Mayat Balita Tanpa Kepala

Pengakuan Kepala Sekolah PAUD Setelah 2 Guru Jadi Tersangka Mayat Balita Tanpa Kepala di Samarinda

Berikut ini pengakuan Kepala Sekolah setelah dua guru PAUD ditetapkan sebagai tersangka terkait penemuan mayat balita tanpa kepala di Samarinda

Editor: Cornel Dimas Satrio Kusbiananto
Dok tribunkaltim.co/Nevrianto Hardi Prasetyo
Pengakuan Kepala Sekolah PAUD Setelah 2 Guru Jadi Tersangka Jasad Balita Tanpa Kepala di Samarinda 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Berikut ini pengakuan Kepala Sekolah setelah dua guru PAUD ditetapkan sebagai tersangka terkait penemuan mayat balita tanpa kepala di Samarinda.

Akhirnya terkuak misteri penemuan jasad balita tanpa kepala di Samarinda.

Setelah sempat menghebohkan warga Samarinda pada akhir tahun 2019 lalu, polisi akhirnya menetapkan tersangka pada kasus tersebut.

Polisi menetapkan dua tersangka atas kasus penemuan jasad balita tanpa kepala, yakni kedua guru pengasuh korban sewaktu di PAUD.

Polisi telah menjemput kedua perempuan ini pada Selasa (21/1/2020) malam.

Tersangka berinisial TS (52) dan ML (26), guru pengasuh PAUD Jannatul Athfaal di Samarinda, Kalimantan Timur.

Berikut ini pengakuan tersangka penemuan jasad balita tanpa kepala di Samarinda.

Kasus Balita Tewas tanpa Kepala, tak Ada Tindak Pidana, 2 Pengasuh PAUD Jadi Tersangka karena Ini

5 Fakta Kasus Balita Tanpa Kepala, Kronologi Hilang Versi Pengasuh hingga Ditetapkan jadi Tersangka

Kasus Balita Tanpa Kepala, Tersangka Akui Luput Awasi Korban Karena Sibuk Bujuk Anak Lain Rewel

2 Guru PAUD Terancam 5 Tahun Penjara, Balita Asuhannya Ditemukan Tewas Tanpa Kepala dan Organ Ini

Dua guru PAUD ini dianggap bertanggung jawab atas tewasnya Yusuf Gazali setelah hilang dari PAUD Jannatul Athfaal.

Sepekan setelah hilang, Yusuf Gazali ditemukan dalam keadaan tanpa kepala di anak sungai Jalan Antasari, Samarinda

Setelah memastikan jenazah itu adalah Yusuf Gazali lewat tes DNA, polisi menjemput kedua perempuan ini pada Selasa (21/1/2020) malam.

Polisi menetapkan mereka sebagai tersangka setelah menerima hasil tes DNA dari Pusat Kedokteran dan Kesehatan (Pusdokkes Polri).

Tersangka TS ML tampak lesu saat digiring perlahan masuk ke ruang penyidik Reskrim Polsek Samarinda Ulu tanpa kata-kata.

Keringat kecil menetes dari wajah kedua guru PAUD ini.

Mereka pasrah atas proses hukum yang mereka jalani.

Keduanya mengaku tak tahu ke mana Yusuf Gazali pergi saat hilang dari ruang kelas PAUD di Jalan Wahab Syahranie, Jumat (22/1/2020).

"Kami tidak nyangka berujung begini. Kami pasrah," kata ML di ruang penyidik.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved