Virus Corona

Peraih Nobel Kedokteran Beber Fakta Menakutkan Covid-19, Pandemi 2 Tahun, Muncul Lagi di Momen Ini

Peraih Nobel Kedokteran beber fakta menakutkan covid-19, pandemi 2 tahun, muncul lagi di momen ini

Editor: Rafan Arif Dwinanto
YUAN ZHENG CHINA OUT via Kompas.com
ILUSTRASI - Jumlah Kematian Pasien Corona Menurun, Ilmuwan Peraih Nobel Prediksi Covid-19 Berakhir Lebih Cepat 

TRIBUNKALTIM.CO - Peraih Nobel Kedokteran beber fakta menakutkan covid-19, pandemi 2 tahun, muncul lagi di momen ini.

Para ilmuwan terus menemukan hal baru terkait Virus Corona atau covid-19.

Terbaru, Peraih Nobel kedokteran dari Jepang mengungkap fakta baru yang menakutkan soal covid-19.

Diketahui, saat ini para ilmuwan sedang mengembangkan vaksin maupun obat Virus Corona.

Prof. Shinya Yamanaka (57) peraih Nobel kedokteran tahun 2012 mengakui covid-19 sangatlah menakutkan.

Dan akan muncul lagi saat musim dingin akhir tahun kembali memasuki Jepang.

 Surabaya Penyumbang Kasus Virus Corona Terbanyak di Wilayah Khofifah, Risma Beri Jawaban Menohok

 Airlangga Hartarto Bocorokan Alasan Jokowi Naikkan Lagi Iuran BPJS Kesehatan, Begini Nasib Kelas III

 Di ILC, Ali Ngabalin Skakmat Geisz Chalifah, Beber Jokowi Musuhi Anies, Karni Ilyas Tak Tinggal Diam

"covid-19 bisa sampai dua tahun seperti saya baca laporan profesor universitas Harvard.

Namun terpenting adalah vaksin kalau sudah ditemukan akan terbantu," papar Yamanaka dalam acara TV TBS siang ini (13/5/2020).

Mengapa dikatakan Yamanaka menakutkan?

"Kalau flu biasa itu gejala terlihat muncul, menular ke orang lain segera setelah pasien itu kelihatan gejala flunya.

Tetapi kalau covid itu, kita tidak tahu orang lain telah tertular dari kita padahal kita sendiri juga belum kelihatan gejalanya.

Jadi saat kita sadar gejala kita muncul, orang lain juga sebenarnya sudah sejak lama tertular pula yang sebenarnya orang lain itu tertular dari kita.

Itulah sebabnya sangat menakutkan karena tak tahu dan tak sadar bahwa kita sebenarnya telah terinfeksi covid-19," jelasnya.

Lalu apa sebenarnya yang harus kita lakukan saat ini?

"Ya sebaiknya jauh-jauh dulu dengan orang lain terutama kalau berbicara.

Lakukan antisipasi semaksimal mungkin saat bertemu dan berbicara dengan orang lain.

Jadi sebaiknya ya kita di rumah saja saat ini walau pun mungkin pemerintah akan membatalkan deklarasi darurat dalam waktu dekat ini," jelasnya lagi.

Yamanaka sensei juga mengingatkan kemungkinan saat ini kelihatan seolah-olah keadaan sudah membaik.

"Mungkin saja kelihatan seolah kekuatan virus sudah melemah kepada kita.

Tetapi nanti akhir tahun saat mulai memasuki musim dingin lagi, virus ini akan menguat lagi.

Jadi harus sangat hati-hati selalu dan berjaga jarak dengan siapa pun saat ini sampai vaksin ditemukan," paparnya lagi.

Pemeriksaan tes PCR pun menurut Yamanaka akan semakin mudah karena ketersediaan sudah semakin banyak.

Prabowo Subianto Makin Mesra dengan China, Usai Dapat Alkes Bos Gerindra Bahas Ini ke Menhan China

 Kompak dengan Puan Maharani, Putra Jokowi Dapat Arahan Khusus dari Ganjar Pranowo, Gibran: Rahasia

Sehingga bisa menenangkan masyarakat terlebih dulu, mengetahui kepastian terinfeksi atau tidaknya dari covid-19.

Hal itu berkat kerjasama pemerintah dengan semua lembaga medis negeri maupun swasta seperti yang pernah disarankan Yamanaka pula kepada PM Jepang Shinzo Abe agar memanfaatkan semua lembaga medis swasta juga sebagai tempat pengetesan PCR.

Diskusi mengenai Jepang dalam WAG Pecinta Jepang terbuka bagi siapa pun. Kirimkan email dengan nama jelas dan alamat serta nomor whatsapp ke: info@jepang.com

Virus Corona terus melemah

Para ilmuwan di berbagai negara pun terus mencoba menemukan obat mujarab Virus Corona juga vaksin covid-19.

Beberapa ahli di Italia percaya bahwa coronavirus dapat melemah dari waktu ke waktu.

 Dua Perusahaan di Konawe yang Datangkan 500 TKA China Angkat Suara Soal Nasib 3.000 Pekerja Lokal

 Mirip Effendi Gazali, Pakar Universitas Indonesia Beber Bukti Jokowi Marah Besar Soal Virus Corona

 Intelejen AS Beber Bukti covid-19 Milik Donald Trump, Temukan Hal Tak Biasa di Laboratorium Wuhan

Prof Massimo Gicozzi dari Kampus Bio-Medico University of Rome mengatakan, covid-19 berevolusi, kehilangan kekuatan penularan dan mungkin kapasitas yang mematikan.

Massimo Clementi, direktur Laboratorium Mikrobiologi dan Virologi di Rumah Sakit San Raffaele di Milan, mengatakan kepada Arab News mengatakan, evaluasi pertama terkait dengan ekspresi klinis infeksi, yang sekarang kurang agresif.

"Dalam fase dramatis, antara akhir Maret dan paruh pertama April, 80 orang tiba sakit setiap hari di rumah sakit kami,” katanya.

Menurut dia, sebagian besar dari mereka langsung dirawat di unit perawatan intensif ( ICU), dan sangat sering kita tidak bisa menyelamatkan mereka.

"Tetapi dalam beberapa minggu terakhir banyak hal telah berubah.

ICU kami tidak lagi dalam tekanan dan kami bahkan memiliki lebih banyak tempat tidur yang tersedia.

Skenario seperti ini tidak terpikirkan oleh kami di puncak infeksi,” katanya,

Clementi mengatakan virus baru selalu "sangat agresif" pada fase pertama,

"Maka mereka belajar untuk hidup dengan korban mereka, yang memungkinkan mereka untuk bertahan hidup.

Jika virus membunuh, itu tidak bisa ditiru," katanya.

Laboratorium Virologi rumah sakit dan universitas dan banyak rumah sakit Italia telah membangun jaringan untuk meningkatkan dan berbagi pengamatan dan studi tentang covid-19, dan percobaan pada perawatan baru.

Laboratorium Virologi rumah sakit dan universitas dan banyak rumah sakit Italia telah membangun jaringan untuk meningkatkan dan berbagi pengamatan dan studi tentang covid-19, dan percobaan pada perawatan baru.

"Tujuannya adalah untuk bekerja bersama untuk memiliki pemantauan terus menerus dari urutan virus," kata Clementi.

"Ada harapan bahwa virus korona baru ini dapat semakin menjadi tidak berbahaya seperti virus terkait yang menyebabkan flu."

 Refly Harun Beber Kebobrokan Pemerintahan Jokowi, Nasib Pengkritik Mengejutkan, Sosok Luhut Disorot

 Jokowi Berdamai dengan Virus Corona, Rocky Gerung Bocorkan Presiden Tak Tahu Harus Berbuat Apa Lagi

Tetapi tidak ada konsensus di antara para ahli tentang apakah kedatangan cuaca musim panas yang lebih hangat akan melemahkan covid-19.

"Untuk sekarang ini hanya dugaan, tetapi sangat mungkin itulah masalahnya," kata Clementi.

Namun, Prof. Pier Luigi Lopalco, seorang ahli epidemiologi terkenal di University of Pisa, mengatakan "masih belum ada bukti ilmiah" untuk membuktikan hal itu.

IKUTI >> Update Virus Corona

(*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Profesor Jepang: Covid-19 Memang Sangat Menakutkan, Akhir Tahun Muncul Lagi, https://www.tribunnews.com/internasional/2020/05/13/profesor-jepang-covid-19-memang-sangat-menakutkan-akhir-tahun-muncul-lagi.

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved