Polisi Amankan Tiga Petinggi King of The King di Kutim Kalimantan Timur, Cantumkan Nomor Ponsel

Munculnya fenomena kerajaan belakangan juga muncul di Sangatta, Kabupaten Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur.

Editor: Budi Susilo
Tribunkaltim.co/HO Polres Kutim
Spanduk kedatangan King of King yang tersebar di dua titik di Sangatta, Kabupaten Kutai Timur Kalimantan Timur 

Pihak Satpol PP dan aparat kepolisian mencopot spanduk King of the King yang terpasang di kawasan Poris, Kota Tangerang.

"Kita berkoordinasi dengan teman-teman Satpol PP karena ini domainnya teman-teman Satpol PP," terang Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Pol Sugeng Hariyanto, Senin, dilansir Kompas.com.

Ia pun mengimbau kepada masyarakat agar tak mudah percaya pada isi spanduk tentang Kerajaan atau sejenisnya.

Sugeng meminta pada warga Kota Tangerang untuk melapor ke polisi atau Satpol PP jika menemukan hal serupa.

"Diimbau kepada masyarakat model itu bohong semua tidak perlu percaya. Saya minta kepada seluruh masyarakat kota Tangerang dilaporkan ke pihak berwenang baik kepolisian maupun Satpol PP," katanya.

Lebih lanjut, Sugeng mengungkapkan pihaknya masih mendalami sejumlah tokoh yang fotonya terpampang dalam spanduk King of the King.

"Kita dalami beberapa profil di spanduk itu," tandas dia.

Klaim Soekarno dan Prabowo Subianto

Saat dihubungi Juanda mengklaim, King of The King merupakan Raja Diraja dari semua raja di dunia.

"Itu adalah Raja Diraja, nanti beliaulah yang akan melantik dari seluruh presiden dan raja-raja di seluruh dunia," kata dia saat dihubungi Kompas.com, Senin (27/1/2020).

Mirip seperti Sunda Empire yang mengklaim kekuasaan dunia, King of The King mengkalim menduduki dua lembaga keuangan tertinggi di dunia.

Pertama yaitu Union Bank Switzerland (UBS) dan Indonesia Mercusuar Dunia (IMD).

King of The King yang sering dipanggil Mister Dony Pedro itu disebut-sebut menjabat sebagai Presiden UBS dan memiliki kekayaan Rp 60.000 triliun di bank tersebut.

Bahkan Juanda tak segan menyebut nama Presiden Soekarno turut terlibat dalam kekayaan King of The King.

Menurut Juanda, kekayaan tersebut merupakan aset yang ditinggalkan Soekarno dan resmi diserahkan kepada King of The King.

Ada beberapa surat yang diklaim merupakan surat aset peninggalan Soekarno di Bank Swiss.

Dia mengatakan, kekayaan tersebut nantinya akan diambil untuk tiga hal utama.

Pertama, melunasi utang-utang luar negeri Indonesia;

kedua, membagikan kepada masyarakat Indonesia;

dan ketiga, untuk membeli alat utama sistem pertahanan (alutsista).

Pencopotan spanduk King of the King oleh Polres Metro Tangerang Kota karena dianggap meresahkan warga sekitar, Senin (27/1/2020).
Pencopotan spanduk King of the King oleh Polres Metro Tangerang Kota karena dianggap meresahkan warga sekitar, Senin (27/1/2020). (TribunJakarta.com/Ega Alfreda)

 Kelelawar Diduga Sumber Virus Corona, Sup Paniki Malah Diburu Turis di Manado, Jokowi Pernah Pesan

 Hidangan Mie Razali Sudah ada Sejak Tahun 1967, Berikut 4 Tempat Makan Kesukaan Jokowi di Aceh

 Saat Sunda Empire Serius Ancam Jokowi, Kaesang Beri Respons Berbeda, Ikutan Pakai Baret dan Seragam 

 Presiden Jokowi akan Paksa PNS Pindah ke Penajam Paser Utara Kutai Kartanegara Lokasi Ibu Kota Baru

"Dibagikan ke rakyat dari Sabang sampai Merauke per kepala Rp 3 miliar," kata dia.

Dia juga menyebut bahwa Prabowo Subianto sebagai bagian dari King of The King.

Menurutnya Prabowo Subianto nantinya akan bertugas membeli alutsista berupa 3.000 pesawat tempur buatan Eropa.

"Itu akan diinikan (dikerjakan) Pak Prabowo Subianto nanti," kata dia.

Kerajaan yang berada di Bandung, Jawa Barat, tersebut juga mengaku memiliki Surat Perintah Sebelas Maret ( Supersemar ) yang asli sebagai bukti perintah Soekarno yang melimpahkan peninggalannya ke Mr Dony Pedro.

Itu juga yang menjadi alasan pemisahan aset Soekarno, ujar Juanda, yang diserahkan ke Mr Dony Pedro dan akan diambil dari Bank Swiss pada Maret 2020 mendatang.

"Rp 60.000 akan turun ke BI (Bank Indonesia)," kata dia.

Jumlah uang yang dibagikan untuk masyarakat Indonesia pun tak sedikit.

Juanda mengungkapkan, nantinya per kepala masyarakat Indonesia dari Sabang hingga Merauke akan mendapat jatah Rp 3 miliar.

"Dibagikan ke rakyat dari Sabang sampai Merauke per kepala Rp 3 miliar," tandas Juanda, dilansir Kompas.com.

(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Muncul "Raja" Baru King of The King, Klaim Kuasai Rp 60.000 T dan Akan Lantik Presiden di Dunia", https://megapolitan.kompas.com/read/2020/01/27/22060431/muncul-raja-baru-king-of-the-king-klaim-kuasai-rp-60000-t-dan-akan-lantik.

(Tribunkaltim.co/Sarita)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved