Virus Corona

Lihat Kerumunan di Bandara Luhut Binsar Pandjaitan Tegur Maskapai 'Jangan Jual Semua Tiketmu'

Bahkan Luhut Binsar Pandjaitan memberikan teguran kepada pihak maskapai penerbangan.

Tribunnews/Irwan Rismawan
Lihat Kerumunan di Bandara Luhut Binsar Pandjaitan Tegur Maskapai 'Jangan Jual Semua Tiketmu' 

TRIBUNKALTIM.CO - Kerumanan calon penumpang yang sempat terjadi di Terminal 2 Bandara Soekarno Hatta memantik komentar dari  Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan.

Bahkan Luhut Binsar Pandjaitan memberikan teguran kepada pihak maskapai penerbangan.

Dirinya juga ingin kejadian tersebut menjadi pelajaran kepada semua pihak agar jangan sampai terulang kembali

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan angkat bicara terkait kabar viral calon penumpang yang berkerumun saat melakukan verifikasi dokumen penerbangan khusus.

Kejadian itu berlangsung di Terminal 2 Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng, Kamis (14/5/2020) pagi.

Luhut menegur maskapai yang nekat menjual tiket diluar ketentuan dari Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 Gugus Tugas tentang Kriteria Pembatasan Perjalanan Orang Dalam Rangka Percepatan Penanganan Covid-19.

 Kasus Virus Corona di Bawah Wilayah Anies Baswedan, Khofifah Pertimbangkan Opsi Ekstrem di Jatim

 PSBB di Wilayah Khofifah Tak Main-main Ancaman Pelanggar, Urus Jenazah Covid-19 Sampai ke Kuburan

"Semua harus bersinergi dong, yang penjual juga harus tahu dong jangan jual semua tiketmu. Supaya ada jaga jarak di dalam pesawat," tegas Luhut dalam bincang RRI yang disiarkan live pada Jumat (15/5/2020) malam.

Menurutnya, kejadian di bandara itu dijadikan pelajaran bagi stakeholder yang terkait agar tidak lagi terulang.

Luhut mengakui adanya kesalahan dari jadwal keberangkatan, sehingga calon penumpang menjadi menumpuk dari kapasitas untuk proses verifikasi data di posko pemeriksaan dokumen perjalanan.

"Ramai di bandara ya itu kita salah. Kita juga bukan manusia sempurna makanya kita tata lagi supaya keberangkatan jadi baik. Seperti kereta juga anu kurang baik. Makanya kita lakukan dengan baik patuh dengan protokol kesehatan," tuntasnya.

Sebelumnya, PT Angkasa Pura II (Persero) selaku operator bandara menjelaskan informasi yang viral terkait penumpukan penumpang pesawat di posko pemeriksaan dokumen perjalanan yang terletak di Terminal 2 Bandara Internasional Soekarno-Hatta berlangsung tidak lama.

Senior Manager Branch Communications & Legal Bandara Soekarno-Hatta Febri Toga mengatakan penumpukan antrean itu terjadi antara pukul 04.00 WIB hingga 05.00 WIB.

"Setelah itu sudah tidak terjadi lagi antrean. Personel PT Angkasa Pura II telah berupaya penuh mengatur antrean meski calon penumpang pesawat yang datang cukup banyak di Terminal 2 Gate 4," kata Febri, Kamis (14/5/2020).

Antrean verifikasi dokumen kesehatan itu bagi penumpang yang memiliki tiket pesawat untuk penerbangan antara pukul 06.00 - 08.00 WIB.

"Di antara pukul tersebut terdapat 13 penerbangan dengan keberangkatan hampir bersamaan, yaitu 11 penerbangan Lion Air Group dan 2 penerbangan Citilink," terang Febri lagi.

 Institusi Nadiem Makarim Yakin Tak Lagi Belajar dari Rumah, Anies Baswedan Punya Skema Berbeda

Hotman Paris Bingung Lihat Lautan Manusia di Bandara Soetta 

Pengacara kondang Hotman Paris Hutapea kebingungan setelah melihat foto viral lautan manusia di Bandara Soekarno-Hatta (Soetta).

Padahal, aktivitas kepadatan penumpang di Bandara Soekarno-Hatta itu terjadi di tengah pandemi Virus Corona atau covid-19.

Gara-gara hal itu, Hotman Paris sampai mendesak Juru Bicara (Jubir) Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona ( covid-19) Achmad Yurianto jelaskan soal aturan.

Seperti diketahui, foto yang menggambarkan kepadatan luar biasa di Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta viral di media sosial.

Penelusuran TribunJakarta.com, foto tersebut diambil pada Kamis (14/05/2020) pagi, dan dibagikan akun Instagram @jktinfo.

Para penumpang terlihat berdesak-desakan.

Kepadatan diduga terjadi mulai dari pintu masuk Terminal 2, physical distancing terlihat dengan jelas tidak diterapkan.

Calon penumpang berdesak-desakan mengantre untuk menyerahkan berkas persyaratan untuk bepergian yang diharuskan Gugus Tugas Penanganan covid-19.

Foto tersebut sontak menuai reaksi keras dari netizen, termasuk pengacara kondang Hotman Paris Hutapea.

Hotman Paris mulanya tak mempercayai pemandangan miris di foto tersebut.

"Aduh apa ini benar? Aturan mana yang benar?" tulis Hotman Paris.

 Anies Baswedan Beberkan Soal Data Covid-19 yang Disembunyikan Sejak Awal pada Media Australia

Hotman Paris mengatakan mengapa seseorang pergi yang menggunakan pesawat diperbolehkan saat PSBB.

Sementara yang mengendarai mobil, malah diperintahkan untuk memutar balik.

"Kenapa di toll di suruh balik jakarta? Kalau terbang boleh?" tulis Hotman Paris.

Hotman Paris kemudian menyemprot Jubir Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona ( covid-19) Achmad Yurianto.

Ia meminta Achamd Yurianto untuk menjelaskan peraturan mana yang sebenarnya harus dituruti masyarakat Indonesia.

"Jubir: Pak Yuri tolong jelasin mana yang rakyat harus ikutin!

Pak Yuri rajin suruh cuci tangan aja nih?? Jelasin donk aturan mana yang berlaku?" tulis Hotman Paris.

Seperti diketahui, Gugus Tugas Percepatan Penanganan covid-19 mengeluarkan Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 tentang Kriteria Pembatasan Perjalanan Orang Dalam Rangka Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 ( covid-19).

Dalam surat edaran yang ditandatangani Ketua Pelaksana Gugus Tugas Percepatan Penanganan covid-19 Letnan Jenderal Doni Monardo pada 6 Mei 2020 tersebut diatur juga syarat pasien yang akan bepergian menuju fasilitas kesehatan.

Berikut ini persyaratan perjalanan pasien yang membutuhkan pelayanan kesehatan darurat atau perjalanan orang yang anggota keluarganya sakit keras atau meninggal dunia:

1. Menunjukkan identitas diri (KTP atau tanda pengenal lainnya yang sah);

2. Menunjukkan surat rujukan dari RS untuk pasien yang akan melakukan pengobatan di tempat lain;

3. Menunjukkan surat keterangan kematian dari tempat almarhum/almarhumah (untuk kepentingan mengunjungi keluarga yang meninggal dunia);

4. Menunjukkan hasil negatif Covi-19 berdasarkan PCR Test/Rapid Test atau surat keterangan sehat dari dinas kesehatan/rumah sakit/puskesmas/klinik kesehatan.

Sementara Bandara Soekarno-Hatta menerapkan prosedur ketat bagi setiap penumpang yang hendak bepergian.

Setidaknya ada 3 dokumen yang harus dilengkapi agar penumpang bisa diizinkan untuk terbang.

Yang pertama tentu saja tiket keberangkatan.

Kedua, surat alasan keterangan perjalanan bagi ASN atau PNS yang harus mendapat tanda tangan eselon 2 dari dinas, kalau swasta dari atasan langsung dari perseroan atau dinas, kalau di luar ASN atau pekerja swasta harus dapat keterangan dari lurah atau camat yang pasti bukan mudik.

Yang ketiga, surat keterangan sehat bebas covid-19.

Hal ini mengacu pada Permenhub nomor 25 dan Surat Edaran 32 tahun 2020 dari Dirjen Perhubungan Udara.

 Kabar Terbaru, Virus Corona di Wilayah Khofifah Beda dengan Wuhan dan Eropa, Perhatikan Gejalanya

Tanggapan Angkasa Pura

Senior Manager of Branch Communication and Legal PT Angkasa Pura II Bandara Soekarno-Hatta, Febri Toga Simatupang membenarkan adanya antrean yang mengular di Terminal 2.

Menurut dia, antrean tersebut terjadi pada Kamis (14/5/2020) pagi hari.

"Kami menyatakan foto tersebut benar terjadi di Bandara Soekarno-Hatta tadi pagi," Kata Febri saat dikonfirmasi.

Pemandangan antrean mengular dan penumpukan penumpang mengabaikan physical distancing di terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta, Kamis (14/5/2020).
Pemandangan antrean mengular dan penumpukan penumpang mengabaikan physical distancing di terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta, Kamis (14/5/2020). (Istimewa)

Namun, pihaknya masih menyelidiki waktu persisnya karena masih mengumpulkan data dari berbagai stakeholder.

Usut punya usut, antrean dan penumpukan penumpang tersebut terjadi saat proses validasi dokumen calon penumpang yang akan berangkat dari Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta.

"Seperti kita ketahui bahwa penerbangan ini penerbangan khusus ya, penumpang diwajibkan membawa tiga dokumen," jelas Febri.

Ketiga dokumen tersebut adalah tiket penerbangan, surat sehat bebas covid-19, dan surat tugas dari kantor atau surat dinas.

Ia menyakinkan kalau antrean dan penumpukan penumpang tersebut dapat diatasi oleh petugas gabungan dari gugus tugas penangan covid-19 di Bandara Soekarno-Hatta.

"Tidak sampai 30 menit petugas untuk mengatur kembali antrean dan menerapkan social distancing," tutup Febri.

 Refly Harun Bongkar Masalah Dibalik Kebijakan Jokowi Naikkan Iuran BPJS, Sindir Gaji Direksi

Benar saja, dari pantauan di Terminal 2, keadaan sudah kembali lengang dan sepi seperti pemandangan sehari-hari Bandara Soekarno-Hatta.

Tidak ada penumpukan penumpang justru Terminal 2 didominasi oleh petugas dari Avsec dan Imigrasi Bandara Soekarno-Hatta. 

IKUTI >> Update Virus Corona

(*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Luhut Tegur Pihak Maskapai: Jangan Jual Semua Tiketmu!, https://www.tribunnews.com/bisnis/2020/05/15/luhut-tegur-pihak-maskapai-jangan-jual-semua-tiketmu.

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved