Virus Corona

Wali Kota Samarinda Syaharie Jaang Masuk Dalam Pemantauan Virus Corona, Begini Kondisinya Sekarang

Wali Kota Samarinda Syaharie Jaang masuk dalam pemantauan virus Corona, begini kondisinya sekarang ,

TRIBUN KALTIM
Wali Kota Samarinda Syaharie Jaang masuk dalam pemantauan virus Corona, begini kondisinya sekarang 

TRIBUNKALTIM.CO - Wali Kota Samarinda Syaharie Jaang masuk dalam pemantauan virus Corona, begini kondisinya sekarang .

Wali Kota Samarinda Syaharie Jaang saat ini masuk dalam Orang Dalam Pemantauan ( ODP ) virus Corona .

Diketahui Syaharie Jaang baru pulang dari wilayah yang terdapat pasien positif virus Corona   

Dinas Kesehatan Kota Samarinda melalui Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit terus melakukan kewaspadaan mengantisipasi virus Corona (Covid-19) di Samarinda.

Hingga Selasa (17/3/2020) kemarin, orang dalam pemantauan (OPD) virus Corona di Kota Samarinda bertambah menjadi 210 orang.

Kabar tersebut disampaikan Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Samarinda dr Osa Rafshodia.

• Dampak Corona Meluas, Kemenpan-RB Izinkan PNS Bekerja dari Rumah, SE Dijadwalkan Terbit Senin (16/3)

• PDIP: Ada Pihak Sengaja Membesar-besarkan Corona, Penyakit yang Renggut 139 Nyawa di NTT Tak Disorot

• Update Info CPNS: Pelaksanaan SKB Berpeluang Ditunda Karena Penyebaran Corona Meluas, Hasil SKD?

• Laga Persib vs PSS Sleman Saat Corona Meluas Buat Ridwan Kamil Khawatir, Ini Kata Pelatih dan Kapten

Penambahan ODP menjadi 210 orang itu disampaikan melalui hotline layanan Corona 112.

"Artinya masyarakat Samarinda sudah sadar bahwa pentingnya melaporkan diri, apalagi dipermudah melalui 112," ucapnya.

Menariknya dari 210 ODP tersebut, termasuk Walikota Samarinda Syaharie Jaang.

Osa mengungkapkan, Walikota Syaharie Jaang termasuk orang dalam pemantauan virus Corona, dikarenakan baru pulang dari daerah yang dikatakan wilayah terjangkit, yakni Jakarta.

"Bapak (Walikota Jaang) baru datang dari Jakarta. Kami mendapatkan informasi atas laporan dari tim yang bertugas di Bandara APT Pranoto Samarinda," katanya.

Osa mengatakan, yang dipantaukan itu gejalanya. Sejauh ini Walikota Syaharie Jaang dalam kondisi sehat.

"Bapak tidak ada gejala, Bapak tidak ada demam, batuk, pilek ataupun sesak napas," jelasnya.

Hanya saja sesuai protap dari Kementerian Kesehatan, karena datang dari tempat yang dikatakan terjangkit virus Corona, meski Walikota sehat dan sudah bisa beraktivitas tetap dipantau.

"Kecuali kalau Bapak ada gejala maka dilakukan isolasi rumah selama 4 7 hari. Semisal keadaan makin parah maka berobat dulu, setelah berobat kondisinya memburuk dilakukan evaluasi lagi," tandas Osa. Semua orang yang datang datang dari wilyah terjangkitkan, termasuk dalam ODP.

Diberitakan, sebelumnya, di Samarinda orang dalam status pemantauan, hari ke hari semakin bertambah.

Artinya ini justru baik. Warga kita sudah sadar kesehatannya harus dipantau. Pengawasan sendiri sudah dilakukan oleh masyarakat.

"Dia pulang dari luar negeri telepon, dari luar kota kasih informasi. Kami tinggal menindak lanjuti dan mengonfirmasi Ke depannya kami mohon agar warga Samarinda terus melaporkan," ucapnya.

• Pelamar CPNS yang Absen SKB Karena Corona Dinyatakan Gugur, Begini Nasib Formasi Bila Tak Ada Lolos

• NEWS VIDEO Cegah Penyebaran virus Corona, Polda Kaltara Bersihkan Dermaga Kayan II Tanjung Selor

Petugas Medis Kewalahan

Sementara itu, Bupati Nunukan, Kalimantan Utara Asmin Laura Hafid menuturkan, pihaknya mengalami kendala penanganan virus Corona di Nunukan. Di antaranya kekurangan logistik kesehatan, disinfektan, termometer, alat pelindung diri (APD), terutama baju, masker dan obat.

Kendala lainnya, seperti radiologi di Rumah Sakit Nunukan yang rusak dan kekurangan ruang isolasi.

"Saat ini radiologi masih sementara perbaikan," kata Asmin Laura Hafid saat ditemui Tribun, Selasa (17/3) di Tanjung Selor.

RS Nunukan diketahui hanya memiliki tiga ruang isolasi. Di daerah seperti Krayan, Lumbis, Sebatik, dan lainnya, bahkan belum terdapat alat penanganan medis yang memadai. "Nunukan itu pintu masuk, dan berbatasan dengan negara tetangga.

Makanya sangat butuh pelayanan dan peralatan medis yang lebih maksimal," ujarnya.

Laura juga tak menampik, jumlah ODP berpeluang besar bertambah.

Apalagi jika pemerintah Malaysia, terus melakukan deportasi terhadap warga Indonesia, yang masuk ke negaranya tanpa izin.

Dengan jumlah 866 ODP di Nunukan, petugas medis di lapangan juga sudah mulai kewalahan.

Pasalnya, sejumlah ODP langsung pulang ke rumahnya masing masing. Padahal mereka masuk dalam kategori ODP.

Sekadar diketahui, saat ini sebanyak 866 deportan dari Malaysia dikarantina di Nunukan.

Mereka bakal dikarantina selama 14 hari ke depan di rumah susun yang ada di Nunukan.

Sebanyak 79 orang lainnya telah dinyatakan melewati masa karantina, dan tidak terpapar Corona.
Tambah Lab Uji

Pemerintah telah menyiapkan sejumlah laboratorium lain di Jakarta untuk memeriksa spesimen virus Corona.

Selama ini, tes spesimen untuk virus Corona dilakukan di Laboratorium Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Litbangkes), Kementerian Kesehatan.

"Tak lama lagi, Jakarta juga akan dilakukan Lembaga Eijkman, Lab UI, dan Balai Besar Kesehatan Lingkungan. Kami harap setidaknya pekan depan bisa dilakukan," ujar Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona Achmad Yurianto dalam konferensi pers di BNPB Jakarta, Selasa (17/3/2020).

Selain tiga lokasi baru yang disebutkan di atas, Yurianto menargetkan sejumlah BBTKLPP di daerah juga bisa ikut melakukan tes Covid 19 secara mandiri. Lokasi BBTKLPP yang ditunjuk adalah Yogyakarta dan Banjarbaru, Kalimantan Selatan.

"Kami harap Surabaya tak hanya dari Universitas Airlangga namun juga Balai Besar Teknologi Kesehatan Lingkungan. Lalu, Yogyakarta, Banjar Baru, dan balai besar lain," jelas Yurianto.

Dia mengatakan, sudah ada 2.300 lebih spesimen virus Corona yang diperiksa.

Menurut Yurianto, jumlah spesimen per harinya terus bertambah. Hal ini mengingat pemerintah terus melakukan penelusuran kepada pihak pihak yang pernah berkontak dengan pasien positif.

"Ada beberapa hal yang tertinggal, spesimen sudah 2.300 lebih dan ini bergerak cepat. Dari hari ke hari kita bisa nambah 500 orang untuk dilakukan pemeriksaan," tutur Yurianto.

• Pasien DBD Meninggal di Depannya, Bupati Belu Sebut Lebih Berbahaya dari Corona, Ini yang Dilakukan

• Budi Karya Sumadi Positif Corona, Presiden Jokowi Tunjuk Luhut Sebagai Menteri Perhubungan Sementara

Hingga kemarin jumlah pasien positif virus Corona atau Covid 19 di Indonesia sudah bertambah menjadi 172 orang dari hari sebelumnya dilaporkan 134 orang. Yurianto memastikan, secara umum pasien positiv Covid 19 yang dirawat dalam kondisi membaik.

Dari total 172 orang positif Covid 19, sembilan orang di antaranya dinyatakan sembuh.

IKUTI >> Update virus Corona

(m14/m08/tribun network)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved