Sudah 170 Orang Meninggal Akibat Virus Corona, Ini Imbauan Penting Kemenkes Soal Makanan & Olahraga

Hingga Kamis (30/1/2020) pagi, sudah ada sebanyak 170 orang meninggal dunia karena terinfeksi Virus Corona

Editor: Doan Pardede
Kompas.com/Fitria Chusna Farisa
VIRUS CORONA - Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan, Anung Sugihantono, di Gedung Kemenkes, Jakarta Selatan, Senin (27/1/2020). 

TRIBUNKALTIM.CO - Jumlah korban meninggal dunia akibat Virus Corona Wuhan atau 2019-nCoV masih terus bertambah.

Sebelumnya pada Rabu (29/1/2020) siang, jumlah yang menjadi korban tercatat sebanyak 132 orang 

Namun hingga Kamis (30/1/2020) pagi, pihak otoritas China kembali mengumumkan bahwa sudah ada sebanyak 170 orang meninggal dunia karena terinfeksi Virus Corona.

Berdasarkan data yang dilaporkan sehari sebelumnya tersebut tercatat kenaikan warga yang menjadi korban sebesar 29 persen.

• Seorang Pasien Diduga Tertular Virus Corona, Punya Riwayat Pernah Lakukan Perjalanan dari China

• UPDATE Tiga Negara Asia Tenggara Umumkan Kasus Positif Virus Corona, Ada Ayah dan Anak Dirawat

• 6 Fakta Virus Corona yang Mematikan, Begini Cara PenCegahan dan Pengobatan, Ketahui Juga Gejalanya!

• Virus Corona yang Berasal dari China Bikin Perayaan Tahun Baru Imlek 2020 Dibatalkan, Bandara Siaga

Sementara itu, ada 7.864 kasus terkonfirmasi Virus Corona yang masih satu keluarga besar dengan SARS dan MERS ini.

Terdapat setidaknya 18 negara termasuk China yang telah mengonfirmasi penemuan kasus serupa, yaitu Malaysia (4 kasus), Jepang (4 kasus), Korea Selatan (4 kasus), Taiwan (5 kasus), Thailand (8 kasus), dan Singapura (4 kasus). Lalu, ada Australia (5 kasus), Amerika Serikat (5 kasus), Kamboja (1 kasus), Nepal (1 kasus), Kanada (1 kasus), Sri Lanka (1 kasus), Perancis (1 kasus), Vietnam (2 kasus), Jerman (1 kasus), Uni Emirat Arab (1 kasus), dan Finlandia (1 kasus).

Kementerian sebut Indonesia aman

Sebanyak 18 negara telah dinyatakan terjangkit Virus Corona hingga Kamis (30/1/2020).

Indonesia tidak termasuk salah satunya.

Direktur Jenderal PenCegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan, Anung Sugihantono mengatakan, ada sejumlah kondisi yang menyebabkan Indonesia tak ikut kena wabah Corona.

Kondisi itu bukan karena Indonesia sepenuhnya terbebas dari kuman, tetapi hal ini berkaitan dengan daya tahan tubuh masyarakatnya.

"Saya enggak yakin kalau (Indonesia) enggak ada kumannya, kumannya mungkin sudah ada, tapi orang Indonesia lebih sehat," kata Anung di Gedung Kemenkes, Jakarta Selatan, Kamis (30/1/2020).

"Sebagaimana yang Pak Menteri (Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto) selalu mengatakan, daya tahan tubuh kita imunitas itulah yang bisa menolong kita," tuturnya.

• Wabah Virus Corona Merebak, AirAsia Batalkan Semua Penerbangan Menuju Wuhan

• Tak Ada Penerbangan ke China, Bandara Juwata Tarakan Tetap Antisipasi Penyebaran Virus Corona

Anung lantas mengingatkan masyarakat untuk terus menjaga daya tahan tubuh.

Imunitas yang kuat, kata dia, didapatkan dari gaya hidup yang sehat. Hidup sehat yang paling sederhana adalah dengan cukup makan, cukup istirahat, dan cukup berolahraga.

Ia menyarankan publik untuk tak beraktivitas secara berlebihan apa pun bentuknya, termasuk berlebih dalam berolahraga karena hal itu justru akan menurunkan imunitas.

"Di samping berdoa, itu sarannya Pak Menteri," ujar Anung.

Selain itu, Anung juga meminta masyarakat untuk mencukupi kebutuhan vitamin.

Akan tetapi, kadar vitamin pun disarankan untuk tak berlebihan.

Jika makanan yang dikonsumsi sudah cukup mengandung vitamin, maka tidak dianjurkan untuk mengonsumsi suplemen-suplemen yang diproduksi oleh perusahaan.

"Dalam kerangka herbal, kalau kita meyakini angka antioksidannya sudah banyak ya itulah yang sebenarnya kita lakukan. Tidak perlu kita membeli antioksidan untuk dikonsumsi secara khusus untuk menCegah ini," kata dia.

Ruang Isolasi untuk WNI dari Wuhan Sudah Siap di 3 Rumah Sakit di Jakarta

Direktur Jenderal PenCegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Anung Sugihantono mengatakan, pihaknya telah menyiapkan sejumlah ruang isolasi di beberapa rumah sakit di Jakarta.

