Penyelesaian Proyek Molor, Disemprot Komisi III DPRD Bontang Ini Alasan Kontraktor Proyek Pipa PDAM

Penyelesaian proyek molor, disemprot Komisi III DPRD Bontang, ini alasan kontraktor pemasangan pipa PDAM.

TRIBUNKALTIM.CO/ FACHRI R
Toto, Pelaksana Lapangan PT Panorama 07 selaku kontraktor proyek pemasangan pipa PDAM Bontang saat memberikan klarifikasi kepada anggota Komisi III DPRD Bontang dalam sidak, Selasa (31/12/2019). 

TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG - Penyelesaian proyek molor, disemprot Komisi III DPRD Bontang, ini alasan kontraktor pemasangan pipa PDAM

Komisi III DPRD Bontang semprot kontraktor proyek pemasangan pipa PDAM Bontang, Selasa (31/12/2019) saat sidak di Jalan Brigjen Katamso persis depan kantor PDAM Tirta Taman.

"Kami komisi III tupoksi pengawasan infranstruktur Kota Bontang menegaskan PU dan kontraktor harus menyelesaikan sebelum waktu yang ditentukan.

Kalau tidak, kami harus memanggil lagi untuk mengambil tindakan hukum yang sesuai dengan prosedur," seru Ketua Komisi III DPRD Bontang, Amir Tosina.

Di lokasi yang sama Toto, Pelaksana Lapangan PT Panorama 07 selaku kontraktor proyek pemasangan pipa PDAM Bontang, mengungkapkan penyelesaian proyek sudah mencapai 95 persen.

BACA JUGA

Persiapan Malam Tahun Baru, Bupati Kukar Edi Damansyah Larang Warga Main Kembang Api, Ini Alasannya.

Tekan Peredaran Narkoba di Tarakan, BNNK Usulkan Penerapan Kodefikasi Speed Boat, Ini Tujuannya

Alasan Dipakai Main Game, Remaja 16 Tahun di Berau Nekad Mencuri Kotak Amal dan Sepeda Motor

Masuk Musim Penghujan, Pemkab Penajam Paser Utara Waspadai Banjir dan Pohon Tumbang di Jalan

Kendati demikian, ia tak menampik bahwa pihaknya tak mampu menyelesaikan proyek tersebut sesuai dengan kontrak awal selama 40 hari.

Pada Jumat (27/12/2019) sesuai kontrak pekerjaan pemasangan pipa 4,700 meter harusnya rampung.

Namun, karena terjadi kendala teknis, hal tersebut urung tercapai.

Kondisi jalan pasca pemasangan pipa air minum PDAM Tirta Taman saat Komisi III DPRD Bontang melakukan inspeksi mendadak (sidak), Selasa (31/12/2019) di kawasan Bontang Plaza Jalan Brigjen Katamso.
Kondisi jalan pasca pemasangan pipa air minum PDAM Tirta Taman saat Komisi III DPRD Bontang melakukan inspeksi mendadak (sidak), Selasa (31/12/2019) di kawasan Bontang Plaza Jalan Brigjen Katamso. (TribunKaltim.Co/Muhammad Fachri Ramadhani)

Sehingga kontraktor meminta waktu tambahan melalui adendum. Mereka pun siap membayar denda atas keterlambatan sesuai dengan klausul kontrak yang disepakati.

"Adendum ditambah 50 hari. Kita berusaha sesegera mungkin menyelesaikan," kata Toto.

BACA JUGA

Kapolres Bontang Minta Anggotanya Jangan Main-main dengan Narkoba, Ketahuan Pecat!

Pelaku Penikaman Pemain Organ Tunggal Diamankan Polsek Samarinda Seberang, Kini Cari Barang Bukti

Korban Penikaman di Samarinda Sering Curhat ke Kakak Ipar, Sebut Lagi Banyak Masalah

Tanggapi Usulan Pembangunan Jembatan Layang, Walikota Balikpapan Rizal Prioritaskan Flyover Rapak

Pihak kontraktor mengaku telah maksimal dalam penyelesaian proyek senilai Rp 3,9 miliar dengan panjang galian hingga 3,7 km tersebut.

Lepasnya target dipengaruhi lantaran waktu pengerjaan dari penawaran mereka kena potong 20 hari.

Belakangan diketahui dalam penawaran lelang yang diajukan selama 60 hari, namun pasca lelang menjadi 40 hari.

"Kami hantam pakai 3 alat berat ngejar waktu. Menawar di awal itu 60 hari, dihitung Dinas (PUPR) lewat akhir tahun, sampai jadi 40 hari. Kalau 60 hari dapat hitungan kami," akunya.

Lantas mengapa pihaknya berani mengambil proyek tersebut. Toto memilih irit bicara saat disinggung soal perubahan waktu pelaksanaan proyek yang dikeluhkan sebelumnya.

"Kita sudah menang (lelang), mau gak mau kita kerjakan. Jadi alat kami nambah. Alat semua main.

Setelah memenangkan proyek. Kan, waktu kita nawar kelihatan 60 hari itu. Ketemu (hitungan) itu selesai.

Ternyata jadi 40 hari. Saya kurang tahu dari lelang sampai pasca kontrak. Macam-macam adminsitrasinya," ungkapnya.

Ditanya soal tumpukan tanah yang berserakan di sekitar bekas galian mereka, Toto mengatakan bakal dibersihkan usai semua pipa terpasang dan dilakukan pengecoran.

"Saat ini kita buru pengecoran. Sekarang di Bontang cuma 1 yang melayani, cuma KIE. Sudah bayar semua orang, kami antre.

Kami kerjakan pengecoran, selesai. Baru pembersihan sampai penyiraman masing-masing," ungkapnya.

Pihaknya pun memahami keluhan masyarakat, apabila hujan terjadi jalanan menjadi licin, lalu potensi pengendara jatuh dari kendaraan besar.

BACA JUGA

Banjir Landa Tumbit Melayu Berau Kaltim, Kapolsek Beberkan Sektor Paling Dirugikan dari Bencana Ini 

Banyak Kendala Ibu Kota Negara di Kaltim, Pengamat Nilai Sejauh Ini Sulit Wujudkan Kota Hijau Cerdas

Komisi III Sidak Proyek Pemasangan Pipa PDAM Bontang, Sebut Kontraktor Tak Profesional

Jelang Tahun Baru, Walikota Balikpapan Rizal Effendi Panen Ribuan Jagung Manis di Gunung Bahagia

Namun, pihaknya telah berupaya memberikan rambu-rambu peringatan pada saat pengerjaan proyek.

"Dengan waktu 40 hari kami sudah kerja maksimal. Toh, ini demi kepentingan masyarakat banyak.

Memang warga komplain jalan jadi begini (rusak). Jalur (PDAM) di sini 2 sampai 3 hari air baru nyala. Dengan ada pipa ini hari-hari air bisa jalan nanti," katanya. (Tribunkaltim.co/Fachri)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved