Risma juga Menguat Saingan Prabowo dan Anies jadi RI 1 Versi Indo Barometer, Ridwan Kamil Kalah Jauh
Dalam survei, Prabowo, Anies Baswedan, Tri Rismaharini atau Risma bersama 19 nama lainnya disimulasikan dalam survei sebagai capres Pilpres 2024.
TRIBUNKALTIM.CO - Sosok wali kota Surabaya Tri Rismaharini atau Risma juga menguat jadi saingan Prabowo Subianto dan Anies Baswedan jadi RI 1 versi Indo Barometer, Ridwan Kamil masih kalah jauh.
Hal itu merupakan hasil survei Indo Barometer yang dirilis di Century Park Hotel, Jakarta, Minggu (23/2/2020).
Dalam survei tersebut, Prabowo, Anies Baswedan, Tri Rismaharini atau Risma bersama 19 nama lainnya disimulasikan dalam survei sebagai capres.
Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus Menteri Pertahanan Prabowo Subianto memiliki elektabilitas paling tinggi untuk Pilpres 2024.
• Daftar Harta Kekayaan Purnawirawan TNI Polri yang Jadi Menteri Jokowi, dari Luhut, Moeldoko, Prabowo
• Prabowo Subianto tak Undang Jokowi di HUT Partai Gerindra, Alasannya: Acara Kecil-kecilan, Malu
• Tak Jadi Presiden, Prabowo Subianto Tetap Wujudkan 2 Janji Kampanye, Caranya Dengan Gabung ke Jokowi
• Gabung Jokowi, Prabowo Subianto: Negara Banyak Masalah, Sandiaga Uno Senyum Kecut di HUT Gerindra
Direktur Eksekutif Indo Barometer Muhammad Qodari menyatakan hasil itu diperoleh bila Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu belum berubah, sehingga Presiden Joko Widodo tak bisa mencalonkan kembali.
Dalam survei tersebut, ada 22 nama selain Prabowo yang disimulasikan dalam survei sebagai capres.
"Prabowo Subianto unggul (22.5 persen), kemudian Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (14.3 persen), Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Sandiaga Salahuddin Uno (8.1 persen)," ujar Qodari saat memaparkan hasil surveinya.
Selanjutnya pada posisi keempat disusul oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (7,7, persen), Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (6,8 persen), Wakil Ketua Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (5,7 persen), dan posisi ketujuh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (3,3 persen).
Selanjutnya di posisi kedelapan ada Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (2,6 persen), Menteri BUMN Erick Thohir (2,5 persen), Menko Polhukam Mahfud MD (1,6 persen), Ketua DPR Puan Maharani (1 persen).
Seperti diketahui, pada Pilpres 2019 lalu Prabowo merupakan rival dari pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
Ia berpasangan dengan mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno.
Upaya mantan Komandan Jenderal Kopassus ini menduduki kursi RI 1 tidak hanya dilakukan pada Pilpres 2019 saja.
• Prabowo Subianto tak Lanjutkan Sapaan untuk Anies Baswedan, Begini Sorakan Kader Partai Gerindra
• Soal Prabowo Gabung Jokowi, Gus Sholah Dulu Ternyata Punya Pendapat Lain, Ingatkan Nasib Gerindra
Tercatat Prabowo sudah empat kali ikut kontestasi.
"Sementara itu nama lainnya di bawah 1 persen. Tidak akan memilih atau rahasia atau belum memutuskan atau tidak tahu atau tidak jawab 21.7 persen," lanjut Qodari.
survei nasional ini dilaksanakan pada 9 – 15 Januari 2020 di 34 provinsi.
Metode yang digunakan adalah multistage random sampling dengan 1.200 responden dengan margin of error sebesar 2,83 persen, serta tingkat kepercayaan 95 persen.
Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara tatap muka dengan responden menggunakan kuesioner.
Responden survei adalah warga negara Indonesia yang sudah mempunyai hak pilih berdasarkan peraturan yang berlaku, yaitu warga yang minimal berusia 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah pada saat survei dilakukan.
Anies Baswedan jadi Kepala Daerah dengan Elektabilitas Tertinggi di Pilpres 2024
Berdasarkan hasil survei Indo Barometer, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memiliki elektabilitas paling tinggi sebagai kepala daerah jika dicalonkan sebagai capres pada Pilpres 2024.
Direktur Eksekutif Indo Barometer Muhammad Qodari menyatakan elektabilitas Anies mencapai 31,7 persen dari enam nama kepala daerah yang muncul.
• Gabung Jokowi, Prabowo Subianto: Negara Banyak Masalah, Sandiaga Uno Senyum Kecut di HUT Gerindra
• Begini Nasib Pria Asal Majalengka Usai Hina Prabowo dan TNI-Polri, Motif di Baliknya juga Terungkap
"Posisi kedua Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (11,8 persen), posisi ketiga Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (9,9 persen), dan posisi keempat Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (8,2 persen)," kata Qodari saat memaparkan hasil survei di Century Park Hotel, Jakarta, Minggu (23/2/2020).
Selanjutnya pada posisi kelima dan keenam disusul Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (5,6 persen) dan Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah (0,8 persen).
Adapun sebanyak 32 persen responden tak menjawab atau tak memilih atau menyatakan ketidaktahuannya.
survei nasional ini dilaksanakan pada 9 – 15 Januari 2020 di 34 provinsi.
Metode yang digunakan adalah multistage random sampling dengan 1.200 responden dengan margin of error sebesar 2,83 persen, serta tingkat kepercayaan 95 persen.
Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara tatap muka dengan responden menggunakan kuesioner.
Responden survei adalah warga negara Indonesia yang sudah mempunyai hak pilih berdasarkan peraturan yang berlaku, yaitu warga yang minimal berusia 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah pada saat survei dilakukan.
Yusril Ihza Mahendra: 2019 Kesempatan Terakhir Prabowo Subianto Ikut Pilpres
Soal peluang Prabowo bakal maju kembali di Pilpres 2014 ternyata pernah diulas pakar hukum Yusril Ihza Mahendra tahun 2018 lalu.
Meski ulasan yang diberikan berkaitan dengan Pilpres 2018 di mana akhirnya Prabowo dikalahkan Jokowi, namun Yusril juga sedikit menyinggung peluang Prabowo maju di Pilpres 2024.
Ketua Umum DPP Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra memprediksi Partai Demokrat tidak akan berkoalisi dengan Parta Gerindra, bila Prabowo Subianto mencalonkan diri sebagai presiden.
“Kalau sekiranya Prabowo maju, maka Pak Susilo Bambang Yudhoyono (Ketua Umum Partai Demokrat) tidak akan ke pihak sana (Gerindra), tapi ke kubu lainnya (PDI Perjuangan dan Joko Widodo). Itu perkiraan saya, bisa saja salah,” ujar Yusril di Kantor DPP PBB di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Senin (9/4/2018).
Yusril menambahkan, jika Prabowo tidak mencalonkan diri sebagai presiden, maka perdebatan akan terjadi di sekitar isu siapa yang memiliki elektabilitas terbaik untuk diusung Gerindra.
Karena, menurutnya Gerindra dalam posisi bisa mengusung siapa saja sebagai calon presiden.
Namun, Yusril meyakini bahwa Prabowo akan tetap mencalonkan diri sebagai presiden periode 2019-2024, karena menurutnya tahun depan merupakan kesempatan terakhir Prabowo untuk maju dalam kontestasi pilpres.
“Kalau maju atau tidaknya dia tergantung subyektif Pak Prabowo, kita hormati keputusan beliau. Tapi bisa jadi 2019 merupakan kesempatan terakhir beliau maju di Pilpres 2019, karena bila menunggu lima tahun mendatang, dari segi usia berat untuk mengemban tugas sebagai presiden,” papar Yusril.
• TERKUAK Alasan Prabowo Subianto Gabung Pemerintahan Joko Widodo, Ingin Penuhi Janji Politik
• Polemik Wacana Pemulangan WNI eks ISIS, Jokowi Tidak Setuju, Prabowo Subianto Tak Masalah
• Politikus PKS & Demokrat Ribut Soal Siasat Anak Buah Prabowo Jebak PSK, Ini Reaksi Andre Rosiade
• Beda Pendapat Jokowi dan Prabowo Subianto Pulangkan WNI eks ISIS, Menteri Pertahanan Punya Syarat
(Kompas.com)