Di Mata Najwa, Fadli Zon Minta PLN Jangan Jadikan Covid-19 Kambing Hitam Lonjakan Tagihan Listrik
Dalam acara yang dipandu Najwa Shihab itu politisi Partai Gerindra, Fadli Zon menjadi salah satu nara sumber.
TRIBUNKALTIM.CO - Lonjakan tagihan listrik dari PLN menjadi tema utama bahasan Mata Najwa yang tayang Rabu (24/6/2020).
Dalam acara yang dipandu Najwa Shihab itu politisi Partai Gerindra, Fadli Zon menjadi salah satu nara sumber.
Dalam kesempatan itu Fadli Zon menyoroti kinerja dari PLN.
Politisi Partai Gerindra Fadli Zon menyoroti lonjakan tarif listrik selama masa pandemi Covid-19.
Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan dalam tayangan Mata Najwa di kanal YouTube Najwa Shihab, Rabu (24/6/2020).
Fadli Zon menilai saat ini kondisi ekonomi masyarakat sedang sulit jika harus menghadapi kenaikan tarif listrik.
• Kabar Terbaru Gaji ke-13 PNS, TNI dan Polri Bukan Cair Juni, Jajaran Sri Mulyani Beri Penjelasan
• Takut Dibalas, Anak Buah John Kei Pilih Serahkan Diri ke Polisi, Berperan Penting Saat Penyerangan
• Tak Ingin Data Pemerintah Jatuh ke Asing, Luhut Tegur Staf Airlangga Hartarto Soal Facebook - Google
• covid-19 Jawa Timur Hampir Salip Wilayah Anies Baswedan, Anggota Khofifah Beber 2 Faktor Penyebab
Ia menyoroti kenaikan tarif listrik saat ini tidak tepat situasi.
Hal itu ia sampaikan setelah mendengar pemaparan Stafsus Presiden Bidang Ekonomi, Arif Budimanta.
Arif memaparkan masalah subsidi PLN akan segera diselesaikan tahun ini.
"Saya melihat justru di situlah ketidakprofesionalannya," kata Fadli Zon.
"Jangan menjadikan Covid-19 ini sebagai kambing hitam, kemudian mengambil kesempatan dalam kesempitan," lanjutnya.
Fadli Zon menyebutkan kondisi masyarakat saat ini sedang sulit.
Apalagi pemutusan hubungan kerja (PHK) terjadi di mana-mana.
"Jadi orang sudah susah, masyarakat sedang susah. Ekonomi sudah jatuh, melemah, banyak PHK dan lain-lain," kata Fadli.
"Malah ini ada kenaikan lonjakan," lanjutnya.
Ia juga menyinggung istilah 'perlindungan lonjakan' yang digunakan.
Menurut Fadli Zon, penggunaan istilah itu sendiri sudah menunjukkan ada masalah sistematis.
"Dari bahasa grafik aja istilahnya perlindungan lonjakan. Itu saja memang artinya ada kegiatan yang agak sistematis," ungkapnya.
Fadli mengaku dirinya juga mendapat program tersebut.
Meskipun begitu, sebelumnya ia tidak mendapat pemberitahuan bahwa akan ada kenaikan tarif.
"Saya juga diberlakukan perlindungan lonjakan. Saya bilang, saya kok enggak diberitahu bahwa ada kenaikan 100 persen?" kata Fadli Zon.
"Kemudian 20 persennya bisa dicicil 3 bulan. Atas dasar apa PLN melakukan itu?" tambah politisi Gerindra tersebut.
Fadli Zon menyinggung kenaikan tarif listrik juga berlaku di tempat yang sudah tidak dihuni lagi.
Selain itu, ia menyebut PLN tidak mengembalikan pembayaran berlebih kepada konsumen.
"Kemudian juga di tempat-tempat yang kosong, kenapa juga terjadi lonjakan?" tanya Fadli Zon.
"Kalau ada kelebihan bayar yang ditagihkan, itu tidak dikembalikan langsung kalau tidak diketahui atau tidak dikomplain," ungkapnya.
Ia menambahkan ada banyak meteran listrik yang seharusnya sudah diganti.
"Apalagi meteran listriknya, menurut berita, sekitar 14 juta sudah kedaluwarsa," tutup politisi 49 tahun ini.
Lihat videonya mulai menit 6:00
• Akhirnya covid-19 Jawa Timur Lebih 10 Ribu, Attack Rate Daerah Risma Paling Disorot Jajaran Khofifah
• Sejarah, Arab Saudi Batasi Peserta Ibadah Haji 1.000 Orang, Biasanya 2,5 Juta Berkumpul di Mekkah
• Kabar Gembira CPNS, BKN Akhirnya Umumkan Jadwal SKB, Perhatikan Ada yang Beda Soal Lokasi Ujian
Pemilik Bengkel Kaget Tagihan Listrik Capai Rp 20 Juta saat Usaha Lesu
Meski kaget tagihan listriknya mencapai Rp 20 juta, seorang pemilik bengkel di Desa Bedali, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang, mengaku akan ikhlas membayar.
Teguh Wuryanto, pemilik bengkel tersebut mengaku kaget saat mendapat tagihan listrik yang membengkak.
Padahal, ia merasa menggunakan listrik sewajarnya karena usaha bengkelnya sedang sepi akibat pandemi Virus Corona.
Namun ia memutuskan untuk membayar tagihan tersebut dengan cara mencicil sedikit demi sedikit.
Dilansir Surya.co.id, Jumat (12/6/2020), Teguh menuturkan bahwa tagihan listriknya melonjak 20 kali lipat dari yang biasanya hanya sekitar Rp 2 juta, kini menjadi Rp 20.158.686.
"Padahal selama saya 23 tahun menjadi pelanggan PLN, selalu taat membayar. Lalu tagihannya hanya Rp 985.000 hingga sampai Rp 2.200.000," ujar Teguh.
Menurut pengakuannya, keanehan mulai dirasakan sejak bulan Januari, ketika ada petugas PLN yang mendatangi bengkel.
"Saya tidak merasa melakukan kesalahan dengan pihak PLN," tuturnya.
Kenaikan listrik mulai terjadi pada bulan Februari, namun dirasa masih dalam batas yang wajar sehingga Teguh tidak mempermasalahkan lebih lanjut.
Warga saat melakukan pengecekan token listrik prabayar di Rumah Susun Bendungan Hilir, Jakarta Pusat, Rabu (1/4/2020). (Tribunnews/JEPRIMA)
"Dari situ saya mulai curiga, namun rasa curiga saya hilang ketika saya mendapati kenaikannya ternyata wajar," kata Teguh.
Namun betapa terkejutnya pemilik bengkel tersebut saat mendapati tagihan listrik pada bulan Mei melonjak hingga 20 juta.
Padahal, ia tidak merasa melakukan kegiatan yang membuat pihaknya bisa menghabiskan listrik begitu banyak.
"Benar-benar seperti mimpi. Guna memastikan kebenarannya, saat itu langsung saya cek meteran saya, dan saya coba hitung sampai hari ini ternyata sebanyak itu," ungkap Teguh.
Meski sempat mengurus ke pihak PLN, namun usaha Teguh tidak membuahkan hasil.
"Hasilnya tagihan tersebut harus tetap kami lunasi," imbuhnya.
Teguh yang mengaku usaha bengkelnya sedang lesu tersebut tetap akan berusaha membayar tagihan semampunya.
Ia juga tetap berusaha bekerja meski kini harus meminjam alat genset kepada rekannya.
"Hingga kini masih meminjam genset pinjaman," ucap Teguh.
Sementara itu, dilansir Kompas.com, Kamis (11/6/2020), Teguh memutuskan untuk membayar tagihan tersebut dengan cara mencicil selama 6 bulan.
Ia menuturkan alasan pembayaran tagihan tersebut karena masih membutuhkan listrik untuk usahanya.
“Karena usaha saya bengkel UMKM, saya sangat membutuhkan listrik. Listrik adalah bahan baku saya, hanya PLN yang menyediakan listrik nasional," beber Teguh.
• Tak Malu-Malu, di Depan Keluarga, Sirajuddin Mahmud Berani Lakukan Hal Ini ke Zaskia Gotik Di Pantai
• Mahfud MD Bongkar Pesan Jokowi ke Polisi dan Aparat Lain Soal Aspirasi, Menkopolhukam: Jangan Sensi
• Hasil Survei Pilkada Solo, Popularitas Gibran Rakabuming Nyaris Sempurna, Putra Jokowi: Matur Nuwun
Selain itu, Teguh yang masih harus menghidupi beberapa karyawannya khawatir tidak bisa membayar anak buahnya tersebut.
"Saya juga harus memikirkan anak buah saya yang menjadi tanggung jawab saya."
(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Minta PLN Tak Ambil Kesempatan dalam Kesempitan, Fadli Zon: Jangan Jadikan Covid Kambing Hitam, https://wow.tribunnews.com/2020/06/25/minta-pln-tak-ambil-kesempatan-dalam-kesempitan-fadli-zon-jangan-jadikan-covid-kambing-hitam?page=all.