Jakarta Dikepung Banjir Besar, Anies Baswedan Terbitkan 9 Arahan Reaktif, Dilarang Posting Foto Ini

Jakarta dikepung banjir besar, Anies Baswedan terbitkan 9 arahan reaktif, dilarang posting foto ini

Editor: Rafan Arif Dwinanto
Instagram / @aniesbaswedan
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan tinjau banjir 

TRIBUNKALTIM.CO - Jakarta dikepung banjir besar, Anies Baswedan terbitkan 9 arahan reaktif, dilarang posting foto ini.

Aktivitas sebagian besar warga Jakarta kembali lumpuh.

Musababnya, wilayah ibu kota yang dipimpin Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ini kembali dikepung banjir besar.

Ketinggian banjir di berbagai titik bervariasi, bahkan Istana Negara sempat tergenang banjir.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memberikan sejumlah arahan kepada jajaran Pemprov DKI Jakarta terkait banjir yang melanda Jakarta, Selasa (25/2/2020).

Sebagaimana diketahui, dua malam lalu Jakarta dan sekitarnya dilanda hujan ekstrem.

 Pemilih Jokowi Beralih ke 3 Tokoh Ini, Prabowo Subianto, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno Mendominasi

 Curah Hujan Menurun, Air Kiriman Tak Ada, Tapi Jakarta Banjir, Anies Baswedan Disarankan Lakukan Ini

 Jakarta Banjir Besar, Tokoh Ini Sebut Anies Baswedan Gubernur Soleh, Kinerja Lebih Bagus dari Ahok

 Bermula dari Banjir, Ketua DPRD Marah Temukan Hal Mengejutkan di Bawah Proyek Trotoar Anies Baswedan

Tadi malam hingga dini hari tadi, Jakarta kembali dilanda hujan lebih lebat, lebih lama dan lebih merata.

Dampaknya sudah terlihat di banyak wilayah pagi ini.

"Siapkan evakuasi warga terdampak.

Pastikan tempat-tempat pengungsian segera siap.

Kantor-kantor milik pemprov segera disiapkan sebagai tempat pengungsian," kata Anies Baswedan dalam keterangannya.

Selain itu, mantan rektor Universitas Paramadina itu juga memerintahkan segara menyiapkan dapur umum, pos kesehatan dan obat-obatan.

"Siapkan dapur umum, pos kesehatan, tenaga kesehatan, obat-obatan makanan siap saji, air minum, alas tidur, toilet umum, dan segala kebutuhan lainnya," ujarnya.

Dalam pesannya, Anies Baswedan memuat sembilan arahan.

Berikut sembilan arahan tersebut:

  1. Siapkan evakuasi warga terdampak. Pastikan tempat2 pengungsian segera siap. Kantor-kantor milik pemprov segera disiapkan sebagai tempat pengungsian.
  2. Siapkan dapur umum, pos kesehatan, tenaga kesehatan, obat-obatan makanan siap saji, air minum, alas tidur, toilet umum, dan segala kebutuhan lainnya.
  3. Pastikan keamanan warga di tempat tinggal dan di jalanan. Amankan warga dari bahaya listrik, pohon tumbang, dan lain-lain.
  4. Bantu kelancaran lalu lintas, bantu mobilitas warga di jalan, amankan transportasi publik.
  5. Pastikan warga dan publik mendapat update informasi yang valid secara terus-menerus.
  6. Jangan posting foto2 seremonial atau kegiatan kurang penting lainnya, gunakan grup2 hanya untuk komunikasi penting dan mendesak.
  7. Khusus hari ini: tunda pertemuan/rapat yang tak mendesak. Seluruh jajaran turun membantu penanganan banjir. Koordinasi dng walikota/wilayah terdampak.
  8. Walikota pimpin dan koordinasi seluruh kegiatan di lapangan dengan semua jajaran di wilayahnya. Arahkan jajaran wilayah tak terdampak untuk membantu wilayah terdampak.
  9. Seperti biasa, tetap pastikan keamanan, keselamatan dan kesehatan Ibu/Bapak semua dalam bekerja membantu warga.

 Pemilih Jokowi Beralih ke 3 Tokoh Ini, Prabowo Subianto, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno Mendominasi

 Curah Hujan Menurun, Air Kiriman Tak Ada, Tapi Jakarta Banjir, Anies Baswedan Disarankan Lakukan Ini

 Jakarta Banjir Besar, Tokoh Ini Sebut Anies Baswedan Gubernur Soleh, Kinerja Lebih Bagus dari Ahok

 Bermula dari Banjir, Ketua DPRD Marah Temukan Hal Mengejutkan di Bawah Proyek Trotoar Anies Baswedan

Elektabilitas Anies Baswedan Menurun

Pengamat politik Adi Prayitno memaparkan, elektabilitas Anies Baswedan yang merupakan modal maju di Pilpres 2024 turut tergerus isu banjir.

Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno mengungkapkan jika elektabilitas Anies Baswedan untuk maju menjadi Capres 2024 menurun.

Hal tersebut disebabkan banjir yang melanda Jakarta sejak 1 Januari 2020.

Adi Prayitno menambahkan jika disisa masa jabatannya, Anies Baswedan akan bertaruh untuk menjaga performa politiknya dan menaikkan elektabilitasnya.

"Bagi Anies 2,5 tahun sisa pemerintahannya adalah pertaruhan apakah Anies tetap bisa menjaga performa politiknya sebagai bagian tokoh, sosok yang selalu dihadap-hadapkan dengan penguasa saat ini," ujarnya dilansir melalui YouTube Kompas TV, Minggu (23/2/2020).

Menurutnya Anies Baswedan harus mampu membenahi permasalahan di Jakarta untuk menaikkan kembali elektabilitas.

"Ujian nyata bagi Anies adalah bagaimana membenahi banjir kemacetan dan distribusi ekonomi yang berkeadilan.'

"Kalau melihat kecenderungan elektabilitas Anies itu turun. Anies saat ini elektabilitasnya 11, 6 % kalau sebelumnya Anies tinggi 15%-20% andai pilpres dilakukan hari ini," ungkapnya.

Ia menambahkan jika disisa masa jabatannya, Anies Baswedan harus mampu kembali menaikkan elektabilitas untuk mampu bersaing menjadi Presiden 2024.

"Saya menduga kenapa elektabilitas Anies turun dalam waktu dekat ini karena banjir yang terjadi di Jakarta sejak 1 Januari itu cukup efektif membunuh kredibilitas Anies sebagai Gubernur DKI Jakarta."

"Makanya bagaimana Anies ini mampu merecovery isu-isu politik yng berkebang untuk menaikkan elektabilitasnya andai Anies bermimpi untuk menjadi presiden 2024 ini pertaruhan disisa jabatannya sebagai Gubernur Jakarta," imbuh pengamat politik UIN Jakarta ini.

Sementara itu, Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta, Gembong Warsono menyatakan selama 2 tahun Anies menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta tidak ada kebijakan yang dilakukan untuk menyelesaikan persoalan banjir.

Hal itu terlihat dari banjir yang terjadi diawal tahun 2020 hingga sekarang.

"Pertanyaanya apakah yang dilakukan Anies selama 2 tahun bisa menyelesaikan persoalan banjir jawaban saya tidak."

"Karena memang selama 2 tahun tidak ada sedikitpun langkah yang dilakukan Anies untuk mengatasi persoalan banjir.

2 tahun ini Anies didukung oleh cuaca yang baik relatif tdiak ada hujan besar.

Tapi diawal 2020 Anies diuji sampai hari ini," ujarnya dilansir melalui YouTube Kompas TV, Minggu (23/2/2020).

Sebelumnya, Direktur Eksekutif Indo Barometer, M Qodari menyatakan, Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto merupakan Calon Presiden 2024 terkuat berdasarkan hasil survei.

"Kalau tidak ada Pak Jokowi paling tinggi Prabowo.

Setelah Prabowo, Anies Baswedan," ujarnya dilansir melalui YouTube Kompas TV, Minggu (23/2/2020).

Ia menambahkan, melihat hasil survei yang dilakukan Indo Barometer, Anies Baswedan merupakan lawan terberat Prabowo Subianto karena berada di posisi kedua.

"Memang kalau kita buat dari beberapa simulasi baik 4 nama maupun 2 nama seandainya Pak Prabowo maju, maka lawan terberatnya adalah Anies Baswedan," imbuhnya.

Menurutnya, hasil survei ini masih bisa berubah karena politik itu dinamis dan masih banyak kemungkinan yang terjadi.

"Angka-angka ini tentu masih bisa dinamis karena pengalaman survei 2004 dan 2009 yang dilakukan Indo Berometer awalnya Pak Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kemudian Ibu Mega kemudian di 2012 Prabowo."

"Tiba-tiba 2013, ada Jokowi dan itu bertahan sampai 2014. Trend itu berbeda dari 2014-2019 di mana nama yang paling kuat tidak berubah."

"Jokowi dan Prabowo tidak berubah-ubah jadi apa yang terjadi sekarng mungkin bisa berubah," ungkap pria 47 tahun ini. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Banjir Rendam Jakarta: Anies Baswedan Terbitkan 9 Arahan Kepada Jajarannya, Ini Bunyinya, https://jakarta.tribunnews.com/2020/02/25/banjir-rendam-jakarta-anies-baswedan-terbitkan-9-arahan-kepada-jajarannya-ini-bunyinya.


Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved