Virus Corona

Kematian Covid-19 di Wilayah Khofifah Lampaui Daerah Anies, Dirut RS Menangis Dapat Laporan Begini

Angka kematian kasus covid-19 di wilayah Khofifah lampaui daerah Anies Baswedan, Dirut RS Soetomo nangis tiap malam

Editor: Rafan Arif Dwinanto
ISTIMEWA
Prosesi pemakaman jenazah PDP Covid-19 di Nagari Pilubang, Kecamatan Sungau Limau, Kabupaten Padang Pariaman, Sumbar, Kamis (6/5/2020). 

TRIBUNKALTIM.CO - Angka kematian kasus covid-19 di wilayah Khofifah lampaui daerah Anies Baswedan, Dirut RS Soetomo nangis tiap malam.

Jumlah kematian akibat Virus Corona atau covid-19 di Jawa Timur melebihi DKI Jakarta.

Diketahui, jumlah kasus Virus Corona di Jawa Timur berada di urutan kedua di Indonesia, di bawah Jakarta.

Meski demikian, beberapa daerah di wilayah Khofifah justru meminta Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB dihentikan.

Kasus kematian disebabkan covid-19 di Jawa Timur lebih tinggi dari kasus meninggal di DKI Jakarta.

Menurut data yang dirilis Gugus Tugas Percepatan Penanganan covid-19 Jawa Timur, pasien meninggal di Jatim berjumlah 575 orang setelah bertambah 22 orang pada Kamis (11/6/2020) malam.

 Sandiaga Uno Blak-blakan Kritik Program Tapera Jokowi, Sebut Fadjroel Rachman Mengerti Ini Tak Tepat

 Viral di Medsos, Kisah Penjual Gorengan Cah Ayu, Korban PHK Virus Corona, Pendidikan Tak Sembarangan

 Kabar Terbaru, Menkes Terawan Umumkan BPJS Kesehatan Bakal Tanpa Kelas 1, 2 dan 3, Kapan Berlaku?

Sementara pasien meninggal di DKI Jakarta pada hari yang sama mencapai 537 pasien.

Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan covid-19 Jawa Timur, dr Joni Wahyuhadi mengatakan, angka kematian covid-19 tidak dapat diprediksi atau unpredictable.

"Saya sebagai Dirut RSU dr Soetomo Surabaya menangis setiap hari dalam hati karena selalu mendapatkan laporan pasien meninggal akibat covid-19," katanya di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Kamis malam.

Joni menceritakan, rumah sakit yang dipimpinnya pernah merawat pasien covid-19 berusia 37 tahun.

Pasien itu sempat menggunakan ventilator selama tujuh hari lalu kondisinya membaik bahkan sudah bisa makan sendiri.

Namun, pasien tiba-tiba meninggal mendadak seperti terkena serangan jantung.

Sebaliknya ada pasien yang saat datang ke RSU dr Soetomo kondisinya sudah buruk dan sudah menggunakan ventilator.

"Namun, bisa sembuh dan sekarang gemuk lagi.

Ini artinya ancaman covid-19 unpredictable," terang Joni.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved