Anak Buah Nadiem Makarim Sebut Pembelajaran Jarak Jauh Permanen tak Sepenuhnya Dilakukan Online

Mendikbud Nadiem Makarim mengungkapkan PJJ bakal menjadi permanen. Meskipun nantinya pandemi virus Corona telah berakhir.

TRIBUNKALTIM.CO/MARGARET SARITA
Ilustrasi Suasana belajar di sekolah. Gambar diambil sebelum pandemi Covid-19 di Kutai Timur 

TRIBUNKALTIM.CO - Kementerian Pendiidkan dna Kebudayaan ( Kemendikbud ) tetap menyelenggarakan Pembelajaran Jarak Jauh ( PJJ ) kepada para siswa.

Bahkan Mendikbud Nadiem Makarim mengungkapkan PJJ bakal menjadi permanen.

Meskipun nantinya pandemi virus Corona telah berakhir. 

Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Kemendikbud Iwan Syahril menegaskan bahwa konsep pembelajaran jarak jauh (PJJ) permanen tidak sepenuhnya dilakukan secara daring atau online.

Menurut Iwan, persepsi mengenai konsep pembelajaran jarak jauh permanen ini harus diklarifikasi.

"Pemaknaan tentang PJJ permanen ini seolah-olah PJJ-nya permanen, full dalam artian seluruhnya online learning, itu yang perlu diklarifikasi," ujar Iwan dalam Bincang Sore Kemendikbud secara daring, Senin (6/7/2020).

 Waspada! Jangan Beli Motor Bekas Berkode ST, Polisi Pernah Beri Peringatan, Pembeli Bisa Gigit Jari

 Terancam Hukuman Mati, John Kei Pilih Bersurat ke Jokowi, Singgung Soal Intervensi Penegak Hukum

 Teka-teki Pacar Baru Susan Sameh Perlahan Mulai Terkuak, Inisial A Sekalinya Bukan Arsyah Rasyid?

 Live Instagram Jadi Cara Baru Tawuran di Wilayah Anies Baswedan, Tujuan Mengerikan, Polisi Bereaksi

Iwan mengatakan penerapan sistem pembelajaran jarak jauh permanen ini akan diterapkan secara fleksibel dengan melihat kemampuan sekolah.

Proporsi antara pelaksanaan pembelajaran jarak jauh dan tatap muka dapat berbeda antara satu sekolah dengan lainnya.

"Itu bukan permanen, itu juga bisa digradasi, 10 persen online, 90 persen tatap muka, bisa sebaliknya, itu tergantung sekolah. Seperti flip learning gitu," kata Iwan.

Menurut Iwan, kondisi pandemi saat ini membuat seluruh pihak menyadari bahwa pemanfaatan teknologi dapat sangat membantu dalam pembelajaran.

"Yang terpenting kita tahu bahwa dengan menggunakan teknologi, pembelajaran bisa menjadi lebih baik," ucap Iwan.

Seperti diketahui, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim membuka wacana mempermanenkan sistem pembelajaran jarak jauh (PJJ) meski pandemi Covid-19 telah berakhir.

"Pembelajaran jarak jauh, ini akan menjadi permanen. Bukan pembelajaran jarak jauh pure saja, tapi hybrid model," kata Nadiem saat rapat dengan Komisi X DPR secara virtual, Jakarta, Kamis (2/7/2020).

Nadiem mengaku telah membuat satu tim khusus untuk memaksimalkan sistem PJJ.

"PJJ ini masih banyak belum optimal, jadi ada satu tim khusus dari Balitbang kami yang sedang merumuskan bagaimana mereformasi atau melakukan perubahan kurikulum selama masa PJJ," kata Nadiem.

Sudjiwo Tedjo Tak Berani Komentar Jujur Tanggapi Pembahasan Reisa Broto soal Pembelajaran Jarak Jauh

Nadiem Makarim Terapkan Pembelajaran Jarak Jauh Meski Covid-19 Berakhir, Bagaimana Nasib Sekolah?

Pembelajaran Jarak Jauh Tetap Diberlakukan Meski Corona Berakhir, Mendikbud : Akan Jadi Permanen

Jadi permanen

Mendikbud Nadiem Makarim bakal mematenkan Pembelajaran jarak Jauh meski virus Corona usai.

Sejak Maret lalu, semua sekolah hingga perguruan tinggi memberlakukan pembelajaran jarak jauh, alias belajar dari rumah.

Pandemi Virus Corona atau covid-19 membuat proses pembelajaran jarak jauh jadi satu-satunya opsi.

 

Mendikbud Nadiem Makarim pun menyebut, pembelajaran jarak jauh tetap akan diberlakukan meski pandemi covid-19 berakhir.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim mengatakan, metode pembelajaran jarak jauh nantinya bisa diterapkan permanen seusai pandemi covid-19.

Menurut analisis Kemendikbud, pemanfaatan teknologi dalam kegiatan belajar-mengajar akan menjadi hal yang mendasar.

"Pembelajaran jarak jauh, ini akan jadi permanen. Bukan pembelajaran jarak jauh pure saja, tapi hybrid model. Adaptasi teknologi itu pasti tidak akan kembali lagi," kata Nadiem dalam rapat kerja bersama Komisi X DPR, Kamis (2/7/2020).

Dia mengatakan, pemanfaatan teknologi ini akan memberikan kesempatan bagi sekolah melakukan berbagai macam modeling kegiatan belajar.

"Kesempatan kita untuk melakukan berbagai macam efisiensi dan teknologi dengan software dengan aplikasi dan memberikan kesempatan bagi guru-guru dan kepala sekolah dan murid-murid untuk melakukan berbagai macam hybrid model atau school learning management system itu potensinya sangat besar," tuturnya.

 Apresiasi Inovasi Kementan, Mardani Ali Sera Khawatir Kalung Anticorona Jadi Bahan Tertawaan Dunia

 Soal Kalung yang Diklaim Kementan Antivirus Corona, Dokter Paru: Belum Ada Uji Klinis pada Pasien

 Kalung Anticorona Kementan Bikin Heboh, Dokter Beber Khasiat Eucalyptus untuk Gangguan Pernapasan

Menurut Nadiem, hal ini terbukti dalam pelaksanaan pembelajaran jarak jauh selama pandemi covid-19.

Ia menilai, para guru dan orangtua akhirnya mencoba beradaptasi dan bereksperimen memanfaatkan teknologi untuk kegiatan belajar.

"Walau sekarang kita semua kesulitan beradaptasi dalam PLJ, tapi belum pernah dalam sejarah Indonesia kita melihat jumlah guru dan kepala sekolah yang bereksperimen dan orangtua juga bereksperimen beradaptasi dengan teknologi," ucapnya.

"Jadi ini merupakan sebuah tantangan dan ke depan akan menjadi suatu kesempatan untuk kita," kata Nadiem.

(*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kemendikbud: Pembelajaran Jarak Jauh Permanen Tidak Sepenuhnya Online, https://www.tribunnews.com/nasional/2020/07/06/kemendikbud-pembelajaran-jarak-jauh-permanen-tidak-sepenuhnya-online.

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved