Balita Hilang Dititipkan di PAUD Samarinda, Upaya Menemukan Yayasan Undang Habib Minta Doa
Balita Hilang Dititipkan di PAUD Samarinda, Kalimantan Timur, Upaya Menemukan Undang Habib Minta Doa
Dalam perkara ini, pihak PAUD mengakui telah melakukan beberapa usaha pencarian, dari melakukan pengajian, berdo'a bersama anak yatim piatu, hingga orang pintar.
"Selama beberapa hari setelah Yisuf hilang itu, kami mencoba melaksanakan pengajian, kami juga undang anak yatim piatu untuk membantu mendo'akan agar Yusuf segera ditemukan,
dan sempet juga kemarin kami berpikiran untuk memanggil orang pintar, tidak ada niatan buat musrik ya, tapi kami mencoba alternatif lain," papar Mardiana.
Hilangnya Yusuf tak lepas dari lengahnya pengawasan, yang ternyata diakui bahwa salah satu pengasuh saat itu tengah buang air kecil, dan membuat pengasuh lainnya sibuk mengurusi ketujuh balita tersebut.
Mardiana juga mengatakan, bahwa dia dan 2 petugas pendidik, sudah mencari ke setiap ruangan di dalam PAUD, hingga keluar pagar, hingga menyatakan Yusuf hilang.
“Saya langsung periksa kondisi pagar PAUD, dan ternyata tidak tertutup, tapi memang saya yang lupa menutup pagar.
Nah setelah lama mencari, dan tidak ketemu juga, baru saya menghubungi orang tuanya memberikan kabar ini,” ungkapnya.
Tak hanya Mardiana, pengasuh Yusuf yakni Marlina ikut kebingungan dan syok dengan hilangnya Yusuf dari asuhannya.
“Saya kebetulan buang air kecil, saya balik tidak sampai 5 menit, Yusuf sudah tidak ada di tempatnya,” ucap Marlina.
Serta dari pengakuan ibu pendamping lainnya menyampaikan, kalau ia sempat heran saat tidak melihat Yusuf bersama anak lainnya.
"Saya sudah minta ke teman saya, yang pendamping satunya, agar Yusuf diperhatikan. Waktu kejadian, memang kondisi pagar terbuka," ujar Yanti menambahkan.
Baik pihak keluarga maupun pihak PAUD Jannatul Athfal, sangat berharap tidak terjadi hal yang diinginkan terhadap Yusuf, serta lekas ditemukan dan kembali ke keluarganya.
Sebelumnya, seorang balita berusia empat tahun yang dikabarkan hilang pada Jumat (22/11/2019) sore, hingga saat ini masih belum bisa ditemukan.
Balita ini hilang saat dititipkan di sebuah yayasan Pendidikan Anak Usia Dini ( PAUD ).
BACA JUGA
Ini Delapan Tanda Awal Serangan Jantung yang Penting Diketahui, Bisa Menyerang Siapapun dan Kapanpun
Nikita Mirzani Beberkan Produk Kosmetik Bermerkuri hingga Wajah Temannya Rusak, Sempat Di-endorse!
Kabar Buruk Mafia Migas? Peneliti Beber Tugas Pertama Ahok BTP Benahi Pertamina dan Ungkap Caranya
Jelang Hari Guru Nasional 25 November 2019, Ini Lirik Lagu Hymne Guru dan Ucapan untuk Guru Tercinta
Pihak orangtua pun sudah melaporkan hal ini kepada Kepolisian sektor Samarinda Ulu.
Yusuf Ahmad Gazali balita berumur empat tahun ini hilang saat dititipkan di PAUD Jannatul Athfaal Yayasan Jannatul Athfaal, Jalan AW Syahranie, RT 12, Blok Mawar, No 11, Kelurahan Gunung Kelua, Kecamatan Samarinda Ulu.
Balita dari pasangan Bambang Sulistiyo (37) dan Melisari (30) warga Jalan Perum Ratindo 7, Jalan Pangeran Suryanata, Kelurahan Air Putih, Samarinda Ulu, hilang sejak tanggal 11 November lalu.
Saat dikabarkan pihak PAUD perihal anak bungsunya itu, Melisari mendadak lemas dan langsung meninggalkan pekerjaannya menuju PAUD Jannatul Athfaal.
Anaknya memang mengalami keterlambatan dalam tumbuh kembangnya, sehingga kedua orangtua Yusuf sepakat menitipkan dan menyekolahkan di PAUD tersebut.
"Saya dikabari anak saya hilang, anak saya susah berbicara, jadi saya sekolahkan di sana," jelasnya singkat, Senin (25/11/2019).
Berbagai dugaan muncul saat Yusuf dikabarkan menghilang, mulai dari penculikan hingga terjatuh di parit akibat dari kelalaian pengasuh saat mengawasinya.

Sejumlah relawan juga sempat terlihat memadati jalan AW Syahranie Jumat malam dan berlanjut hingga saat ini mencari keberadaan Yusuf.
Dirasa tak membuahkan hasil, pihak orangtua lantas melaporkan kejadian ini ke Polsek Samarinda Ulu.
Ayah balita tersebut, Bambang juga menjelaskan, saat kejadian ada dua pengasuh yang menjaga tujuh anak termasuk Yusuf.
Satu pengasuh sedang pergi ke toilet sedangkan satu lainnya membuat susu untuk anak-anak.
Pria yang kesehariannya berprofesi sebagai ojek online tersebut merasa dirugikan pihak yayasan dan oknum yang memanfaatkan momen atas kejadian yang menimpanya.
"Saya mendapatkan rekomendasi dari teman soal yayasan itu, anaknya dari tidak bisa bicara sampai bisa," ucapnya.
• Tahapan Pilkada Samarinda 2020 Sudah Dimulai, Catat Jadwal Kegiatan Pemilihan Kepala Daerah
• Pengabdian Pankrasius Sebagai Guru di Perbatasan, Pesan Kapur Tulis di Samarinda Sebulan Baru Tiba
"Beberapa ada yang kasih kabar tapi kabarnya nggak benar, tolong lah jangan malah memanfaatkan, ini masalah nyawa anak saya," tambahnya lagi.
Sementara itu, ditemui terpisah, Lukman (40) paman Yusuf menduga kuat bahwa keponakannya itu menjadi korban penculikan.
Asumsi ini diperkuat dengan keterangan seorang nenek di sekitar PAUD Jannatul Athfaal yang sempat berbicara dengannya.
"Kami yakin diculik, nggak mungkin keseret banjir, jarak parit dan PAUD itu jauh, kalau terseret banjir, jenazahnya pasti ketemu saat dicari kemarin," jelasnya.
Dirinya melanjutkan, saat ini pihak keluarga besar pun telah melakukan berbagai upaya untuk melakukan pencarian.
Dan tidak akan berhenti hingga Yusuf ditemukan.
Selain itu, pihak keluarga juga akan menuntut pihak yayasan, lantaran keponakannya hilang di saat jam pengawasan sedang berlangsung, bukan saat jam pulang.
"Semua upaya sudah kami lakukan dan semua masyarakat, ormas, serta instansi-instansi terkait seperti Dishub, Kominfo, Dinsos dan dinas-dinas terkait perlindungan anak termasuk kepolisian juga membantu," lanjut Lukman.
"Iya, anak kami ini hilang saat jam asuh, bukan saat pulang, artinya ini kelalaian dari yayasan yang seharusnya dijaga malah sampai kayak gini," tambahnya.
Polisi Lakukan Penyelidikan
Pihak Kepolisian saat dikonfirmasi terkait hilangnya balita empat tahun ini, Kapolsek Samarinda Ulu melalui Kanit Reskrim Polsek Samarinda Ulu, Ipda M Ridwan mengatakan,
pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait hilangnya balita 4 tahun itu, termasuk memanggil empat saksi yaitu dua pengasuh, kepala PAUD dan warga sekitar tempat kejadia perkara (TKP).
"Kami masih kami selidiki dan belum bisa kami pastikan anak ini diculik, fokus ke pencarian dulu.
Sudah ada 4 saksi yang dimintai keterangan dan kami masih lakukan pendalaman lagi," tutupnya. (*)
Langganan berita pilihan tribunkaltim.co di WhatsApp klik di sini >> https://bit.ly/2OrEkMy
