres Indramayu, Jumat (27/9/2019). 

TRIBUNKALTIM.CO - Perasaan tak karuan dirasakan oleh seorang ibu berinisal DRH (50) di Indramayu.

DRH nekat menyewa lima pembunuh bayaran untuk habisi nyawa putra kandungnya sendiri.

Alasan DRH nekat dalangi pembunuhan sang putra adalah tak bisa menerima orientasi seksual sang putra yang berbeda.

Rekostruksi Pembunuhan Bocah 5 Tahun, Sebelum Dicekik Pelaku Lakukan Hubungan Inses

Mantan Napi Pembunuhan di Samarinda Rampok Tetangga Sendiri, Sebut untuk Beli Susu Anak

Lakukan Pembunuhan Terhadap Zaenal Abidin, 9 Polisi Jadi Tersangka dan Ditahan

Fakta Baru Pembunuhan Bocah 5 Tahun, Ibu dan Dua Anaknya Sering Berhubungan Suami Istri

Hal tersebut semakin tak bisa diterima oleh DRH, karena C (32) sang korban, sudah mempunyai empat orang istri.

Orientasi seksualnya yang berbeda telah disembunyikan C sejak lama.

Namun rahasia tersebut terbongkar setelah istri ketiga korban mengaku ke ibu mertuanya.

Istri ketiga korban mengaku ke DRH bahwa sang suami menyukai laki-laki.

Polres Indramayu bekuk para tersangka yang tega bunuh C
Polres Indramayu bekuk para tersangka yang tega bunuh C

Aduan menantunya itu tak langsung dipercayai oleh DRH.

Melansir laman Tribun Jabar, Minggu (29/9/2019), DRH baru mengetahui fakta tersebut setelah sang putra mengakui orientasi seksualnya yang berbeda kepada sang ibu secara langsung.

Korban mengungkapkan hal tersebut setelah sang ayah meninggal dunia beberapa tahun lalu.

"Mah, saya itu tidak bisa suka sama perempuan.

Saya pengennya suka sama sesama jenis," ujar DRH menirukan pengakuan korban," dikutip dari Tribun Jabar.

DRH tak setuju dan marah kepada sang putra.

Karena tidak disetujui oleh sang ibu, sikap korban pun semakin menggila dan tak terkendali.

Korban kerap memeras harta sang ibu, hingga menjual kekayaan DRH tanpa izinnya.

"Jual sawah, harganya Rp 100 juta," ungkap DRH.

Korban juga kerap meminta warisan dari sang ibu.

Jika tak dituruti korban kerap mengancam dan bertindak semena-mena kepada sang ibu.

"Saya juga sering dipukulin. Pernah sampai kepikiran ingin melaporkan anak ke polisi. Tapi tidak tega namanya juga ibu dan anak," kata DRH.

DRH yang tak tega melaporkan sang anak ke polisi, justru nekat membunuh putranya

Kelima pembunuh bayaran yang disewa DRH di antaranya :

- WRSN (55)

- WRD (27)

- PJ (17)

- BJ (16)

- IG (30).

Korban dibunuh di kawasan Hutan Lindung Gunung Kalong, Desa Cikawung, Blok Ciselang, Kecamatan Terisi, Kabupaten Indramayu, 26 Agustus 2019 lalu, sekitar pukul 11.00 WIB.

Setelah korban meninggal, para tersangka meninggalkan korban di tengah hutan dengan ditutupi dedaunan kering untuk menutupi jejak mereka.

Saat ditemukan, kondisi fisik korban sungguh memprihatinkan.

Terdapat luka bacokan di badan, dan pada bagian kepala terdapat luka, yang diduga dipukul dengan menggunakan batu.

Kelima korban dibayar Rp 20 juta oleh DRH setelah berhasil membunuh korban.

Melansir laman Tribun Jakarta, Minggu (29/9/2019), para tersangka berhasil ditangkap polisi di Desa Jatimunggul, Kecamatan Terisi, Kabupaten Indramayu.

DRH, WRSN, dan WRD sudah diamankan oleh polisi, sedangkan PJ, BJ, dan IG masih buron.

"Saat ini kami masih terus melakukan pengembangan dan pengerjakan terhadap ketiga pelaku ini, yakni PJ (17), BJ (16), dan IG (30)," ujar Kapolres Indramayu, AKBP M Yoris MY Marzuki, dikutip dari Tribun Jakarta.

Atas aksi keji tersebut, para tersangka dijerat Pasal 340 KUHP dan atau Pasal 365 ayat (4) Jo 55 KUHP dengan ancaman hukuman pidana mati atau pidana penjaran seumur hidup atau paling lama 20 tahun.

Gelar Rekonstruksi Pembunuhan Ayah dan Anak, Tersangka Aulia Peragakan 26 Adegan

Satu Tersngka Pembunuhan Pupung dan Putranya Pura-pura Kesurupan saat akan Ekeskusi Korban

Livi Zheng Laporkan 3 Media ke Dewan Pers, Sebut Artikel yang Diulas Ada Pembunuhan Karakter

Soroti Berita Papua di Luar Negeri, Wiranto: Mereka Sebut Banyak Pelanggaran HAM serta Pembunuhan

(*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved