Perayaan Imlek

Sejarah Klenteng Ta Pek Kong, Bukti Warga Tionghoa Diami Tanjung Selor Sejak 122 Tahun yang Lalu

Klenteng Ta Pek Kong merupakan tempat bagi warga keturunan Tionghoa untuk beribadah, termasuk merayakan Tahun Baru Imlek, seperti sekarang ini.

Penulis: Amiruddin | Editor: Budi Susilo
Dok Tribunkaltim.co
Warga melintas di depan klenteng Ta Pek Kong yang berada di seputaran Jalan Sudirman, Tanjung Selor, Senin (16/1/2017). Klenteng ini akan menjadi pusat perayaan Imlek 2568/2017 di Tanjung Selor. 

TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG SELOR - Ruas Jl Jenderal Sudirman, Tanjung Selor, Kalimantan Utara ( Kaltara ), tidak seperti biasanya.

Beberapa hari terakhir, ratusan lampion bergelantungan di atas ruas jalan itu.

Didominasi dengan warna merah, lampion itu semakin memperindah ruas jalan yang tepat di tepian Sungai Kayan.

Sungai yang membelah daratan Tanjung Selor, ibu kota Kaltara.

Di ruas jalan tersebut, berdiri kokoh klenteng yang menghadap Sungai Kayang.

Klenteng merupakan tempat bagi warga keturunan Tionghoa untuk beribadah, termasuk merayakan Tahun Baru Imlek, seperti sekarang ini.

Namanya, Klenteng Ta Pek Kong.

Keberadaan Klenteng Ta Pek Kong yang berada di seputaran Jalan Sudirman, Tanjung Selor, Kalimantan Utara, Sabtu (25/1/2020) siang.
Keberadaan Klenteng Ta Pek Kong yang berada di seputaran Jalan Sudirman, Tanjung Selor, Kalimantan Utara, Sabtu (25/1/2020) siang. (Tribunkaltim.co/Amiruddin)

Ketua Lembaga Pelestarian Tradisi Tionghoa Tanjung Selor, Satya Bahari, mengatakan klenteng tersebut telah berdiri sejak ratusan tahun yang lalu.

Tepatnya sekitar tahun 1898 tahun yang lalu.

Klenteng tersebut dibangun oleh warga keturunan Tionghoa yang mendiami Tanjung Selor saat itu.

"Klenteng dibangun secara bergotong royong oleh warga Tionghoa saat itu," kata Satya Bahari, kepada Tribunkaltim.co, Sabtu (25/1/2020).

Warga Tionghoa yang membangun klenteng, merupakan orang Tio Ciu.

Salah satu suku terbesar Tionghoa yang mendiami Tanjung Selor.

Bahkan nama klenteng pun diambil dari bahasa Tio Ciu.

Pria yang akrab disapa Abai tersebut menambahkan, klenteng Ta Pek Kong sudah tiga kali mengalami renovasi.

Awalnya kata dia, klenteng tersebut hanya berbahan dasar kayu.

"Dulu klenteng ini dibangun di dekat kuburan Tionghoa Tanjung Selor. Namun dipindahkan ke sini, setelah ada warga Tionghoa yang menyerahkan tanahnya," ujarnya.

Warga Jl Kolonel Soetadji Tanjung Selor itu menambahkan, bangunan klenteng terdiri atas dua lantai.

Lantai dasar kerap kali digunakan sebagai tempat rapat, atau acara-acara tertentu bagi warga keturunan Tionghoa.

Sedangkan di lantai dua, merupakan tempat beribadah.

"Di lantai dua itu tempat kami beribadah, bakar dupa, dan memuja dewa," tuturnya.

Abai menambahkan, pada perayaan Imlek tahun ini, kembali dipusatkan di klenteng Ta Pek Kong.

Memang, klenteng tersebutlah satu-satunya klenteng di Tanjung Selor.

Sejak Jumat (24/1/2020) kemarin hingga hari ini, warga Tionghoa silih berganti berdatangan.

Mereka berdatangan, bersama sanak keluarganya masing-masing.

"Harapan semua warga Tionghoa dalam Tahun Baru Imlek ini, saya kira sama. Kita semua ingin warga Kaltara semakin sejahtera, aman, dan damai," tuturnya.

Paling penting juga kata dia, toleransi harus tetap dijaga dan dipertahankan.

Baik terhadap suku, agama, maupun golongan lainnya.

Apalagi, Kaltara khususnya Tanjung Selor, sejak dulu dikenal dengan kemajemukan, dan daerahnya yang kondusif.

Terpisah, Ketua Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) Kabupaten Bulungan, Dony Irawan, mengatakan selain ibadah, Imlek tahun ini juga akan diisi kegiatan sosial.

Seperti donor darah, pembagian sembako untuk warga kurang mampu, utamanya yang berdomisili dekat klenteng.

Ada pula atraksi barongsai, hingga karnaval mobil hias, yang akan berkeliling di Kota Tanjung Selor.

"Rangkaian kegiatan itu kita laksanakan pasca perayaan Imlek, hingga menyambut Cap Go Meh pada Februari mendatang," ujar Dony Irawan.

Diketahui, saat ini warga Tionghoa yang berada di Tanjung Selor, Kabupaten Bulungan, telah mencapai lebih 200 kepala keluarga (KK).

200 KK tersebut, diperkirakan terdiri atas seribu orang warga keturunan Tionghoa.

Berdoa Kehidupan Toleransi di Tanjung Selor

 Ratusan warga keturunan Tionghoa, di Tanjung Selor, Kalimantan Utara (Kaltara), bakal merayakan Tahun Baru Imlek, Sabtu (25/1/2020) besok.

Perayaan Imlek di Tanjung Selor, akan dipusatkan di Klenteng Ta Pek Kong.

Klenteng itu terletak di Jl Jenderal Sudirman, Tanjung Selor, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara.

Atau tepat di tepian Sungai Kayan, Tanjung Selor.

Ketua Lembaga Pelestarian Tradisi Tionghoa Tanjung Selor, Satya Bahari, mengatakan sama seperti tahun sebelumnya, Imlek tahun ini juga diisi dengan ibadah.

"Mulai hari ini, warga Tionghoa melaksanakan ibadah, termasuk besok saat tahun baru Imlek," kata Satya Bahari, kepada Tribunkaltim.co, Jumat (24/1/2020).

Baca Juga:

 Nagara Rimba Nusa Jadi Juara I Sayembara Desain Ibu Kota Baru, Berikut Daftar Pemenang dan Desain

 Selain Resmikan Tol dan Lihat Ibu Kota Baru di Penajam, Jokowi Bakal Lakukan Ini di Balikpapan

 3 Juara Sayembara Desain Ibu Kota Baru Bersinergi, Jadwal Pelaksanaan Konstruksi Fisik di Sepaku

 Inilah Pemenang Sayembara Desain Ibu Kota Baru, Tema Nagara Rimba Nusa Jadi Juara I

"Jadi kita tidak punya jam tertentu, ketika warga Tionghoa selesai bekerja, mereka mulai berdatangan ke klenteng beribadah," tambahnya.

Pria yang akrab disapa Abai tersebut, mengatakan pasca Imlek, akan ada sejumlah agenda sosial.

Seperti donor darah, pembagian sembako kepada warga kurang mampu.

Ada pula karnaval mobil hias, dan penampilan barongsai.

"Kegiatan sosial itu akan dilaksanakan hingga menjelang Cap Go Meh, pada Februari mendatang," ujarnya.

Pada Imlek kali ini, Abai berharap toleransi sesama umat beragama dapat tetap terjaga.

Apalagi warga di Tanjung Selor terdapat beragam suku, agama, dan golongan.

Baca Juga:

 Curhat 3 Desainer Balikpapan Terkait Tantangan Fashion Lokal Seiring Ibu Kota Baru di Kaltim

 Presiden Jokowi Inginkan Tahun 2024 Pindah Semua, Draf RUU Ibu Kota Baru Masuk Babak DPR

 Alibaba Cloud Bakal Ikut Berperan dalam Pembangunan Ibu Kota Baru Indonesia di Kalimantan Timur

 Ibu Kota Baru Indonesia, Jokowi Ingin Bak London New York Masdar City Konsep Metropolitan Smart City

"Kaltara ini kan kondusif saja, itu yang harus kita pertahankan. Semoga tahun ini dan ke depannya, juga masyarakat di Kaltara semakin sejahtera, aman, dan damai," tutupnya.

Pantauan Tribunkaltim.co, warga Tionghoa terus berdatangan ke Klenteng Ta Pek Kong Tanjung Selor.

Mereka berdatangan dengan sanak keluarganya masing-masing.

Atraksi barongsai saat perayaan Imlek di Plaza Balikpapan beberapa waktu lalu.
Atraksi barongsai saat perayaan Imlek di Plaza Balikpapan beberapa waktu lalu. (TRIBUN KALTIM/SITI ZUBAIDAH)

Pelaksanaan ibadah dipusatkan di lantai dua Klenteng Ta Pek Kong.

Ruas Jl Jenderal Sudirman saat ini juga telah dipasangi lampion.

Ratusan lampion didominasi warna merah, terlihat semakin memperindah ruas jalan tersebut.

Baca Juga:

 Presiden Jokowi Inginkan Tahun 2024 Pindah Semua, Draf RUU Ibu Kota Baru Masuk Babak DPR

 Jokowi Janji Tutup Tambang Ilegal di Ibu Kota Baru, Sekaligus Kita Perbaiki Hutan yang Rusak

(Tribunkaltim.co/Amiruddin)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved