Kesal Warga Buang Sampah ke Sungai Tenggarong, Pria Ini Tulis Spanduk Larangan Buang Sampah
Kesal warga buang sampah ke Sungai Tenggarong, pria ini tulis spanduk larangan buang sampah.
Penulis: Jino Prayudi Kartono | Editor: Rita Noor Shobah
TRIBUNKALTIM.CO, TENGGARONG - Kesal warga buang sampah ke Sungai Tenggarong, pria ini tulis spanduk larangan buang sampah.
Kawasan Sungai Tenggarong Kelurahan Loa Ipuh Kutai Kartanegara menjadi kawasan Sungai penopang kehidupan masyarakat.
Bagaimana tidak, kebutuhan mandi, cuci dan kakus (MCK) saja dilakukan di pinggir Sungai.
Namun beberapa warga lain yang tidak bertanggung jawab mengotori aliran Sungai tersebut.
BACA JUGA
NEWS VIDEO Pasca Speedboat Reguler Mogok Beroperasi, Aktivitas di Dermaga Kayan II Kembali Normal
Eks Lokalisasi Manggar Sari Dibongkar, DKK Balikpapan Akui Sering Kesulitan Masuk Periksa PSK
Fokus Kembangkan Destinasi Wisata Potensial, Kaltara Akan Kembangkan Terumbu Karang Malingkit
176 Kejadian, Karhutla Paling Sering Terjadi di Kaltara Disusul Longsor
Dari penuturan Dayat pengelola cuci motor yang berlokasi di Jalan Kartini ini mengatakan area dekat jembatan itu sering jadi tempat warga lain membuang sampah.
Beberapa sampah rumah tangga seringkali dibuang di aliran Sungai tersebut. Bahkan beberapa bulan silam sampah menumpuk di area tersebut.
"Tiga bulan lalu sampah bertumpuk sini. Kami warga sini yang bersihkan sampah itu," katanya.
Agar tidak terjadi hal yang serupa ia membuat sebuah spanduk untuk mengingatkan agar tidak membuang sampah di Sungai itu.
"Woy Kode!! Jangan buang sampah di Sungai!!," terpampang jelas spanduk tersebut ketika melintas di area jembatan tersebut.
BACA JUGA
PDAM Tirta Kencana Samarinda Batal Kuras Reservoir, Pipa Induk Putus Akibat Galian Drainase
Tingkatkan Prestasi Bidang Pemuda & Olahraga, Ini Agenda Dispora Samarinda, Paskibra hingga Popprov
Dampak Pencemaran Sungai Segah, PDAM Tirta Segah Berau Merugi Hingga Miliaran Rupiah
Warga Berau Khawatir Soal Air Sungai Segah yang Jadi Bahan Baku PDAM, Direktur PDAM Pastikan Aman
Dayat akui dirinya lah yang membuat spanduk tersebut.
Sebagai tambahan informasi Kode salam bahasa Kutai adalah monyet.
Jadi ia menganggap masyarakat yang membuang sampah di Sungai tidak memiliki akal sehat. Sehingga diibaratkan seperti seekor monyet.
Dari tulisan itu ternyata berpengaruh terhadap jumlah sampah yang dibuang di Sungai tersebut.
"Kalau sampah sayur atau kepala ayam tidak masalah. Ini sampah plastik sama popok dibuang ke kali tersebut," katanya.
Ia berharap Pemerintah mau menanggapi persoalan sampah di aliran Sungai kecil itu.
Sekaligus masyarakat mau merubah pola pikir membuang sampah ke tempat sampah bukan di Sungai.
BACA JUGA
Eks Lokalisasi Manggar Sari di Balikpapan Diobok-obok, Pria Hidung Belang Lari Kocar-kacir
Lokasi Prostitusi Tanpa Izin di Manggar Sari Balikpapan Timur Akan Terus Diawasi Petugas Gabungan
Progres Bangun Bendungan Sepaku Semoi Penajam Paser Utara, SK Lokasi Dikeluarkan Telan Rp 800 Miliar
Jenazah Terborgol di Sungai Mahakam, Ternyata Andi Tomi Alun Samudera Koleba Warga Samarinda
(*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltim/foto/bank/originals/spanduk-bertuliskan-menolak-0801.jpg)