Bukan Terawan atau Nadiem, Menteri dari PDIP Ini Paling Layak Direshuffle Jokowi Versi Survei IPO

Bukan Terawan Agus Putranto atau Nadiem Makarim, Menteri dari PDIP ini paling layak direshuffle Jokowi versi survei IPO

Editor: Rafan Arif Dwinanto
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Presiden Joko Widodo didampingi Wapres Ma'ruf Amin berfoto bersama usai mengenalkan jajaran menteri Kabinet Indonesia Maju di tangga beranda Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (23/10/2019). Presiden Joko Widodo resmi melantik 34 Menteri, 3 Kepala Lembaga Setingkat Menteri, dan Jaksa Agung untuk Kabinet Indonesia Maju. 

Penilaian Politikus PKB

Politisi Partai Kebangkitan Bangsa ( PKB) Maman Imanulhaq menilai, kemarahan Presiden Joko Widodo dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara beberapa waktu yang nilai adalah bentuk kekecewaan terhadap kinerja menteri-menteri kabinet Indonesia Maju.

"Dia marah, dia kecewa dengan kinerja Kementerian menghadapi pandemi Virus Corona ini.

 Resmi dari Kemenag, Panduan Shalat Idul Adha 1441 H di Fase New Normal, Perhatikan Soal Kotak Infaq

 Jadwal Misa Online Gereja Katedral Sabtu-Minggu 4-5 Juli Jakarta-Surabaya, Live Streaming YouTube

 Ketika Limbad Bertanya Soal Hukum Rambut Gimbal, Begini Jawaban Ustaz Somad, Jemaah Tertawa

 VIDEO - Sisi Lain Pria Gimbal yang Viral Lewat Videonya saat Jadi Imam Salat

Karena bagaimanapun ini sebuah peristiwa yang harus dihadapi secara extraordinary, tidak boleh dalam bahasa Jokowi itu tidak boleh biasa biasa," kata Maman Imanulhaq dalam diskusi bertajuk 'Menanti Perombakan Kabinet' Sabtu (4/7/2020).

Maman Imanulhaq mengatakan, jika presiden terpaksa harus melakukan reshuffle kabinet kerja, ia mengusulkan 2 menteri ini yang harus diganti.

Pertama, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto.

"Kalau menteri-menteri yang harus diganti, publik sebenarnya sudah sangat tahu, ada beberapa menteri yang pantasnya menjadi kyai malah menjadi menteri. 
Menteri Kesehatan maksudnya," ujarnya.

Maman Imanulhaq menuturkan, ada menteri yang juga layak di-reshuffle yaitu Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim.

Ia menilai, program belajar jarak jauh yang dibawahi Mendikbud tidak menyelesaikan masalah pendidikan di Indonesia selama pandemi covid-19.

"Kedua, Menteri Pendidikan.

Menteri Pendidikan itu sangat di garis bawahi belajar jarak jauh itu tidak menyelesaikan masalah, karena karena terjadi loss education dan loss generation," ucapnya.

Lebih lanjut, Maman menyinggung, kinerja Menteri Agama Fachrul Razi selama pandemi covid-19.

Ia mengatakan, anggaran yang diajukan Kementerian Agama kepada DPR tidak ada yang menyentuh penanganan covid-19.

Namun, Maman tak menyebutkan, Menteri Agama layak di-reshuffle atau tidak dalam kabinet kerja Jokowi-Maruf.

"Satu menteri yang ketika kemarin mengajukan anggaran tambahan selama pandemi, kita sisir programnya, tidak satu pun menyentuhkan pandemi.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved