Virus Corona
Virus Corona di Wilayah Anies Baswedan dan Khofifah Bertolak Belakang dengan Klaim Pemerintah Jokowi
Kasus Virus Corona di wilayah Anies Baswedan, Jakarta dan Khofifah, Jawa Timur bertolak belakang dengan klaim Pemerintah Jokowi soal Usia
Penulis: Cornel Dimas Satrio | Editor: Januar Alamijaya
TRIBUNKALTIM.CO - Virus Corona di wilayah Anies Baswedan, Jakarta dan Khofifah, Jawa Timur bertolak belakang dengan klaim Pemerintah Jokowi soal Usia.
Belum lama ini Pemerintah Jokowi mengklaim Usia rentan Virus Corona di Indonesia adalah 45 tahun ke atas.
Bahkan klaim Pemerintah Jokowi soal kasus covid-19 itu sudah berdasarkan data.
• Institusi Nadiem Makarim Yakin Tak Lagi Belajar dari Rumah, Anies Baswedan Punya Skema Berbeda
• Kasus Virus Corona di Bawah Wilayah Anies Baswedan, Khofifah Pertimbangkan Opsi Ekstrem di Jatim
• PSBB di Wilayah Khofifah Tak Main-main Ancaman Pelanggar, Urus Jenazah Covid-19 Sampai ke Kuburan
Faktanya, klaim Pemerintah Jokowi tersebut justru berbeda dengan kasus Virus Corona yang ada di Jawa Timur dan Jakarta.
Di wilayah Anies Baswedan dan Khofifah, punya kemiripan kasus covid-19.
Kemiripan kasus tersebut berdasarkan data Usia pasien positif covid-19 yang menunjukkan pasien Usia produktif justru rentan terpapar Virus Corona.
Bahkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengungkap pelajar Usia SMA dan mahasiswa paling banyak terpapar covid-19.
Namun, sebagian dari mereka yang terpapar tidak menunjukkan gejala terinfeksi covid-19 alias sehat.
Atau dengan kata lain pasien tersebut termasuk dalam OTG (Orang Tanpa Gejala.
"Mereka pergaulannya luas, intensif, dan dari statistiknya menunjukkan mereka yang paling banyak terpapar, dan sebagian dari mereka terpapar sehat walafiat," ujar Anies Baswedan dalam video rapat pimpinan pembukaan sekolah yang diunggah di akun YouTube Pemprov DKI, Kamis (14/5/2020).
Karena tidak menunjukkan gejala, anak-anak Usia SMA itu berpotensi menjadi perantara ( carrier ) penularan covid-19.
Kondisi ini, kata Anies Baswedan, berbeda dengan pasien yang menunjukkan gejala sakit dan dirawat di rumah sakit.
"Kalau terpapar, sakit, kan jelas dia tidak menularkan ke siapa-siapa, wong dia di rumah sakit. Tapi terpapar dan sehat, that's a big problem.
Itu rata-rata (Usia) SMA dan masuk sekolah," kata Anies Baswedan.
• Anies Baswedan Beberkan Soal Data Covid-19 yang Disembunyikan Sejak Awal pada Media Australia
Tingginya potensi penularan covid-19 pada anak Usia SMA harus menjadi pertimbangan dalam menentukan skema pembelajaran di sekolah pada tahun ajaran baru 2020/2021.
Untuk tingkat SD, Anies berujar, pembukaan sekolah pada tahun ajaran baru bisa mempertimbangkan zona merah dan zona hijau penyebaran covid-19.
Kegiatan belajar mengajar di sekolah bisa dilaksanakan di SD-SD yang berlokasi di zona hijau.
"Jenjang yang lebih tinggi seperti SMA misalnya, SMK, itu yang mungkin perlu ada pendekatan khusus," ucap Anies Baswedan.
Berdasarkan informasi di situs web corona.jakarta.go.id, pasien positif covid-19 di Jakarta dengan rentang Usia 6-19 tahun berjumlah 259 orang dari total 5.617 kasus positif covid-19.
Sementara total orang dalam pemantauan (ODP) dengan rentang Usia tersebut berjumlah 452 orang dan pasien dalam pengawasan (PDP) berjumlah 199 orang.
Untuk orang dengan rentang Usia 20-29 tahun, ada 852 pasien positif covid-19, 1.857 ODP, dan 808 PDP.
Di Jawa Timur dominasi Usia di bawah 45 tahun
Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan covid-19 Jawa Timur, Joni Wahyuhadi, mengungkapkan, mayoritas masyarakat yang berstatus orang tanpa gejala ( OTG ) Virus Corona atau di Jawa Timur berada pada Usia produktif.
Berdasarkan data yang ia paparkan, orang yang berstatus OTG dari semua rentang umur didominasi oleh laki-laki dengan jumlah 52,35 persen, sedangkan perempuan 47,06 persen.
Namun, khusus pada rentang Usia produktif, mayoritas OTG didominasi perempuan di Jawa Timur.
Joni Wahyuhadi merinci, jika dilihat dari rentang umur, mayoritas carrier virus Sars Cov 2 (covid-19) ini berada di umur 30-39 tahun yang didominasi oleh perempuan dengan jumlah 13,19 persen, dan laki-laki 12,2 persen.
Di urutan kedua terbanyak, orang berstatus OTG berada di umur 20-29 tahun dan masih didominasi perempuan dengan 12,91 persen, lalu laki-laki 10,21 persen.
Sedangkan di rentang umur yang lain, barulah mayoritas OTG adalah laki-laki.
"Hati-hati, orang-orang muda ini imunitasnya baik.
Virusnya masuk tapi mampu dilawan (sehingga) tidak menimbulkan gejala," kata Joni Wahyuhadi, Rabu (13/5/2020) megnutip Tribun Jatim.
• Kabar Terbaru, Virus Corona di Wilayah Khofifah Beda dengan Wuhan dan Eropa, Perhatikan Gejalanya
Joni Wahyuhadi menilai, penyebab hal ini adalah karena orang-orang yang berusia lebih muda, lebih banyak keluar rumah daripada orang-orang yang berumur lebih tua.
Sehingga mereka lebih rentan tertular covid-19.
Sedangkan untuk kasus konfirmasi positif covid-19, didominasi oleh laki-laki dengan persentase 56,75 persen, sedangkan perempuan 43,25 persen.
"Untuk kasus-kasus yang konfim, itu (mayoritas) umur 40-49. Laki-laki lebih banyak (terpapar Virus Corona ) daripada perempuan.
Mungkin physical distancing-nya kurang, banyak bergaul, social distancing-nya juga kurang karena banyak keluar, jadi insidennya paling tinggi," lanjut Dirut RSUD dr Soetomo Surabaya ini.
Lebih lanjut, untuk pasien dalam pengawasan ( PDP ) mayoritas laki-laki berusia 60 tahun ke atas.
Sedangkan untuk orang dalam pemantauan ( ODP ) paling banyak laki-laki pada Usia 20-29 tahun.
Klaim Pemerintah Jokowi
Sebelumnya, Pemerintah Jokowi berlasan mengizinkan aktivitas warga Usia di bawah 45 tahun agar tak kehilangan mata pencarian.
"Kelompok ini kita beri ruang untuk beraktivitas lebih banyak lagi sehingga potensi terpapar PHK (pemutusan hubungan kerja) bisa kita kurangi lagi," kata Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan covid-19 Doni Monardo lewat video conference, Senin (11/5/2020) mengutip Kompas.com.
Kembali Doni Monardo menyebutkan, warga yang berusia 45 tahun ke bawah tak termasuk dalam kelompok rentan.
Dari total warga yang terpapar covid-19, tingkat kematian kelompok ini hanya 15 persen.
Bahkan, kerap kali kelompok ini tak memiliki gejala saat sudah terpapar virus corona.
"Kelompok muda di bawah 45 tahun mereka secara fisik sehat, punya mobilitas tinggi, dan kalau terpapar mereka belum tentu sakit karena tak ada gejala," kata Doni Monardo.
• Refly Harun Bongkar Masalah Dibalik Kebijakan Jokowi Naikkan Iuran BPJS, Sindir Gaji Direksi
Doni Monardo menyebutkan, kematian tertinggi datang dari kelompok Usia 65 tahun ke atas, yakni mencapai 45 persen.
Lalu, 40 persen lainnya datang dari kelompok Usia 46-59 tahun yang memiliki penyakit bawaan, seperti hipertensi, diabetes, paru, dan jantung.
"Kalau kita bisa melindungi dua kelompok rentan ini, artinya kita mampu melindungi warga negara kita 85 persen," kata Doni Monardo.
Oleh karena itu, Doni Monardo mengimbau kelompok rentan untuk tetap di rumah. Sementara kelompok non-rentan atau Usia 45 tahun ke bawah diberi kesempatan untuk mengais rezeki.
Namun, mereka tetap harus memperhatikan protokol pencegahan covid-19 saat beraktivitas, seperti menjaga jarak, menghindari kerumunan, menggunakan masker, dan sering mencuci tangan dengan sabun.
"Ini untuk menjaga keseimbangan agar masyarakat tak terpapar virus dan juga tak terpapar PHK," kata Doni Monardo.
Selain itu, Doni Monardo menyebutkan, saat ini sejumlah negara di dunia juga sedang bekerja mencari keseimbangan agar masyarakat tak terpapar virus, tetapi juga tidak terkapar karena kehilangan pekerjaan.
(*)
Ikuti >>> Update Virus Corona