Kabar Gembira, Mulai Tahun 2020 Ketua RT di Penajam Paser Utara Dapat Gaji Rp 2 Juta

Kabar gembira, mulai tahun 2020 Ketua RT di Penajam Paser Utara dapat gaji Rp 2 Juta per bulan.

Penulis: Aris Joni | Editor: Rita Noor Shobah
TRIBUNKALTIM.CO/ ARIS JONI
Bupati PPU 

TRIBUNKALTIM.CO, PENAJAM - Kabar gembira, mulai tahun 2020 Ketua RT di Penajam Paser Utara dapat gaji Rp 2 Juta per bulan.

Kabar gembira untuk para Ketua Rukun Tetangga ( Ketua RT ) di Kabupaten Penajam Paser Utara ( PPU ).

Tahun 2020 ini, gaji ketua RT telah ditetapkan Rp 2 juta  oleh Pemerintah PPU.

Hal tersebut diutarakan langsung Bupati PPU, Abdul Gafur Masud ( AGM ) kepada awak media, Selasa, (14/1/2020).

BACA JUGA

Penemuan Mayat di Sungai Lingkas Ujung Tarakan, Korban Warga Asal Bulungan

BREAKING NEWS Warga Temukan Mayat Mengapung di Sungai Lingkas Ujung Tarakan

Penerbangan Bersubsidi Tarakan-Long Bawan Mulai Mengudara, APBN Bantu SOA Rp 32,51 Miliar

Bangunan Rumah Penjual Ayam Potong di Pasar Gusher Tarakan Terbakar, Ternyata Bangunan Ilegal

AGM membenarkan gaji ketua RT tahun 2020 ini sejumlah Rp 2 juta dan telah dianggarkan di Badan Keuangan (BK) PPU. Bahkan, tahun ini sudah mulai dilaksanakan.

"Konkrit Rp 2 juta, di BK sudah dianggarkan, karena itu paling penting," ujar AGM.

Diakuinya, anggaran tersebut dianggapnya penting untuk direalisasikan, karena menurutnya posisi RT merupakan ujung tombak pemerintahan PPU.

"Karena RT itu ujung tombak dan menjadi mata dan telinganya pemerintah kabupaten," jelas AGM.

Bupati PPU
Bupati PPU (TRIBUNKALTIM.CO/ ARIS JONI)

BACA JUGA

2 Ribu Warga Samarinda Terdampak Banjir, Bendungan Benanga Nyaris Menyentuh Level Awas

Miliki Senjata Api Ilegal dan 26 Butir Peluru, Warga Samarinda Ditangkap Polsek Tenggarong Seberang

Banjir Parah Akibat Tambang Batu Bara di Hulu Samarinda, Jatam Desak Tindak Perusahaan Nakal

Ketinggian Air di Waduk Benanga Samarinda Terus Meningkat, Debit Air Lebih Tinggi Dari Banjir 2019

Ia menambahkan, tahun 2020 ini gaji RT tersebut sudah mulai dijalankan.

Namun, untuk yang lain seperti gaji Badan Permusyawaratan Desa (BPD) juga ia prioritaskan, tapi tetap melihat PAD nya terlebih dahulu agar seimbang.

"Kalau seperti BPD kita prioritaskan juga dan kita lihat PAD kita itu harus diseimbangkan.

Jangan sampai kita keluarkan tidak sesuai dengan anggaranya," pungkasnya.

Imbauan Bupati di Musim Hujan

Musim penghujan, Bupati Penajam Paser Utara minta semua elemen terlibat dalam penanggulangan bencana.

Musim hujan merupakan momen yang sangat rawan terjadi bencana banjir dan tanah longsor.

Terlebih jika curah hujan terjadi dalam waktu yang lama dan intensitasnya tinggi.

Saat ini, hampir seluruh wilayah di Indonesia memasuki masa-masa musim penghujan, tak terkecuali di Kalimantan Timur ( Kaltim ), termasuk juga di Kabupaten Penajam Paser Utara ( PPU ).

Menanggapi hal itu, Bupati PPU Abdul Gafur Masud ( AGM ) menjelaskan, sebagai daerah yang berada di daerah rawan bencana,

baik bencana yang disebabkan oleh faktor alam, non alam dan juga oleh manusia, kejadian bencana di PPU terus meningkat dari tahun ke tahun.

"Pada perayaan tahun baru kemarin kita dikejutkan dengan berita bencana banjir besar yang melanda Jabodetabek yang mengakibatkan puluhan orang meninggal dunia dan kerugian materil puluhan miliar rupiah," ujar AGM.

Diakuinya, sampai saat ini masih banyak kelemahan dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana,

namun dirinya berharap pemerintah PPU mampu untuk mengidentifikasi, menganalisis dan mengambil tindakan pencegahaan serta mitigasi bencana.

"Sehingga kita dapat mengurangi tingkat resiko suatu bencana," harap AGM. Senin, (13/1/2020).

BACA JUGA

Diincar Sejak Akhir 2019, Pemuda di Kutim Kepergok Polisi Lempar Bungkusan Sabu ke Tiang Listrik

Hujan Deras, Tanah Longsor Akibatkan Jalan Retak, Polisi Tutup Sementara Jl Karungan Kota Tarakan

Banjir Melanda Samarinda, PLN UP3 Samarinda Minta Warga Matikan MCB Saat Banjir

Kasus Asusila Anak di Penajam Paser Utara Meningkat, Kapolres Minta Petugas Patroli ke Semak-semak

Lanjut dia, dengan semakin meningkatnya intensitas bencana dan keragamannya, maka upaya penanggulangan bencana di wilayah PPU perlu ditangani secara komprehensif, multi sektoral, terpadu dan terkoordinasi.

"Kita belajar dari pengalaman menghadapi berbagai kejadian bencana di wilayah kita ini," tutur Abdul Gafur Masud.

AGM menambahkan, walaupun sudah terbentuk Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD ),

ia mengaku bahwa BPBD tidak dapat bekerja sendiri dalam menanggulangi bencana di PPU.

Perlu keikutsertaan aktif dari TNI-Polri dan instansi terkait serta masyarakat dalam menunjang penanggulangan bencana sesuai peran dan fungsi masing-masing.

"Perlu adanya sinergitas semua untuk bersama-sama menanggulangi dan mengantisipasi bahaya bencana di musim oenghujan ini," pungkas AGM. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved