Petugas Piket Berkurang, Posko Bersinar Pasar Segiri Samarinda Tak Maksimal Pantau Pengedar Narkoba
Petugas Piket Berkurang, Posko Bersinar Pasar Segiri Samarinda Tak Maksimal Pantau Pengedar Narkoba
TRIBUNKALTIM.CO SAMARINDA - Petugas Piket Berkurang, Posko Bersinar Pasar Segiri Samarinda Tak Maksimal Pantau Pengedar Narkoba.
Terkenal dengan kampung narkoba, karena Pasar tradisional Segiri,
yang ada di Samarinda, kerap di manfaatkan oleh para pengedar, sebagai lokasi yang strategis untuk
bertransaksi.
Selain lokasinya yang memang ramai, sehingga dapat mengaburkan gerak-gerik mereka,
lokasi terssbut juga memiliki banyak lorong bercabang, yang memudahkan para pengedar kabur, ketika
ada petugas.
Kendati julukan tersebut telah melekat selama beberapa tahun yang lalu hingga sekarang, namun saat ini
sebutan itu telah mulai berkurang, sejak berdirinya Posko BERSINAR (Segiri Bersih Dari Narkoba), yang
sejak tiga bulan yang lalu baru saja diresmikan oleh Pemkot Samarinda bersama Polda Kaltim dan TNI.
Pendapat tersebut diungkapkan oleh Aiptu Yoyok. S, salah satu petugas piket dari Kepolisian Polsekta
Samarinda Ulu. Ia mengatakan, memang Pasar Segiri sejak beberapa tahun yang lalu, selain diisi oleh
pedagang yang menjual kebutuhan pokok bagi masyarakat, juga dimanfaatkan oleh pedagang barang
haram tersebut, untuk memenuhi kebutuhan para pelanggannya.
"Iya sudah bertahun-tahun petugas dibuat kewalahan dengan aksi mereka. Malahan sudah sering
dibongkar lapak mereka, tapi selang beberapa hari, eh malah berdiri lagi. Saya sampai malu jadi warga
Samarinda, karena terkenal sama kampung narkobanya. Makanya didirikan Posko Bersinar, biar kita
pantau terus pergerakannya, dan sekarang sudah mulai kabur sebutan itu," pungkas Yoyok, saat ditemui
Tribunkaltim.co disela-sela jadwal piketnya, pada Jumat (1/11/2019).
Walaupun begitu, ia juga tidak menampik bahwa saat ini, Pasar Segiri saat ini belum sepenuhnya berseih
dari para pengedar.
Hal itu dikarenakan, pada 11 September 2019 lalu, sekira pukul 14.45 WITA, Badan Narkotika Nasional
( BNN ) Kota Samarinda menggerebek rumah, di Jalan KH Hasan Basri RT 20, Samarinda,
dan mengamankan 5 orang di depan rumah itu, dan petugas juga membongkar isi dalam rumah.
Di sebuah rumah yang tampak kosong, dan hanya berisikan Kandang ayam untuk diperjualbelikan.
Namun Rumah yang diduga sebagai tempat jual beli sabu tersebut, didapati Empat terduga kurir dan
pembeli sabu dan langsung dibekuk. Dan ternyata, di lokasi kejadian, hanya untuk mengelabui petugas,
sebab, di lorong sisi kanan rumah, didapati puka loket jualan sabu.
"Belum bersih total mas, buktinya kemaren tanggal 11 Seotember itu, BNN malah bemukan Loket beratap
seng, pakai dinding papan. Disitu juga tersedia akses ke belakang, mengarah ke sungai itu, untuk jalan buat
mereka kabur kalau digerebek polisi," terang Yoyok.
"Itu yang diamankan BNN ditemukan alat isap sabu sama 2 poket sabu, yang kisaran harga Rp 200 ribuan,"
lanjutnya.
Saat ditanya, mengapa Pasar Segiri, yang telah dibangun Posko Bersinar dan dijaga oleh petugas, masih
dapat disusupi oleh para pengedar tersebut, Yoyok menjelaskan bahwa hal itu dikarenakan, petugas yang
berjaga sangat minim, untuk menjalankan patroli di Pasar Segiri yang luas, dengan lokasi yang terdapat
lorong dan gang-gang kecil.
"Kita jujur saja, walaupun Posko Bersinar sudah berdiri, tapi kalau petugas yang jaga jumlahnya sedikit,
kami tidak bisa maksimal untuk patroli di sini. Ya kita tahu, Pasar Segiri ini lorongnya banyak, belum lagi
gang yang kecil-kecil itu juga banyak. Dibandingkan sama petugas yang jaga, ya tidak cukup," tandasnya.
Penyataan itu bukanlan tanpa dasar, Yoyok menjelaskan, apabila petugas yang piket sedikit, maka saat
berpratroli paling minim hanya dapat dibagi menjadi dua regu. Tentu tidak cukup untuk mengontrol lokasi
Pasar, karena ketika petugas menyisir satu lorong saja, otomatis para pengedar, dapat berpindah kelokasi
lain yang tidak terpantau.
"Jadi begini, kalau petugas yang jaga katakanlah ada 10 orang, nah kalau dibagi dua tim, penyisiran
pastinya tidak maksimal kan. Petugas nyisir kesini, pengedarnya pindah kelokasi yang aman, jadi kucing-
kucingan," jelasnya.
Diungkapkannya lagi, bahwa petugas yang jaga tidaklah selengkap pada saat pertama kali Posko
diresmikan. Diawal selain petugas Kepolisian, ada anggota TNI yang ikut membantu, namun sejak sebulan
terakhir, diakuinya hanya petugas Kepolisian yang melaksanakan patroli.
Maka dari itu, dirinya berharap bila jajaran TNI untuk dapat kembali membantu Posko Bersinar, dalam
pengamanam, pemantauan dan penertiban peredaran Narkoba, demi menjaga Kota Samarinda dari
Darurat Narkoba.
"Saya sih berharal, anggota TNI kembali membantu kami disini, karena tidak seperti pertama kali setelah
diresmikan. Diawal itu banyak yang jaga, tapi saat ini yang melaksanakan patroli tinggal tersisa petugas
Polisi dan Relawan, serta beberapa tim dari Pemkot," harapnya.(m07)
Baca Juga;
• Pembukaan Pra-PON Tenis Meja di GOR Segiri Samarinda, Kalimantan Timur Targetkan Dua Emas
• Pengguna Narkoba Enggan Manfaatkan Fasilitas Konseling yang Ada di Pasar Segiri Samarinda
• Dua Pekan Pasar Segiri Ditongkrongi 24 Jam oleh Petugas Gabungan, Belum Bersih dari Narkoba
• Resmikan Posko Terpadu, Peredaran Narkoba di Pasar Segiri Akan Dipantau 24 Jam
• Resmikan Posko Terpadu Segiri Bersinar, Kapolda: Bandar Narkoba Membahayakan Tembak Saja