Autopsi Jasad Balita Yusuf
BREAKING NEWS Autopsi Jenazah Ahmad Yusuf, Makam Dibongkar, Kasus Balita Ditemukan Tanpa Organ Tubuh
Kasus balita Ahmad Yusuf yang hilang di PAUD Samarinda Kalimantan Timur dan ditemukan meninggal dunia dengan organ tubuh tidak lengkap.
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Kasus balita Ahmad Yusuf yang hilang di PAUD Samarinda Kalimantan Timur dan ditemukan meninggal dunia dengan organ tubuh tidak lengkap di sebuah parit.
Aparat kepolisian pun melakukan pembongkaran makam dari Ahmad Yusuf. Berlangsung pada selasa (18/2/2020) di TPU Muslimin jalan Damanhuri
Tim Ahli Forensik Mabes Polri yang akan autopsi Jasad Balita Yusuf.
Diagendakan dr SPF (spesialis forensik) Kombes Pol S Hastry dari Mabes Polri.
Pihak Mabes Polri ini akan melakukan autopsi terhadap jasad balita tersebut.
Dari pantauan TribunKaltim.co Tim Ahli Forensik tiba di TPU Muslimin Samarinda.
Baca Juga:
• Sesumbar Gubernur Kaltim Isran Noor Bakal Stop Pembangunan Ibu Kota Negara Jika Ini yang Terjadi
• Gubernur Isran Noor Stop Proyek IKN Jika Rusak Hutan, Luas Ibu Kota Baru Vs Perkebunan Sawit Kaltim
• Isran Noor Berani Ancam Proyek Ibu Kota Baru jika Hutan Rusak, Inilah Profil Gubernur Kaltim
Sekitar pukul 08.50 Wita.
Dan polisi sudah memasang garis polisi untuk mencegah warga atau orang yang tidak berkepentingan tidak masuk
Setelah tiba, Tim inafis Polresta Samarinda.
Serta Bidokes Polda Kaltim langsung turun untuk mengawal pembongkaran makam jenazah Yusuf.
Proses pembongkaran makam ini pun dihadiri oleh pihak keluarga serta dari Kejaksaan Tinggi Negeri Kalimantan Timur.
Baca Juga:
• NEWS VIDEO Ria Ricis Youtuber Ternama Bakal ke Balikpapan Kalimantan Timur
• Youtuber Ria Ricis Sambangi Plaza Balikpapan, Ngobrol Soal Film Ini, Catat Jadwal Kedatangannya
• Ibu Kota Baru di Kalimantan Adopsi One River One Management, Bappenas Sebut Keterpaduan Hulu Hilir
Berita sebelumnya.
Autopsi balita Yusuf akan ditangani ahli Forensik Mabes Polri, ini penjelasan Kapolresta Samarinda.
dr SPF (spesialis Forensik) Kombes Pol S Hastry dari Mabes Polri akan melakukan autopsi terhadap jasad balita Ahmad Yusuf Gozali (4).
Polwan ahli Forensik pertama di Asia tersebut diagendakan akan tiba pada Senin (17/2/2020) hari ini di Samarinda.
Dan pada Selasa (18/2/2020) besok, akan dilakukan autopsi terhadap balita empat tahun yang ditemukan dengan kondisi organ dan anggota tubuh tidak utuh.
BACA JUGA
Tak Puas Hasil Polisi, Orangtua Ahmad Yusuf, Balita Tanpa Kepala di Samarinda Ngadu ke Hotman Paris
Polisi Akan Autopsi Jasad Yusuf Balita yang Ditemukan dengan Kondisi Tubuh tak Lengkap di Samarinda
Mayat Balita Ahmad Yusuf Gazali di Samarinda, Dokter Forensik tak Temukan Bekas Tulang Dipatahkan
Saat Ditemukan Baju Yusuf Gazali Utuh Namun Organ Tubuh Ada yang Hilang, Begini Penjelasan Dokter
Hal ini diungkapkan Kapolresta Samarinda, Kombes Pol Arif Budiman Senin (17/2/2020) hari ini dalam konferensi pers bersama awak media.
Dijelaskannya, hal tersebut dilakukan untuk memastikan penyebab pasti kematian balita tersebut.
Meski, dari pihak Forensik RSUD A.W.Sjahranie dr Kristina Uli Gultom,
telah menyatakan jika saat dilakukan pemeriksaan tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan, pada balita tersebut.
"Autopsi ini dilakukan karena memang dari pihak keluarga dan juga kepolisian dalam mengungkap penyebab kematian balita tersebut," ungkapnya.

BACA JUGA
BREAKING NEWS Tiga Kali Penertiban, Polres Bulungan Kaltara Jaring Puluhan Kendaraan Si Pengetap
BREAKING NEWS Satuan Polair Polres Tarakan Ringkus Perampok Spesialis Tambak di Kalimantan Utara
BREAKING NEWS 17 Februari Satpol PP Kukar Tertibkan Kawasan Kopi Pangku, Dimulai dari Apel Persiapan
BREAKING NEWS Pulang dari Natuna, Mahasiswa Samarinda Sambangi Rumah Walikota Syaharie Jaang
Dan pihaknya juga tak menutup diri, jika memang dari pihak keluarga menemukan bukti atau fakta-fakta baru.
"Kalau memang ada ya, kami akan tindaklanjuti, kalau memang ada dugaan anak ini diculik dan diambil organ tubuhnya seperti yang dikatakan," terangnya
Tetapi, untuk fakta di lapangan dari hasil penyelidikan kepolisian saat ini, balita ini hanyut di parit dengan lebar kurang lebih dua meter, hingga ditemukan 16 hari kemudian.
"Fakta saat ini, anak ini hanyut ke parit dan dari dokter Forensik menyatakan tidak ada unsur-unsur kekerasan," tandasnya.
(Tribunkaltim.co)