Langkah ini menyusul rencana pemerintah yang hendak mengevakuasi warga negara Indonesia dari Wuhan, China, pasca merebaknya Virus Corona di kota tersebut.

• Bandara APT Pranoto Samarinda Siaga Virus Corona, Bangun Dua Posko Pemeriksaan

• Deteksi Virus Corona di Pintu Masuk, Siapkan Pemindai Suhu Tubuh, Virus Mirip SARS Merenggut 9 Jiwa

"Fasilitas isolasi kita saat ini untuk di Jakarta kita bertumpu pada tiga rumah sakit, (RS) Suryanti Suroso dengan kapasitas 21 (ruang isolasi), ini high isolated, kemudian RSPAD Gatot Soebroto dan di Rumah Sakit Persahabatan," kata Anung di Gedung Kementerian Kesehatan, Jakarta Selatan, Kamis (30/1/2020).

Anung mengatakan, ruang isolasi yang disiapkan di RSPAD Gatot Soebroto dan Rumah Sakit Persahabatan jumlahnya sekitar sepuluh.

Kemenkes bersama pihak rumah sakit masih terus melakukan pengecekan kesiapan ruangan.

Meski hanya tiga rumah sakit yang ini disiapkan, Anung menyebut, sebagian besar rumah sakit di Jakarta sebenarnya mampu untuk menyediakan ruangan isolasi.

VIRUS CORONA - Sejumlah wisatawan asal Malaysia tiba di Pelabuhan Internasional Batam Center, Batam, Selasa (28/1). Meningkatnya warga negara china yang terdeteksi virus corona di Singapura membuat pengawasan terhadap lalulintas warga negara asing maupun WNI diperketat untuk mencegah masuknya virus corona ke Indonesia. Terbaru, Wabah Virus Corona mulai menyebar ke Timur Tengah, 4 orang asal China di Uni Emirat Arab dikonfirmasi mengidap virus asal Wuhan tersebut, Rabu (29/1/2020).
VIRUS CORONA - Sejumlah wisatawan asal Malaysia tiba di Pelabuhan Internasional Batam Center, Batam, Selasa (28/1). Meningkatnya warga negara china yang terdeteksi virus corona di Singapura membuat pengawasan terhadap lalulintas warga negara asing maupun WNI diperketat untuk mencegah masuknya virus corona ke Indonesia. Terbaru, Wabah Virus Corona mulai menyebar ke Timur Tengah, 4 orang asal China di Uni Emirat Arab dikonfirmasi mengidap virus asal Wuhan tersebut, Rabu (29/1/2020). (TRIBUN BATAM/Argianto Dihan Aji Nugroho)

Sehingga di luar tiga rumah sakit itu, masih ada rumah sakit lainnya yang juga bisa dijadikan rujukan.

Adapun mereka yang nantinya akan ditempatkan di ruang isolasi adalah WNI yang dipulangkan dari Wuhan dan dinyatakan tidak sehat. Mereka akan menjalani isolasi dalam kurun waktu tertentu dengan perawatan secara khusus.

"Kalau isolasi dalam pengertian pasien itu adalah di ruangan khusus dirawat dengan cara khusus, diperlakukan dengan cara khusus, dan terus dilakukan pemantauan 24 jam untuk status kesehatannnya, suhunya, tekanan darahnya, napasnya, saturasi oksigen dan lain sebagainya," kata Anung.

Diberitakan, pemerintah berencana memulangkan para WNI yang kini masih berada di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China.

Koordinasi melalui jalur diplomasi pun dilakukan antara Kementerian Luar Negeri dengan Kementerian Luar Negeri China, agar rencana evakuasi tersebut dapat segera dilaksanakan.

"KBRI juga terus berkoordinasi dengan Kemlu China dan pemerintah Provinsi Hubei untuk akses bantuan logistik dan upaya pemulangan WNI ke Tanah Air," demikian bunyi keterangan tertulis resmi yang dikeluarkan Kemenlu, Rabu (29/1/2020).

Saat ini, ada 243 WNI yang berada di Provinsi Hubei yang tersebar di tujuh lokasi termasuk di Kota Wuhan.

KBRI pun terus memantau guna memastikan kondisi WNI di Wuhan dalam keadaan baik, serta kebutuhan hidup sehari-hari masih terpenuhi.

Selain itu, KBRI juga telah membentuk posko di Kota Changsa, kota yang terdekat dengan Hubei, untuk mempermudah pemantauan dan penyampaian bantuan.

• BREAKING NEWS Dinkes Kaltim Instruksikan Pasang Thermoscan di Bandara Tangkal Masuknya Virus Corona

• Upaya Pihak Bandara Tangkal Virus Corona, Antisipasi Sejak Januari, Andalkan Puluhan Thermal Scanner

• Wabah Virus Corona Asal China, WaliKota Tri Rismaharini Soroti, Belum Ditemukan Korban Perlu Waspada

• 9 Orang Meninggal Akibat Terinfeksi Virus Corona di Cina, Bandara Kualanamu Pasang Thermal Scanner

(*)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved