Warga Was-was Soal Kondisi Air Sungai Segah Yang Berubah Warna, Begini Kata Kadis Kesehatan Berau

Warga mengaku was-was soal kondisi air Sungai Segah, Kabupaten Berau yang berubah warna.

Penulis: Ikbal Nurkarim | Editor: Samir Paturusi
TribunKaltim.Co/ikbal Nurkarim
Kondisi air Sungai Segah kabupaten Berau beberapa waktu lalu yang berubah warna kehijauan 

TRIBUNKALTIM.CO,TANJUNG REDEB -Warga mengaku was-was soal kondisi air Sungai Segah, Kabupaten Berau yang berubah warna.

Kondisi air sungai yang tiba-tiba berubah warna menjadi kehijauan dari warna biasanya membuat warga was-was, Selasa (7/1/2020).

Pasalnya, air Sungai Segah digunakan PDAM Berau untuk menyalurkan air ke masyarakat.

Menanggapi hal itu, Kadis Kesehatan Kabupaten Berau Iswahyudi minta warga tak usah khawatir.

Pasalnya pihak dinas kesehatan sejauh ini terus memantau kondisi air PDAM.

"Dinas Kesehatan ini sebetulnya memantau penggunaan air untuk masyarakat, terutama kami memantau PDAM," katanya.

"Kami juga sebagai pengawas PDAM yang kita pantau itu masyarakat apakah air yang dikonsumsi baik atau tidak? dari hasil pantauan kami hasil produksi PDAM pada posisi yang baik," tuturnya.

Soal Air Sungai Segah yang Berubah Warna, Simak Sembilan Poin Tanggapan Bupati Berau Muharram

Ikan Mati di Sungai Segah, Dinas Perikanan Berau Siap Dampingi Klaim Pemilik Ikan

Banyak Ikan Mati di Sungai Segah Berau, Dinas Perikanan Tegaskan Jangan Dikonsumsi Manusia

Banyak Ikan Warga Kembali Mati di Sungai Segah Berau, Bupati Muharram Singgung Nama Perusahaan Ini

Dari pantauan itu, Kadis Kesehatan Berau itu menegaskan kondisi air aman untuk di gunakan warga melalui PDAM.

Namun, warga yang menggunakan langsung air sungai secara langsung menurut Iswahyudi sebaiknya tak dilakukan.

"Dampaknya itu bisa gatal-gatal karena terjadi perubahan air disebabkan PH nya turun. Dengan hujan juga saat ini membuat air sungai perlahan kembali normal," ungkapnya.

Lanjut Iswahyudi menambahkan, sejauh ini belum ada laporan masyarakat yang sakit karena perubahan air Sungai Segah.

"Sampai saat ini belum ada laporan, kita juga pantau Puskesmas, Pustu kami pantau. Kita akan pantau terus masyarakat disekitaran bantaran sungai terutama di teluk," tutupnya.

Sebelumnya, Minggu (5/1/2020) lalu ratusan ekor ikan di keramba bantaran Sungai Segah tiba-tiba mati.

Hal itu membuat Bupati Muharram dan jajaran turun langsung memantau kondisi tersebut yang diduga ikan mati serta perubahan Ph air diduga tercemar limbah pemupukan perusahaan sawit. 

Dinas Lingkungan Hidup Enggan Buka Hasil Uji Lab

Sementara itu, meski sudah mendapatkan restu dari Bupati Muharram untuk adanya keterbukaan oleh DLHK Berau terkait hasil uji Lab perubahan warna Sungai Segah, yang diduga adanya pencemaran lingkungan.

Namun, DLHK masih enggan mempublikasikan hasil Lab tersebut ke awak media dengan berbagai alasan.

Ditemui awak media di ruanganya, Kepala DLHK Berau H Sujadi berdalih, bukan tidak ingin mempublikasikan, namun menunggu perintah langsung dari Bupati.

"Saya jika ada perintah langsung dari Bupati, akan saya publikasikan," kata Sujadi kepada awak media, Senin (6/01/2020).

Dari hasil Lab lanjut Sujadi ada beberapa hasil yang menurutnya tidak perlu diketahui banyak orang, karena akan menjadi bola liar.

"Jangan semua kita buka hasil lab nya, karena nanti akan menjadi bola liar," tuturnya.

Baca Juga;

Siap Hadapi Ekspansi Ibu Kota Negara Baru di Kalimantan Timur, Begini Persiapan Plaza Balikpapan

Teken MoU Optimalkan Pelabuhan, Diprediksi akan Tingkatkan Pendapatan Asli Daerah Kutai Kartanegara

10 Proyek 2019 Molor, Walikota Balikpapan Belum Mau Ungkap Kontraktor yang Masuk Daftar Hitam

Menteri Suharso Monoarfa Beber Agenda Lahirnya Badan Otorita Ibu Kota Negara Indonesia di Kaltim

Ditanya terkait perubahan warna sungai segah dalam dua hari ini.

Sujadi mengatakan, saat ini perubahan sungai segah karena perusahaan kelapa sawit yang memberi pupuk berlebihan. Sehingga, saat hujan turun membuat perubahan PH air turun.

"Ini bukan limbah, namun karena kelebihan pupuk perkebunan saja," tegasnya.

Sementara itu, ketua DPRD Berau Madir Pani menegaskan, DPRD Berau saja heran terhadap sikap DLHK ini.

Janji Tiga Minggu memberikan hasil uji Lab, sudah berjalan dua bulan lebih ga ada kabarnya juga.

Baca Juga;

Tak Lagi Berkawan, PKS dan Gerindra Memanas hingga Prabowo Subianto Jadi Sasaran Soal Polemik Natuna

Big Match Napoli vs Inter, Antonio Conte Sebut Eks AC Milan Gennaro Gattuso Jadi Ancaman Inter Milan

Video Viral Perkelahian Siswi di PPU, Hari Ini Dipanggil Bupati, Berikut Fakta-fakta Kejadian

Walikota Bontang dan Balikpapan Diingatkan tak Lakukan Mutasi Mulai 8 Januari, Ini Dasarnya

"Kita akan memanggil kembali DLHK, jika memang tidak ada keterbukaan, nanti kita bahas secara internal di DPRD. Karena, kejadian ini jangan sampai ada yang ditutupi," katanya.

Bupati Berau H Muharram secara tegas meminta dan mempersilahkan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan ( DLHK) Berau, untuk mempublikasikan apa yang menjadi temuan atau hasil Lab terkait perubahan warna Air Sungai Segah.

"Tidak ada yang ditutupi dalam hal hasil uji Lab yang dilakukan Pemerintan dan pihak Swasta, karena hasilnya sudah ada dan disitu ada pencemaran," katanya beberapa waktu lalu. (TribunKaltim.co/Ikbal Nurkarim)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved