Pilkada Bontang
Anak Buah Prabowo Subianto Ambil Formulir Penjaringan di Golkar Bontang, Nasib Poros Gerindra - PKS?
Anak buah Prabowo Subianto ambil formulir penjaringan di Golkar Bontang, bagaimana nasib poros Gerindra - PKS?
Penulis: Muhammad Fachri Ramadhani | Editor: Rita Noor Shobah
TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG - Anak buah Prabowo Subianto ambil formulir penjaringan di Golkar Bontang, bagaimana nasib poros Gerindra - PKS?
Anak buah Prabowo Subianto di Partai Gerindra Bontang, Agus Haris yang menjabat Ketua Partai Gerindra Bontang secara mengejutkan mengambil formulir penjaringan bacalon Pilkada Bontang partai Golkar, Kamis (26/12/2019).
Padahal sebelumnya Ketua Partai Gerindra Bontang tersebut mengemukakan wacana membuat poros baru di Pilkada 2020 bersama PKS.
Kepada Tribunkaltim.co, Agus Haris mengatakan masih tetap membuka ruang komunikasi dengan partai politik,
kendati berencana duet dengan PKS melawan bacalon petahana yang maju di kontestasi politik 2020 di Bontang.
Baginya, rencana membuat poros baru tak serta merta hilang begitu saja kendati ia mengambil formulir di penjaringan bacalon Wawali Bontang lewat partai Golkar.
BACA JUGA
Ibu Kota Negara di Kaltim, Walikota Balikpapan Rizal Effendi Sebut Pendapatan 3 Sektor Meningkat
Polda Kaltara Berupaya Keras Amankan Pilkada 2020, Kapolda: Kalau Ricuh yang Rugi Kita Sendiri
Polres Berau Ringkus Pelaku Penimbun Bahan Bakar Minyak, 84 Jerigen Solar Ikut Diamankan
Sempat Terhalang Awan, Gerhana Matahari Cincin di Tanjung Selor Terlihat Jelas
"Teman-teman ( Gerindra ) memandang keduanya kita jalani. Poros baru atau gabung, maksudnya, gak menutup komunikasi di keduanya," ujarnya.
Keputusan tersebut dikatakan Haris didukung pengurus partai, terlebih belum lama ini DPP Gerindra melakukan supervisi ke Bontang.
Misinya tak lain menyusun langkah pemenangan Pilkada serentak 2020.

BACA JUGA
LSI Beber Hasil Survei Kandidat Pilkada Bontang, Cek Posisi Neni Moerniaeni, Adi Darma & Basri Rase
Nama-nama Ini Antre Ikut Penjaringan Bacalon Wawali Golkar di Pilkada Bontang, Ada ASN
Cari Pendamping Neni Moerniaeni, Hadapi Pilkada Bontang 2020 Golkar Galang Koalisi Parpol
AMPG Target Rekrut Kader Milenial Dongkrak Elektabilitas Neni Moerniaeni Pilkada Bontang
Ditanya apakah tak khawatir bakal terjadinya kebingungan politik baik di internal partai maupun publik, Haris menepis hal tersebut.
Menurutnya hal itu biasa terjadi di dunia politik yang bersifat dinamis.
"Gak ada. Kalau ndak berliku-liku bukan politik namanya. Parpol memang begitu, segala lintas komunikasi pasti terbangun. Yang pasti itu pimpinan perusahaan," ujarnya berkelakar.
Peluang untuk membuat poros baru atau bergabung dengan bacalon petahanan, keduanya masih terbuka lebar.
Partai di tingkat kabupaten/kota berkewajiban memberikan gambaran situasi politik kepada pengurus tingkat provinsi hingga ke pusat.
Dengan adanya 2 sikap politik yang dilakukan Gerindra Bontang, dianggap memudahkan pengurus tingkat melakukan studi perbandingan, yang nantinya menghasilkan keputusan final mengusung pasangan siapa di Pilkada.
"Keduanya, kan, belum pasti. Tak ada yang bisa menilai ini keputusan mutlak. Itu diserahkan ke provinsi dan DPP untuk menelaah dan menimbang. Justru tak ada komunikasi 2 arah,
baik buat poros baru atau pertimbangan bergabung dengan salah satu kandidat ( petahana )," katanya.
Bagaimana cara membangun komunikasi yang intens, apabila tak mengikuti penjaringan partai politik lain.
"Penjaringan ini pintu masuk. Kalau sudah masuk, baru lakukan perundingan, untuk kepentingan masyarakat," ungkapnya.
BACA JUGA
Inilah Catatan Penanganan Kasus Polda Kalimantan Utara Selama 2019
Voyeurisme di Samarinda, Kelainan Seks yang Membuat Penderitanya Senang Mengintip Orang Lain
Pertama di Kaltara, Energize Tunggu PLTU Malinau Berhasil Melalui Tahap Uji Coba Isolasi
Tragedi 2016 Bom Molotov di Gereja Oikumene, Korban Alvaro Terkini Membaik Gemar Main Drum Bernyanyi
Namun, ia menambahkan, berbeda dengan PDIP - PKB yang saat ini telah menetapkan pasangan sejak jauh hari yakni Adi Darma - Basri Rase.
"Gak mungkin kita bangun (di PKB - PDIP ), dia jelas pasangannya. Kalau di sebelah Bu Neni belum ada pasangan. Sehingga kandidat-kandidat tentu semua punya kesempatan yang sama, apalagi ketua partai di DPR," ungkapnya.
Sementara, Ketua Harian DPD Golkar Bontang, Ahram mengatakan pada Kamis (26/12/2019) selain Agus Haris. Salah satu kandidat berlatar belakang ASN, Dasuki turut mengambil formulir.
"Ada 2 yang mengambil formulir hari ini. Pak Agus Haris, disusul Pak Dasuki dari golongan ASN namun yang ambil perwakilan," tuturnya. (Tribunkaltim.co/Fachri)