Virus Corona

Imbauan Terbaru Dokter Reisa, Cara Lindungi Lansia dan Anak dari Virus Corona, Bayangkan OTG Dekat

Imbauan terbaru dokter Reisa, cara lindungi lansia dan anak dari Virus Corona, bayangkan OTG dekat

Editor: Rafan Arif Dwinanto
Instagram/reisabrotoasmoro
Jadi Juru Bicara Baru Gugus Tugas Covid -19 yang Baru, Reisa Broro Asmoro Bukan Dokter Biasa 

TRIBUNKALTIM.CO - Imbauan terbaru dokter Reisa, cara lindungi lansia dan anak dari Virus Corona, bayangkan OTG dekat.

Aksi Reisa Broto Asmoro yang kini menjadi anggota komunikasi publik Gugus Tugas covid-19 menyita perhatian.

Reisa Broto Asmoro menyosialisasikan cara hidup new normal dengan menerapkan protokol kesehatan.

Terbaru, dokter Reisa mengeluarkan imbauan agar lansia dan anak-anak bisa menghindari Virus Corona.

Anggota Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Percepatan Penanganan covid-19 Reisa Broto Asmoro mengimbau masyarakat untuk tidak berada di dekat kelompok yang rentan tertular covid-19.

Adapun kelompok rentan yang dimaksud yakni mereka yang mudah terinfeksi covid-19, seperti lansia atau orang yang memiliki penyakit kronis.

 Dipanggil Jokowi, Ini Tulisan Adian Napitupulu yang Kritik Habis Erick Thohir dan Garuda Indonesia

 Ke Purnawirawan TNI, Mahfud MD Tegaskan Pancasila Tak Beri Ruang ke Komunis, Marxisme dan Leninisme

 Sosok Ini Tawarkan Kurikulum Transisi di Fase Pendidikan Sekolah New Normal, Begini Kisi-kisinya

"Sebaiknya kita tidak menjenguk orang sakit atau mengunjungi orang yang rentan tertular," ujar Reisa dalam konferensi pers di Graha BNPB, Jumat (12/6/2020).

Hal ini untuk mencegah penularan covid-19 kepada kelompok yang rentan tersebut.

Sebab, kata dia, saat ini banyak terdapat Orang Tanpa Gejala (OTG) yang terkesan sehat.

Padahal, di tubuh orang tersebut sebenarnya sedang membawa Virus Corona penyebab covid-19.

Terlebih, jika individu sering memegang benda tetapi tidak menerapkan kebiasaan cuci tangan dengan baik.

Individu tersebut menjadi rentan terpapar covid-19 meski pada akhirnya tidak merasakan gejala.

"Banyak sekali OTG yang terkesan sehat padahal membawa virus itu. Sehingga sebaiknya tetap menjaga jarak," ucap Reisa.

"Bayangkan jika ketika OTG berada di kerumunan atau dekat dengan kelompok rentan, penularan bisa semakin luas," kata dia.

Selain itu, Reisa mengingatkan masyarakat agar tidak menyentuh bayi atau balita yang bukan anaknya.

Ini penting untuk mencegah paparan covid-19 terhadap anak-anak.

Dia menyebut ada kasus bayi yang positif covid-19 dan diduga tertular dari orang dewasa yang menjenguknya.

"Orang dewasa itu (diduga) merupakan OTG," ucap dia.

Bawa Mikrophone Sendiri

Dokter Reisa Broto Asmoro berbagi cerita di balik layar konferensi pers update perkembangan covid-19 di Indonesia yang biasa disiarkan pukul 15.30 WIB.

Dokter Reisa kini ikut tampil di siaran update tersebut karena ia baru saja ditunjuk sebagai Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Covid-19.

Siaran update covid-19 akan dibuka terlebih dulu oleh Juru Bicara Pemerintah Untuk Penanganan Covid-19 Ahmad Yurianto, baru setelah itu dokter Reisa mulai untuk memberikan pesan-pesan terkait adaptasi new normal

 Kepada Jokowi, Doni Monardo Beber Jadwal Kapan Sekolah Dibuka, Fokus Cegah Virus Corona dan PHK

 Kebijakan Baru Menhub Budi Karya, Transportasi Umum Bisa Bawa Banyak Penumpang Saat Pandemi covid-19

Melalui insta story instagramnya, dr. Reisa menceritakan kalau waktunya berbicara di depan kamera ia dan Ahmad Yurianto akan membuka masker.

Dokter Reisa pun sudah diatur jarak berdiri antara dirinya dan Ahmad Yurianto sekitar dua meter.

"Kalau lagi ngomomg karena sendirian dan jarak saya sama Pak Yuri lebih dari dua meter, jarak dengan kamera tiga meter, kalau lagi ngomong ke kamera gak pakai masker, pas selesai ketemu orang lain pakai masker lagi," ucap dr. Reisa melalui instagramnnya, @reisabrotroasmoro, Rabu (10/6/2020).

Kemudian dr. Reisa dan Ahmad Yurianto membawa mikrofon masing-masing, jadi kalau selesai berbicara microfonnya langsung dicopot.

"Mikrofonnya bawa sendiri-sendiri, jadi setiap orang berbeda abis selesai ngomong diambil lagi," kata dr. Reisa.

Sejak tampil sebagai Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Covid-19 mulai 8 Juni 2020 lalu, dr. Reisa memilih menggunakan pakaian formal dengan atasan blazer dan celana panjang.

Dr. Reisa juga menambahkan penggunaan syal kecil di leher untuk mempermanis penampilanya saat menggunakan blazer berwarna biru muda.

Edukasi Jaga Jarak

Kemarin Dokter Reisa Broto Asmoro mengungkapkan bahwa protokol jaga jarak atau physical distancing dapat menurunkan risiko penularan COVID-19 hingga 85 persen.

Hal itu dijelaskan Dokter Reisa sebagaimana menurut hasil penelitian yang diterbitkan oleh jurnal ilmiah Lancet. Dalam jurnal tersebut disebutkan bahwa jarak yang aman adalah 1 meter dari satu orang dengan orang lain.

"Ini merupakan langkah pencegahan terbaik bisa menurunkan risiko sampai dengan 85 persen," kata Dokter Reisa di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Rabu (10/6/2020).

Menurutnya, protokol jaga jarak sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran COVID-19 paling efektif menurunkan transmission rate atau angka penularan.

Terutama, ketika berada di ruang publik, seperti transportasi umum.

Sebagaimana yang diketahui bahwa virus SARS-CoV-2 menular atau ditularkan melalui droplet atau percikan air liur.

Maka dalam hal ini Dokter Reisa juga menyarankan agar masyarakat tetap menggunakan masker saat harus keluar rumah
, terutama apabila menggunakan layanan transportasi publik.

"Virus corona jenis baru penyebab COVID-19 menular melalui droplet atau percikkan air liur, maka wajib semua orang menggunakan masker, terutama ketika menggunakan transportasi," jelasnya.

 Praperadilan Ruslan Buton eks Prajurit TNI, Jajaran Idham Azis Tak Hadir, Pengacara: Tak Taat Hukum

Selanjutnya apabila terpaksa menggunakan transportasi umum, Dokter Reisa juga mengimbau masyarakat agar menghindari memegang gagang pintu, tombol lift, pegangan tangga, atau barang-barang yang disentuh oleh orang banyak.

Kalau terpaksa, maka harus langsung cuci tangan.

Apabila tidak memungkinkan, menggunakan air dan sabun, maka dapat menggunakan hand rub dengan kadar alkohol minimal 70%," tuturnya.

Kemudian, dia juga mengingatkan agar masyarakat tidak meletakkan barang-barang bawaan atau tas di kursi atau lantai transportasi umum.

 Sebelumnya Semangat, Tiba-tiba Rizal Ramli Batalkan Debat dengan Luhut Pandjaitan, Sebut Ngawur

Selain itu, mengkonsumsi makanan atau minuman di transportasi umum juga sebaiknya tidak dilakukan, sebab dapat terkontaminasi.

"Hindari menggunakan telepon genggam di tempat umum, terutama apabila berdesakan dengan orang lain, sehingga tidak bisa menjaga jarak ama," jelasnya.

"Hindari makan dan minum, ketika berada di dalam transportasi umum. Hal ini bertujuan untuk menghindari kontaminasi, apalagi kalau menggunakan tangan yang tidak bersih," pungkas Dokter Reisa.

(*)

Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Dokter Reisa Imbau Jangan Jenguk Orang Sakit dan Rentan Tertular: Bayangkan jika OTG di Kerumunan, https://wow.tribunnews.com/2020/06/13/dokter-reisa-imbau-jangan-jenguk-orang-sakit-dan-rentan-tertular-bayangkan-jika-otg-di-kerumunan.


Sumber: TribunWow.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved