Pemuda Balikpapan 11 Hari Hilang Hendak Memancing, Ditemukan Tewas di Dampelas Sulawesi Tengah
Kabar ada seorang pemuda asal Kota Balikpapan yang dinyatakan hilang di perairan Selat Makassar, lantaran sedang melakukan aktivitas memancing
Penulis: Zainul | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKATIM.CO, BALIKPAPAN - Kabar ada seorang pemuda asal Kota Balikpapan yang dinyatakan hilang di perairan Selat Makassar, lantaran sedang melakukan aktivitas memancing, mencari ikan di lautan.
Setelah dinyatakan hilang selama 11 hari di perairan Selat Makassar, kini kisah nasib seorang pemancing asal Kota Balikpapan bernama Bima (21) ini akhirnya terukuak, si Bima ditemukan dalam kondisi tidak lagi bernyawa.
Korban di temukan oleh nelayan di perairan Sulawesi Tengah tepatnya di pesisir Pantai Desa Sabang, Tando Dampelas, Jumat (12/6/2020).
Korban pertama kali ditemukan oleh nelayan setempat dalam keadaan mengapung dan sudah meninggal dunia.
Baca Juga: Kisah Penggali Kuburan Pasien Covid-19 Balikpapan, Takut Tapi Dipaksa Hingga Siapkan Lubang Cadangan
Baca Juga: Pemicu Klaster Baru Pasein Covid-19 di Balikpapan, Waktu Dekat Ini Kampung Baru akan Disterilkan
Saat ini jenazah korban masih di Sulawesi Tengah dan rencananya akan diterbangkan ke Balikpapan Kalimantan Timur pada Sabtu nanti (13/6/2020).
Sebelumnya, korban dinyatakan hilang di perairan Selat Makassar pada hari Minggu lalu sekira pukul 08:00 Wita, saat perjalanan ke lokasi pemancingan bersama 9 orang rekannya yang menggunakan kapal Klotok.

Upaya pencarian oleh tim SAR gabungan sempat dilakukan selama 14 hari. Namun korban tidak berhasil ditemukan.
Saat dikonfirmasi TribunKaltim.co, Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan kelas A Balikpapan Gusti Anwar Mulyadi melalui Kasie OPS dan Siaga Basarnas Kaltimra Octavianto memastikan.
Bahwa jenazah yang ditemukan korban tersebut adalah jenazah bernama Bima (21), pria asal Balikpapan yang hilang saat hendak memancing di lautan.
Hal itu dibuktikan setelah pihak Basarnas Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara melakukan koordinasi dengan pihak kepolisian setempat.
Baca Juga: Hasil Rapid Test Hafiz Quran dan Takmir Masjid Al-Ansor di Tenggarong Kukar, Ada 69 Orang
Baca Juga: PHRI Tarakan Pikirkan Nasib Hotel yang tak Ada Kerjasama Karantina Kasus Covid-19, Begini Solusinya
“Setelah berkoordinasi dengan pihak-pihak Kepolisian Polsek Demsol AKP Hasanudin, dipastikan bahwa korban tersebut merupakan pemancing asal Balikpapan yang hilang atas nama Bima Aris Nugraha (21) warga Jalan Mangga Kota Balikpapan,” katanya, Jumat (12/6/2020).
Hal tersebut berdasarkan ciri-ciri pakaian korban yang sama dipakai oleh Bima terakhir kali saat akan memancing di perairan Selat Makassar pada Minggu (31/5/2020) sekitar pukul 08:40 Wita lalu.
Baca Juga: Korban Lagi Membeli Makan, Maling Bobol Mobilnya di Balikpapan, Dompet Berisi Uang Rp 1 Juta Raib
Dinyatakan benar oleh pihak keluarga dengan ciri-ciri pakaian korban yang dipakai terakhir sesuai korban.
"Rencana korban akan diantar menuju Balikpapan menggunakan pesawat dan tiba Sabtu 13 Juni pagi,” tuturnya.
Proses Pencarian Sempat Dihentikan
Berita sebelumnya. Setelah dilakukan upaya pencarian selama 7 hari berturut-turut oleh tim SAR gabungan, namun seorang pemancing yang diduga jatuh di perairan selat Makassar pada hari Minggu lalu (31/5/2020) belum ditemukan.
Operasi pencarian telah dihentikan dan korban dinyatakan hilang. Selanjutnya tim SAR gabungan berkoordinasi dengan pihak kapal yang melintas diperairan sekitar apabila ada tanda-tanda penemuan korban maka segera disampaikan langsung kepada tim SAR untuk dilakukan evakuasi.
Kasie OPS dan Siaga Basarnas Kaltimra Octavianto mengatakan, penghentian pencarian itu telah sesuai dengan SOP pencarian dan pertolongan oleh tim Basarnas dimana waktu pencarian hanya dapat dilakukan selama tujuh hari.
Baca Juga
Mengaku Sakit Hati, Istri di Berau Habisi Nyawa Suaminya, Jenazah Ditenggelamkan ke Dasar Sungai
Empat Nelayan Balikpapan Nyaris Tewas Tenggelam, Diselamatkan Warga dan Brimob Polda Kaltim
Sempat Tenggelam Musim Lalu, Kini Pemain Ini Jadi 'Nyawa' Baru Persib Bandung
"Ini sudah memasuki hari ketujuh pelaksanaan pencarian kemarin. Tim SAR gabungan sudah dipulangkan Sabtu kemarin dan hasilnya masih nihil," katanya, Minggu (7/6/2020).
Octavianto juga menuturkan, jarak yang ditempuh tim SAR gabungan pada saat melakukan pencarian mencapai radius 220 km² dengan empat zona. Dibantu oleh tim Polisi Air (Polair) dan beberapa tim relawan lainnya.
"Total personil pencarian yang kita libatkan sekitar 75 orang termasuk pihak keluarga korban. Juga dibantu oleh jajaran Lanal Balikpapan dan Kodim 0905 Balikpapan serta instansi terkait dan unsur relawan," lanjutnya
Ada beberapa kendala di lapangan saat tim SAR gabungan melakukan upaya pencarian korban mulai dari cuaca yang tidak bersahabat seperti hujan deras dan angin kencang.
Serta ombak yang cukup tinggi sehingga membuat anggota sempat menghentikan operasi sementara sambil kemudian dilanjutkan kembali setelah cuaca mulai membaik.
Octavianto juga menegaskan dengan dihentikannya operasi pencarian korban bukan berati pihaknya tutup mata, apabila adanya laporan masyarakat terkait tanda-tanda penemuan korban.
Pihaknya juga akan tetap melakukan pemantauan perkembangan situasi di lapangan. Tetapi pihaknya tegaskan, bukan berarti pencarian ini ditutup.
"Walaupun secara aturan SAR ditutup, tetapi kami akan tetap laksanakan. Kami akan kontrol, dan jika ada informasi dari masyarakat di luar sana bahwa korban ketemu, akan kami evakuasi," pungkasnya.
( TribunKaltim.co )